1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

100 Hari Pemerintahan Merkel

2 Maret 2006

Kanselir Jerman Angela Merkel, selama 100 hari pertama pemerintahannya, dinilai sukses melakukan manuver politik luar negeri. Tapi sejauh ini belum terlihat gebrakan politik di dalam negeri.

Kanselir Merkel bersama mantan Menlu Fischer
Kanselir Merkel bersama mantan Menlu FischerFoto: AP

Pemerintahan baru Jerman, yang dibentuk 100 hari lalu, menjadi sorotan utama sejumlah harian Eropa. Harian Perancis La Tribune yang terbit di Paris, menyoroti dengan kritis kepemimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Barometer popularitas yang yang diraih Merkel dalam 100 hari pemerintahannya merupakan impian banyak kepala pemerintahan negara Eropa lainnya. Tapi jangan dilupakan, apa yang ibaratnya panjar simpati itu akan cepat sekali memudar, seiring dengan munculnya masalah pelik pertama. Popularitas akan menurun bersamaan dengan tindakan yang dilancarkan. Sejauh ini, kanselir perempuan pertama di Jerman itu memetik kepercayaan publik, karena berani tampil sebagai dirinya sendiri, sebagai seorang perempuan yang bersemangat. Jadi bukan karena tindakan politiknya. Merkel samasekali belum melakukan reformasi, seperti yang diharapkan pemilihnya.“

Juga harian Swiss Der Bund yang terbit di Bern, menulis komentar bernada serupa.

"Citra baik yang diraih Merkel sebetulnya menyesatkan. Sebagian besar merupakan dampak dari gejolak politik Jerman di tahun 2005. Pecahnya koalisi merah-hijau serta kelumpuhan setelah hasil pemilu yang tidak jelas. Memang Merkel melangkah dengan percaya diri di penggung politik internasional. Tapi, dalam jangka panjang hal itu tidak akan memecahkan masalah. Sekarang, Merkel memainkan peranan berbahaya, karena dalam sejumlah tema, ia lebih sosial-demokrat ketimbang SPD sendiri. Hal itu dapat memicu rasa frustrasi mitra koalisinya."

Nada berbeda dilontarkan harian Belgia La Libre Belgique yang terbit di Brussel.

"Para pengamat paling kritis juga mengakui, ia tidak melakukan satupun ketololan. Memang iklim politik pragmatis kini menyebar di Berlin, menggantikan politik macho dari duet Gerhard Schröder dan Joschka Fischer. Sebagaian besar warga Jerman juga merasa puas, dalam situasi tingginya pengangguran dan krisis keuangan, memiliki pemerintahan yang aktiv. Selain itu Merkel mempunyai citra bagus di mata internasional, karena ia berhasil menyelamatkan KTT di Brussel, serta telah memberi pelajaran kepada George W. Bush dan Vladimir Putin secara halus."

Sementara harian Jerman Die Welt yang terbit di Berlin menulis, sekarang yang dibahas bukan fakta, melainkan cara dan perasaan.

"Perasaan puas warga Jerman berdampak seperti reaksi perlindungan bagi Merkel. Pidato Merkel mengenai langkah perubahan kecil, menunjukan terjemahan cerdik dari status mengambang. Warga Jerman hanya istirahat sejenak dari rasa pesimis. Tapi realitas sebenarnya tidak dapat disingkirkan begitu saja. Rakyat tetap menuntut untuk didengar. Koalisi besar di Berlin memang masih tertutup telinganya."