10.000 Anak Muda Indonesia akan Dapat Pelatihan di Jerman
5 Agustus 2019
Banyak perusahaan Jerman terutama yang bergerak di bidang perhotelan, katering dan industri kesehatan kesulitan mencari tenaga kerja terampil dan pekerja yang mau dilatih.
Program pendidikan dan pelatihan ini akan dimulai tahun 2019, demikian tulis majalah Jerman Exakt. Masih menurut majalah tersebut, Indonesia secara keseluruhan akan mengalokasikan dana hingga 1,3 juta Euro (Rp 20,2 miliar) untuk program ini.
Sebelum bisa terbang ke Jerman, para calon peserta pelatihan akan dikursuskan bahasa Jerman di Goethe-Institut di Indonesia dan harus lulus ujian bahasa. Keduanya adalah prasyarat untuk mendapatkan visa mengikuti pelatihan kerja di Jerman.
Wakil Ketua Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Jerman, Achim Dercks, menyambut baik program ini.
"Meski terjadi pelemahan ekonomi, banyak perusahaan (di Jerman) masih kesulitan mencari pekerja terampil dan pekerja yang mau mengikuti pelatihan. Ini berlaku, misalnya, untuk industri hotel dan katering atau profesi kesehatan."
Peran imigran dalam ekonomi
Para pekerja migran memegang peran penting dalam ketersediaan tenaga kerja di Jerman, ujar Dercks. Asosiasi pengusaha di Jerman juga menilai positif program pemerintah Indonesia itu.
"Migrasi dengan tujuan pendidikan, terutama untuk profesi keperawatan, adalah (langkah) penting untuk mendapatkan tempat pelatihan. Dengan demikian tenaga profesional yang sangat dibutuhkan dapat dilatih," kata seorang pemimpin perusahaan Isabell Halletz kepada majalah Exakt.
Presiden Institut Penelitian Ekonomi Jerman, Marcel Fratzscher, mengkritik tingginya hambatan bagi para pekerja asing dan calon peserta pelatihan yang ingin berangkat ke Jerman. Ia mencontohkan masih banyaknya permohonan visa mereka yang ditolak.
"Yang menjadi korban dari kebijakan blokade ini bukan hanya perusahaan, tetapi juga kelompok masyarakat paling rentan yang membutuhkan perawatan," ujar Fratzscher.
ae/ts (epochtimes.de)
10 Keterampilan Untuk Tingkatkan Karier
Meski tak tertulis dalam persyaratan kerja, ketrampilan-ketrampilan ini wajib dimiliki karyawan jika ingin sukses mendapat kerja atau mengembangkan karir di tempat kerja.
Foto: Colourbox
10. Kemampuan Menulis
Lebih dari separuh pengusaha mengatakan kemampuan berkomunikasi, seperti menulis merupakan syarat bagi karyawan mereka. Tanpa bisa berkomunikasi dengan jelas atau mengekspresikan diri dengan benar, sulit untuk maju di tempat kerja. Menulis juga sangat penting jika bekerja jarak jauh, karena email dan pesan berbasis teks lain akan jadi bentuk utama cara komunikasi dengan atasan dan rekan kerja.
Foto: Picture-Factory/Fotolia
9. Kecakapan Berbicara
Seperti menulis, kecakapan berbicara pun amat penting. Ini diperlukan jika mengikuti rapat, menyajikan presentasi, atau bahkan hanya sekedar mengobrol di pesta kantor. Berkomunikasi dengan baik di tempat kerja adalah salah satu peran kunci.
Foto: Fotolia/Kzenon
8. Percaya Diri dan Tegas
Jangan ada alasan tak percaya diri, karena ini adalah sesuatu yang dapat dilatih dan dikembangkan. Tanpa percaya diri yang cukup, tak mudah untuk bisa memajukan karir. Bangkitkan kesadaran diri untuk meningkatkan setiap aspek kehidupan, termasuk produktivitas. Tapi patut diingat, ada perbedaan antara kepercayaan diri dan kesombongan, serta perbedaan antara ketegasan dan agresivitas.
Foto: Fotolia/drubig-photo
7. Manajemen Waktu
Ini adalah salah satu pilar dari produktivitas, jadi tak mengherankan faktor ini penting di tempat kerja. Mulai dari cara membagi waktu mengerjakan tugas, mengelola jadwal yang tidak teratur, apalagi bagi yang bekerja paruh waktu, sampai dengan memanfaatkan jam-jam produktiv. Multi tasking juga membuat orang bekerja lebih efisien dan tak buang waktu jika dilakukan dengan benar.
Foto: Fotolia/olly
6. Membangun Jaringan
Meski perusahaan tak mewajibkan, membangun jaringan amat penting untuk memajukan karir. Menghadiri pertemuan atau seminar membantu membuka koneksi baru. Mungkin bertemu dengan klien baru, rekan dari perusahaan lain atau orang yang bisa diajak gabung untuk bekerja sama. Perluas terus lingkaran profesional.
Foto: alphaspirit - Fotolia
5. Kemampuan Teknologi Informasi (IT)
Meski tak bekerja langsung dengan teknologi informasi, tetap ada baiknya paham beberapa keterampilan dan pengetahuan dasar teknologi. Misalnya menggunakan aplikasi komunikasi atau dasar-dasar bagaimana komputer bekerja, komponen yang berhubungan dengan pekerjaan. Keterampilan teknis lebih akan memperluas apa yang dapat dilakukan di tempat kerja dan berkontribusi pada laman situs perusahaan.
Foto: olly - Fotolia
4. Kritis dan Mampu Pecahkan Masalah
Kita harus bisa membuat keputusan di tempat kerja, mengevaluasi ,bertukar pikiran & ide-ide segar. Banyak pekerjaan memerlukan pemecahan problem. Pelajari cara berpikir kritis, observasi, & membuat keputusan baik. Kekuatan berpikir kritis dan kreatif, berkontribusi bagi tempat kerja dan kemajuan diri kita sendiri, sebagai karyawan yang dipandang mampu menyelesaikan problem kerja dengan baik.
Foto: Fotolia/Rawpixel
3. Bernegosiasi
Keterampilan bernegosiasi penting dalam bicara masalah gaji. Tapi tak hanya itu, keterampilan negosiasi membantu menyelesaikan konflik di tempat kerja, mencari win-win solution dalam tim kerja, atau mungkin dalam bernegosiasi dengan klien, vendor, rekan kerja, atau dalam mengerjakan proyek kerja.
Foto: pressmaster/Fotolia
2. Bekerjasama
Bekerjasama dalam tim menjadi salah satu evaluasi di tempat kerja. Cukup merasa sebagai bagian tim kerja dapat menjadi bahan bakar kemajuan bersama. Jadilah anggota tim yang berkomunikasi baik, berbagi tujuan bersama, bahkan sempatkan bergurau sekali-sekali. Jika dapat berkolaborasi dengan orang lain, membangun kepercayaan dan menerima kritik dengan baik, ini nilai emas di tempat kerja.
Foto: Bank-Bank / Fotolia
1. Berempati
Empati adalah keterampilan paling penting dimanapun juga. Berempati dengan orang lain akan membantu kiita lebih memahami orang lain. Demikian pula di tempat kerja, empati penting untuk memahami kebutuhan pelanggan misalnya, memotivasi orang lain, dan menghadapi konflik dengan orang lain. Tingkatkan empati dengan benar-benar mendengarkan dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.