1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

150 Perusahaan Jerman Kampanye Dukung Vaksinasi

9 Desember 2021

Mercedes-Benz, BMW, cokelat Ritter Sport, sampai sabun cuci Persil ramai-ramai menggelar kampanye mendukung vaksinasi. Semua slogan di iklan mereka dikaitkan dengan kata vaksin.

Iklan perusahaan Jerman yang menggunakan kata "Impfen" (vaksinasi)
Iklan perusahaan Jerman yang menggunakan kata "Impfen" (vaksinasi)Foto: ZusammenGegenCorona/dpa/picture alliance

Lebih dari 150 perusahaan Jerman, termasuk beberapa perusahaan terbesar di negara itu, hari Selasa (07/12) bergabung dalam gerakan media sosial mendorong agar penduduk segera mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk meredam laju infeksi yang bisa menghambat perekonomian.

Untuk itu mereka memasukkan kata vaksin dalam slogan iklan-iklan mereka. Misalnya Ritter Sport, salah satu pembuat cokelat terbesar di Jerman, mengganti slogan mereka: "Square. Practical. Good" (Persegi. Praktis. Bagus) dengan "Square. Practical. Vaccinated" (Persegi. Praktis. Divaksinasi).

Nama-nama besar mulai dari BMW dan Mercedes Benz sampai pembuat mesin kopi Nespresso turut berpartisipasi. Nespresso yang membawa slogan "Nespresso… What else.." sekarang mengubah slogannya dengan memakai kata bahasa Jerman "Impfen" yang artinya vaksinasi: "Impfen… What else…"

Iklan perusahaan Jerman yang mengganti slogannya dengan kata "Impfen" (vaksinasi)Foto: #ZusammenGegenCorona/dpa/picture alliance

"Tanda tanggung jawab sosial"

Juga jaringan supermarket besar seperti Lidl, merek sabun mesin pencuci baju "Persil", sampai restoran cepat saji McDonald's tidak mau ketinggalan. Tidak ketinggalan perusahaan perbankan juga berpartisipasi dalam kampanye vaksinasi ini.

Kanselir baru Jerman Olaf Scholz memuji gagasan itu, dan menyebutnya sebagai "tanda tanggung jawab sosial dan prakarsa yang luar biasa" dari dunia bisnis, yang mengusung slogan besar #ZusammenGegenCorona (Bersama Melawan Corona).

Kampanye ini merupakan gagasan dari biro iklan Antoni yang berbasis di Berlin. "Merek besar memiliki pengaruh dan jangkauan. Jadi mengapa tidak menggunakan keduanya untuk (menyebarkan) pesan bahwa vaksinasi adalah jalan terbaik bagi kita semua untuk keluar dari pandemi," kata Sven Doerenbaecher dari biro iklan Antoni.

Ada juga kritik, bahkan seruan boikot

Menurut badan penyakit infeksi Institut Robert Koch (RKI), sekitar 69,1% orang Jerman yang memenuhi syarat telah divaksinasi secara lengkap. Tingkat vaksinasi Jerman masih tertinggal dibanding beberapa anggota Uni Eropa lain. Di Spanyol misalnya, 80% warganya sudah mendapat vaksinasi lengkap, di Portugal juga 80%.

Vaksinasi di Jerman memang terlambat dimulai pada awalnya karena kekurangan vaksin. Namun, kelambatan vaksinasi saat ini bukan karena kurangnya ketersediaan vaksin, tetapi karena memang sebagian warga menolak divaksin atas berbagai alasan.

Kampanye dunia usaha umumnya mendapat sambutan baik di internet dari warga dan penduduk Jerman. Namun, ada juga kritik dari kubu penolak vaksinasi, bahkan ada yang menyerukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang menurut mereka telah terlibat dalam sebuah "konspirasi besar" pandemi COVID-19.

hp/ha (AFP, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait