Bagi Jerman Timur perbatasan ke Berlin Barat semakin lama semakin kropos. Bulan Juli 30.000 warga Jerman Timur kabur, bulan Agustus jumlahnya naik menjadi 40.000 orang. Tanggal 12 Agustus malam pintu penyeberangan ke Berlin Barat ditutup seluruhnya. Keesokan harinya mulai dibangun tembok pembatas yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur. Jerman Timur ingin mengurung warganya sendiri.Foto: picture-alliance/dpa
22 Agustus 1961: Korban Pertama Tembok Berlin
Tembok Berlin menelan korban pertama, Ida Siekmann. 9 hari setelah tembok berdiri, wanita berusia 59 tahun ini meloncat dari apartemennya di lantai 3, Jalan Bernau No. 48. Sebelumnya dia meleparkan sebuah kasur ke trotoar, tapi ini tidak menolongnya. Dia cedera berat dan tewas. Sebuah monumen di tepi jalan menjadi peringatan akan kematiannya.Foto: picture-alliance/akg-images
27 Oktober 1961: Ketegangan di Berlin
Beberapa perwira Amerika dihalang-halangi ketika ingin memasuki Berlin Timur. Secara demonstratif panser-panser Amerika berputar di depan gerbang perbatasan Checkpoint Charlie. Beberapa saat kemudian mereka maju hingga 50 meter berhadapan langsung dengan panser Soviet. 16 jam kemudian kedua pihak menarik mundur. “Kita sangat beruntung, bahwa perang nuklir tidak meletus,” kata Menteri Pertahanan Amerika McNamara sesudahnya.Foto: picture-alliance/akg-images
26 Juni 1963: Kunjungan Kennedy di Berlin
Tak ada kunjungan kenegaraan yang disambut antusias oleh warga kedua Jerman seperti kunjungan Kennedy. Presiden Amerika membacakan pidato terkenalnya di hadapan ratusan ribu orang, dia menyebut warga Berlin Timur yang terkurung sebagai simbol kebebasan dunia Barat. “All free men, wherever they may live, are citizens of Berlin. And therefore, as a free man, I take pride in the words: Ich bin ein Berliner!”Foto: picture-alliance/ dpa
21 Agustus 1968: Akhir Program Reformasi
Lima negara anggota Pakta Warsawa menerobos masuk ke Republik Sosialis Cekoslowakia (CSSR). Program liberalisasi dan demokratisasi di negara itu dihentikan secara paksa melalui aksi militer. Mimpi “reformasi sistem sosialis dengan wajah lebih manusiawi” yang digagas pimpinan partai Ceko Alexander Dubcek pun terkubur. Jerman Timur menyambut baik serangan militer itu.Foto: picture-alliance/dpa
21. Oktober 1969: Willy Brandt, Kanselir Baru
Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Liberal memperoleh suara mayoritas. Pemerintahan yang 20 tahun dipegang Partai Uni Demokrat Kristen (CDU) berpindah tangan. Willy Brandt dipilih sebagai kanselir pertama SPD. Dia ingin demokrasi yang lebih kuat dengan modernisasi di bidang kemasyarakatan, pendidikan dan hukum. Dengan politik luar negerinya, Brandt menjembatani jurang ideologis dengan Blok Timur.Foto: picture-alliance/ dpa