Kapolri: Korban Serangan Pemberontak Papua 20 Orang
7 Desember 2018
Kapolri Tito Karnavian dan Menkopolhukam Wiranto menyatakan 20 orang ditewaskan pemberontak di Papua. Mereka adalah 19 pekerja dan seorang anggota TNI.
Iklan
Sedikitnya 20 orang dibunuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Nduga, Papua. Kelompok tersebut berafiliasi dengan Gerakan Papua Merdeka (OPM). Demikian dinyatakan Kapolri Tito Karnavian dan Menkopolhukam Wiranto.
Mereka yang tewas termasuk 19 pekerja perusahaan konstruksi PT Istaka Karya, yang ditempatkan di sana untuk membangung jalan trans Papua sepanjang 275 kilometer, yang menghubungkan Wamena dan Mamugu. Seorang tentara anggota TNI juga ditewaskan orang-orang bersenjata. Sebelumnya polisi menduga 31 pekerja telah dibunuh. Namun pimpinan PT Istaka Karya, Sigit Inarto menyatakan di lokasi hanya ada 28 pekerja.
Hingga kini, media tidak bisa meliput bebas di Papua, sehingga berbagai informasi kebanyakan bersumber dari aparat keamanan. Sedangkan aparat keamanan di Papua sudah sering dikaitkan dengan pelanggaran HAM berat, penembakan pengunjuk rasa dan aksi-aksi pembunuhan tanpa adanya penyelidikan tuntas.
Jokowi Blusukan di Papua
Presiden Joko Widodo membawa Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri dalam kunjungan kerja ke Papua. Ini adalah kedelapan kalinya Jokowi melawat ke provinsi di ufuk timur tersebut.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Delapan Kali di Papua
Selama lima jam Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menumpang pesawat kepresidenan ke Papua. Ini adalah kali ke-delapan presiden mengunjungi provinsi di ufuk timur Indonesia itu sejak dilantik Oktober 2014 silam.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Tanda Kemakmuran
Dalam kunjungannya kali ini presiden mendapat agenda ketat. Setibanya di Jayapura, Jokowi dijadwalkan menyerahkan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada penduduk setempat. Ia berpesan agar penduduk menyimpan dokumen penting tersebut dengan aman. "Dimasukkan ke plastik, difotokopi, jadi kalau hilang ngurus-nya lebih gampang," ujar Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Kepemilikan Permudah Pinjaman
Penyerahan sertifikat tanah dinilai penting sebagai pondasi kemakmuran. Kini penduduk bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk menambah pinjaman usaha. "Tapi hati-hati untuk agunan ke bank tolong dihitung, dikalkulasi bisa mencicil, bisa mengembalikan ndak setiap bulan? Kalau ndak, jangan," ucap Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Kurangi Konflik Tanah
Tahun 2017 silam pemerintah membagi-bagikan 70.000 sertifikat kepada penduduk Papua. Tahun ini Badan Pertanahan Nasional menargetkan penyerahan 20.000 sertifikat tanah tambahan.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Rombongan Menteri di Jayapura
Selain presiden dan ibu negara, rombongan kenegaraan ini juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Seketaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Blusukan Infrastruktur
Selain bertemu penduduk, rombongan presiden juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur vital, antara lain Pasar Mama Mama yang khusus dibangun buat kaum perempuan dan jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Jembatan Memangkas Jarak
Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Jayapura dengan Muara Tami. Keberadaan jembatan di atas Teluk Youtefa memangkas waktu perjalanan dari yang semula 2.5 jam menjadi hanya satu jam saja.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
7 foto1 | 7
Lolos karena pura-pura mati
Seorang pekerja PT Istaka Karya yang berhasil lolos, Jimmi Aritonang, memberikan kesaksian kepada Kodam XVII/Cendrawasih bahwa sekelompok orang bersenjata mendatangi Kamp PT Istaka Karya sekitar pukul 15 WIT hari Sabtu (01/12/2018), dan memaksa 25 pekerja keluar.
Mereka kemudian digiring ke sungai Karunggame. Sehari setelahnya, mereka kembali dipaksa berjalan, kali ini ke bukit Puncak Kabo. Dalam perjalanan para pria bersenjata menembaki para pekerja, dan menewaskan 14. Sementara 11 lainnya pura-pura mati.
11 Pekerja itu kemudian berusaha lari. Lima orang dibunuh pemerontak dan enam berhasil lolos ke Mbua. Empat orang, termasuk Jimmi Aritonang, akhirnya bertemu aparat TNI, sementara dua lainnya hilang. Senin pagi, pos TNI di mana Jimmi dan rekan-rekannya berlindung, diserang kelompok bersenjata otomatis, tombak dan panah. Dalam serangan itu seorang tentara TNI tewas. Demikian kesaksian Jimmy Aritonang yang dia sampaikan kepada militer.
Sejauh ini satuan polisi dan militer sudah menemukan 15 jenasah, dan pencarian atas korban lainnya akan dilanjutkan. Demikian dikatakan kepala kepolisian Papua, Irjen. Pol. Martuani Sormin Siregar.
ml/hp (thejakartapost, kompas.com, afp)
Campak dan Kurang Gizi Renggut Nyawa Balita Papua
Diperkirakan sekitar 100 orang terutama bayi dan balita meninggal dunia akibat campak dan kekurangan gizi yang melanda Asmat dan kabupaten lainnya di Papua.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Kurang gizi dan campak
Wabah campak dan kekurangan gizi, serta terjadi di Kabupaten Asmat, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan lainnya. Sudah sekitar 100 orang terutama balita meninggal dunia akibat komplikasi ini.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Penanganan lintas sektor
Menindaklanjuti bencana rawan pangan dan kejadian luar biasa campak di Papua, pemerintah mengirimkan bantuan lintas sektor. Pangan dan relawan diterjunkan.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Muhammad
Akses dalam menjangkau lokasi bencana terbatas
Lokasi wilayah yang sukar diakses menyulitkan penyaluran bantuan. Posko bantuan dipusatkan di ibukota Kabupaten Asmat, Agats. bantuan berupa makanan dan obat-obatan juga dikirim dengan menggunakan perahu ke desa-desa terpencil.
Foto: Getty Images/AFP/M. Aidi
Fasilitas medispun terbatas
Foto yang diambil pada bulan Januari 2018 ini menunjukkan seorang dokter di dinas militer tengah menangani pasien, seorang balita di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan.
Foto: Getty Images/AFP/M. Aidi
Beberapa kali tertimpa tragedi kemanusiaan
Masalah malnutrisi bukan pertama kalinya terjadi di Bumi Cendrawasih ini. Sebelumnya juga terjadi berkali-kali bencana kelaparan di Papua. (ap/ml)