1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

2009, Tahun Internasional Astronomi

6 Januari 2009

Ilmu perbintangan atau astronomi adalah salah satu ilmu tertua di dunia ini. Hal ini tidak mengherankan, karena manusia masih saja tertarik mengamati langit yang gelap. 2009 merupakan tahun astronomi.

Foto: Max-Planck-Institut für Astronomie

Tidak dikira bahwa penemuan teleskop 400 tahun lalu membuka sejumlah kemungkinan baru. Dengan bantuan teleskop untuk pertama kali Galileo Galilei dan penyelidik alam lainnya dapat mengamati titik-titik cahaya di langit yang penuh teka-teki. Dobrakan baru ini diperkuat lagi oleh sebuah buku karangan Johannes Kepler. Dengan menerbitkan buku berjudul Astronomia Nova, Kepler memperkenalkan hukum baru gerakan planet. Akhirnya tahun 1609 ditetapkan sebagai awal ilmu perbintangan modern.

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan, keilmuan dan kebudayaan UNESCO menyatakan tahun 2009 sebagai tahun internasional ilmu perbintangan atau astronomi. Dengan maksud, untuk mengukuhkan ilmu perbintangan serta penemuan lainnya di masa silam pada masyarakat modern. Dr. Michael Geffert, peneliti ilmu perbintangan dari lembaga Argelander di Universitas Bonn mengatakan:

„Saya sering mengalami, masyarakat tidak mempunyai informasi mendasar. Slogan kami untuk pekan astronomi ini adalah: matahari adalah bintang biasa. Saya sering sekali bertemu dengan orang dewasa, mereka berpendidikan tinggi, yang tidak mengetahui bahwa matahari adalah bintang. Karena itu, bagi saya hal itu menjadi alasan untuk menyebarkan pengetahuan mendasar tentang perbintangan. Perhatian kami tertuju pada orang dewasa, agar mereka mendapat pengetahuan tentang ilmu perbintangan."

Dr. Michael Geffert memprakarsai peringatan tahun internasional astronomi. Ia mengkoordinir sejumlah kegiatan di Jerman dan menghubungkannya dengan kegiatan lainnya di tingkat internasional.

„Awal April mendatang kami memberikan pelajaran astronomi sebanyak 100 jam. Di seluruh dunia akan ditawarkan berbagai kegiatan. Begitu juga di sini, di Jerman. Ini pasti akan luar biasa. Disamping itu, misalnya, kami membuat pameran di Oberhausen, di tempat dimana biasanya diselenggarakan pameran kesenian. Kemudian, ada pameran yang memang sudah direncanakan, namun sehubungan dengan tahun astronomi, pameran tersebut memerankan peranan khusus. Contohnya, pameran tentang bulan di musium Wallraff-Richartz di Köln."

Secara keseluruhan yang ikut serta dalam perayaan tahun astronomi adalah sejumlah observatorium, planetarium, dan perkumpulan astronomi dari 140 negara. Targetnya adalah peningkatan peranan pengamatan bintang dan dampaknya pada budaya, ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari.

„Hal ini tidak mungkin dicapai oleh para pakar sendiri. Itu sudah pasti. Terutama mengingat pengamatan bintang, kami sangat membutuhkan bantuan astronom amatir. Contohnya, seorang anak laki-laki yang mempunyai teropong dan pernah mengamati bulan. Mungkin anak itu menceritakan hasil pengamatannya kepada tetangganya. Di sini kami ingin menunjukkan, bahwa orang biasa pun dapat dijadikan sebagai duta astronomi."

Bersamaan dengan sebuah simposium tentang sejarah astronomi dan penemuan barunya, pembukaan resmi tahun internasional astronomi akan digelar pertengahan Januari ini di Paris. Di sana direncanakan kontak langsung ke observatorium di kutub selatan, ke sebuah observatorium terbesar Eropa di Chili dan perhimpunan teleskop radio di Amerika Utara. Minggu berikutnya akan digelar sebuah pesta pembukaan di Berlin. (an)