1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

2.200 Perusahaan Terlibat Skandal Suap Dalam Program Bantuan Bagi Irak

28 Oktober 2005

NEW YORK: Menurut komisi pemeriksa PBB, lebih dari 2.200 perusahaan dari 66 negara terlibat dalam skandal suap seputar program "Minyak Bagi Bahan Pangan" untuk Irak. Rejim pemerintahan Saddam Hussein memperoleh seluruhnya 1,8 milyar dollar uang suap. Demikian tercantum dalam laporan penutup komisi yang dipimpin oleh mantan gubernur bank sentral AS, Paul Volcker. Perusahaan DaimlerChrysler dan Siemens juga membayarkan uang suap, untuk memperoleh order dari Bagdad. – Program PBB itu bertujuan meringankan penderitaan penduduk Irak akibat sanksi yang diberlakukan setelah negara itu menyerbu Kuwait. Berdasarkan program "Minyak Bagi Bahan Pangan", Irak boleh menjual minyak untuk membeli bahan pangan dan obat-obatan. Saddam dan para pengikutnya memanfaatkan program itu untuk memperkaya diri.