30 Tahun Reunifikasi Jerman: Masih Ada Kesenjangan
18 September 2020
Memperingati 30 tahun reunifikasi, pemerintah Jerman mengeluarkan laporan tahunan kondisi negara yang dulunya terpecah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Ada kemajuan namun masih banyak juga kekurangan.
Iklan
Laporan Reunifikasi Jerman dirilis di Berlin hari Rabu (16/09) dan memuat penilaian dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Pejabat Urusan Wilayah Timur Marco Wanderwitz ketika memperkenalkan laporan itu mengatakan, pemerintah Jerman memandang proses "penyatuan ke dalam" masih belum berakhir.
"Masih banyak yang harus dilakukan", kata Marco Wanderwitz, namun dia secara keseluruhan menarik neraca positif menjelang peringatan 30 Tahun Reunifikasi Jerman pada 3 Oktober 2020.
Sekarang ada lebih banyak yang menyatukan daripada yang memisahkan kita, jelasnya. Dia mengakui, masih ada masalah struktural yang menyebabkan kondisi kehidupan di wilayah timur berbeda dengan di wilayah barat, terutama dalam perkembangan ekonomi.
30 tahun setelah reunifikasi masih ada kesenjangan
Perekonomian di wilayah timur Jerman sekarang sudah meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan situasi tahun 1990, ketika Jerman Timur secara resmi membubarkan diri dan bergabung ke wilayah kedaulatan Jerman Barat. Tapi tetap saja, angka pengangguran di wilayah timur jauh lebih tinggi daripada di wilayah barat, sekalipun kesenjangannya sekarang memang makin kecil dibandingkan dulu.
Iklan
Laporan Reunifikasi Jerman menyebutkan, wilayah timur masih kekurangan "kawasan ekonomi kuat" yang berorientasi internasional untuk meningkatkan lapangan kerja yang atraktif dan memadai.
Struktur ekonomi di wilayah timur terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil dalam jumlah besar, yang tidak saling mendukung dan bersinergi seperti di wilayah barat. Karena itu, belum ada kawasan di wilayah timur yang secara industri terintegrasi seperti di wilayah barat, dengan kehadiran perusahaan-perusahaan multinasional.
Negara Yang Terbelah dan Bersatu Kembali
3 Oktober 1990 - setelah 45 tahun terpecah, Jerman akhirnya bersatu lagi. Satu peristiwa sejarah yang mengubah tatanan dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
9 November 1989 - Perbatasan Dibuka
Seorang anggota politbiro, Günter Schabowski, dalam satu konferensi pers mengatakan, warga Jerman Timur bisa pergi ke luar negeri tanpa perlu visa. Setelah penundaan yang menyebabkan warga berdesak-desakan di gerbang perbatasan, akhirnya pintu perbatasan kembali dibuka. Tembok Berlin runtuh. "Kita warga Jerman, warga yang kini paling berbahaiga," dikatakan walikota Berlin Walter Momper.
Foto: picture-alliance/dpa
18 Maret 1990 - Pemilu Bebas Pertama di Jerman Timur
Suasana yang makin panas di Jerman Timur memaksa parlemen memajukan pemilu yang bebas. Tema kampanye yang paling bergaung adalah isu penyatuan Jerman. Pemilu dimenangkan Aliansi Pro Jerman. Ini mempercepat penyatuan kembali Jerman. 12 April 1990, Lothar de Maizière terpilih sebagai presiden Jerman Timur.
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
1 Juli 1990 - Penyatuan Mata Uang
Pertengahan tahun 1990, Jerman Timur makin terancam bubar. 15 ribu warga setiap minggunya lari meninggalkan negeri ini. Demonstrasi memaksa pemerintah memakai mata uang bersama. 1 Juli, pukul 00:00, D-Mark menjadi mata uang Jerman Timur. Satu langkah awal yang penting dalam penyamarataan standar hidup warga di wilayah barat dan timur Jerman.
Foto: picture alliance/dpa
16 Juli 1990 - Awal Sejarah Dunia di Gubuk Kecil
Di rumah berburu milik Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev di Kaukasus dibuat terobosan penting antara Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl dan Gorbachev: Jerman akan mendapat lagi kedaulatan penuh. Imbalan bagi Moskow: Uni Soviet mendapat bantuan dana sebesar 63 juta Mark, yang antara lain dipakai untuk penarikan mundur pasukan militernya dari wilayah Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
23 Agustus 1990: Jerman Timur Setuju Bersatu Kembali
Lothar de Maizière (kanan) memanggil parlemen untuk rapat darurat. Keputusannya: "Mulai tanggal 3 Oktober 1990, Jerman TImur akan masuk dalam cakupan hukum negara Jerman seperti yang tertera dalam paragraf 23 konstitusi negara Jerman." Kepala Partai PDS Gregor Gysi (kiri) menyebut tanggal 3 Oktober sebagai "hari runtuhnya Republik Demokrasi Jerman."
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
12 September 1990 - Andil Banyak Pihak
Sejak bulan Mei, para menteri luar negeri keempat negara pendudukan (AS; Uni Soviet, Inggris, Perancis) dan kedua negara Jerman telah tiga kali bersidang. Di Moskow, 12 September 1990, ditandatangani kesepakatan oleh keenam menteri luar negeri: Jerman tidak boleh melanggar garis batas yang telah ditetapkan, serta diberikan kedaulatan penuh.
Foto: picture-alliance/dpa
3 Oktober 1990 - Hari Bersejarah bagi Jerman
Jerman Timur bubar. Di malam tanggal 2 Oktober, warga Jerman merayakan penyatuan kembali dengan membunyikan lonceng gereja dan menyulut kembang api. Ratusan ribu warga berkumpul di depan gedung parlemen Jerman Reichstag di Berlin. Seluruh dunia turut menyaksikan peristiwa besar ini.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Membangun sebanyak mungkin Tesla
Tingkat pendapatan di wilayah timur menurut Laporan Reunifikasi mencapai sekitar 86 persen, dibanding tingkat pendapatan di wilayah barat. Namun di beberapa tempat, perbedaan itu jadi tidak mencolok karena harga properti dan sewa rumah di wilayah timur misalnya masih lebih rendah daripada di wilayah barat.
Secara keseluruhan, bahkan belum ada satu wilayah di Jerman bagian timur yang memiliki daya beli setara dengan wilayah yang punya daya beli terendah di Jerman bagian barat. Sekalipun harga bahan pangan misalnya lebih murah di wilayah timur, namun infrastruktur masih lemah, sehingga orang harus menempuh jarak cukup jauh untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Ini berbeda dengan situasi di wilayah barat, supermarket tersebar hampir di setiap sudut jalan dan sampai di kampung-kampung.
Untuk mengatasi kesenjangan struktural itu, pemerintah Jerman sekarang bermaksud menempatkan beberapa "sentra teknologi masa depan" di wilayah timur. Marco Wandwerwitz menyebut antara lain sentra penelitian tentang mobilitas, sentra penelitian dan produksi bahan bakar hidrogen, digitalisasi dan kecerdasan buatan. Ini adalah prinsip "mercuar", jelasnya.
"Kita perlu membangun sebanyak mungkin Tesla" kata Marco Wanderwitz, mengacu pada pembangunan Tesla Gigafactory Germany di negara bagian Brandenburg, dekat Berlin. Pabrik yang pembangunannya diresmikan langsung oleh pendiri Tesla, Elon Musk, akan menjadi pusat produksi mobil listrik termutakhir di Eropa dengan 7.000 lapangan kerja.
Masyarakat Indonesia di Jerman Timur
Jerman Timur mendapatkan pengakuan internasional tahun 1972. Sejak itu sejumlah negara asing menempatkan perwakilan di Berlin Timur, termasuk Indonesia. Fauzan Azima datang dari Bandung untuk bekerja disana.
Foto: Private Sammlung
Menikmati hidup di Berlin Timur
Fauzan Azima (berjas putih di tengah) bekerja sebagai staf lokal KBRI Jerman Timur. Ia mempunyai kenangan indah atas hidupnya di Jerman Timur. Biaya hidup yang rendah dan suasana kota yang aman merupakan salah satu alasannya. Foto menunjukkan perayaan tahun baru di KBRI pada tahun 1975/76.
Foto: Private Sammlung
Brandenburger Tor masih sepi
Brandenburger Tor yang sekarang merupakan salah satu atraksi turis utama di Berlin pada awal tahun 1970-an sangat sepi. Di belakangnya bisa dilihat tembok Berlin yang dibangun pada tahun 1961.
Foto: Private Sammlung
Unter den Linden
Jalan terkenal Unter den Linden di depan Brandenburger Tor juga terlihat sama sekali berbeda dengan keramaian zaman sekarang.
Foto: Private Sammlung
Perayaan HUT ke-31 RI di KBRI Jerman Timur
KBRI pada masa awal didirikan di Berlin Timur terdiri dari delapan diplomat dan sekitar 15 staf lokal. Di KBRI selalu diadakan perayaan kemerdekaan 17 Agustus dan idul fitri. Foto menunjukkan istri para pegawai kedutaan yang ikut serta upacara pengibaran bendera.
Foto: Privat
Upacara bendera di Jerman Timur
KBRI dulu berlokasi di daerah Pankow di utara Berlin Timur. Wisma duta besar juga berada di jalan yang sama. Daerah ini juga dikenal sebagai semacam kompleks kedutaan-kedutaan asing, yang mulai berdatangan setelah DDR mendapatkan pengakuan internasional tahun 1972.
Foto: Private Sammlung
Pekan olah raga 17 Agustus
Pada HUT RI berbagai perlombaan olahraga diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan. Duta Besar saat itu membuka acara secara resmi.
Foto: Private Sammlung
Pertandingan olah raga KBRI Jerman Timur
Tidak hanya warga Indonesia di Jerman Timur, teman-teman dari Berlin Barat kerap diundang dan dijemput untuk ikut serta pada perlombaan-perlombaan olahraga di KBRI Berlin Timur.
Foto: Private Sammlung
Fauzan Azima di masa pensiun
Fauzan Azima sudah tinggal di Berlin selama 46 tahun dan mengalami berbagai fase berbeda dari ibu kota Jerman ini. Ia senang, bahwa Berlin sekarang sudah menjadi sebuah kota metropolitan dengan banyak wisatawan internasional.