Pada 3 Oktober, Jerman merayakan reunifikasi Timur dan Barat. Bagaimana hal itu terjadi, dan bagaimana cara merayakannya? Bagaimana perasaan warga Jerman tentang reunifikasi hari ini?
Kembang api dan bendera Jerman: Merayakan persatuan Jerman di Berlin 1990Foto: Jörg Schmitt/dpa/picture alliance
Iklan
Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Jerman yang kalah dibagi menjadi empat zona pendudukan, yang dikendalikan oleh kekuatan Sekutu: Amerika Serikat, Prancis, Inggris, dan Uni Soviet.
Pada 1949, lahirlah dua negara: Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland) yang demokratis di Barat, dan Republik Demokratik Jerman (Deutsche Demokratische Republik) yang sosialis di Timur, dengan yang terakhir berada di bawah kendali Soviet. Sejak saat itu, Jerman terbelah.
Warga Jerman Timur hanya diperbolehkan bepergian ke Barat dengan syarat ketat. Perbatasan Jerman Timur dijaga ketat, dan sebuah tembok besar dibangun mengelilingi Berlin Barat, yang menjadi bagian Jerman Barat, untuk mencegah warga Jerman Timurmeninggalkan negaranya.
Negara Yang Terbelah dan Bersatu Kembali
3 Oktober 1990 - setelah 45 tahun terpecah, Jerman akhirnya bersatu lagi. Satu peristiwa sejarah yang mengubah tatanan dunia.
Foto: picture-alliance/dpa
9 November 1989 - Perbatasan Dibuka
Seorang anggota politbiro, Günter Schabowski, dalam satu konferensi pers mengatakan, warga Jerman Timur bisa pergi ke luar negeri tanpa perlu visa. Setelah penundaan yang menyebabkan warga berdesak-desakan di gerbang perbatasan, akhirnya pintu perbatasan kembali dibuka. Tembok Berlin runtuh. "Kita warga Jerman, warga yang kini paling berbahaiga," dikatakan walikota Berlin Walter Momper.
Foto: picture-alliance/dpa
18 Maret 1990 - Pemilu Bebas Pertama di Jerman Timur
Suasana yang makin panas di Jerman Timur memaksa parlemen memajukan pemilu yang bebas. Tema kampanye yang paling bergaung adalah isu penyatuan Jerman. Pemilu dimenangkan Aliansi Pro Jerman. Ini mempercepat penyatuan kembali Jerman. 12 April 1990, Lothar de Maizière terpilih sebagai presiden Jerman Timur.
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
1 Juli 1990 - Penyatuan Mata Uang
Pertengahan tahun 1990, Jerman Timur makin terancam bubar. 15 ribu warga setiap minggunya lari meninggalkan negeri ini. Demonstrasi memaksa pemerintah memakai mata uang bersama. 1 Juli, pukul 00:00, D-Mark menjadi mata uang Jerman Timur. Satu langkah awal yang penting dalam penyamarataan standar hidup warga di wilayah barat dan timur Jerman.
Foto: picture alliance/dpa
16 Juli 1990 - Awal Sejarah Dunia di Gubuk Kecil
Di rumah berburu milik Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev di Kaukasus dibuat terobosan penting antara Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl dan Gorbachev: Jerman akan mendapat lagi kedaulatan penuh. Imbalan bagi Moskow: Uni Soviet mendapat bantuan dana sebesar 63 juta Mark, yang antara lain dipakai untuk penarikan mundur pasukan militernya dari wilayah Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
23 Agustus 1990: Jerman Timur Setuju Bersatu Kembali
Lothar de Maizière (kanan) memanggil parlemen untuk rapat darurat. Keputusannya: "Mulai tanggal 3 Oktober 1990, Jerman TImur akan masuk dalam cakupan hukum negara Jerman seperti yang tertera dalam paragraf 23 konstitusi negara Jerman." Kepala Partai PDS Gregor Gysi (kiri) menyebut tanggal 3 Oktober sebagai "hari runtuhnya Republik Demokrasi Jerman."
Foto: cc-by-sa/Bundesarchiv
12 September 1990 - Andil Banyak Pihak
Sejak bulan Mei, para menteri luar negeri keempat negara pendudukan (AS; Uni Soviet, Inggris, Perancis) dan kedua negara Jerman telah tiga kali bersidang. Di Moskow, 12 September 1990, ditandatangani kesepakatan oleh keenam menteri luar negeri: Jerman tidak boleh melanggar garis batas yang telah ditetapkan, serta diberikan kedaulatan penuh.
Foto: picture-alliance/dpa
3 Oktober 1990 - Hari Bersejarah bagi Jerman
Jerman Timur bubar. Di malam tanggal 2 Oktober, warga Jerman merayakan penyatuan kembali dengan membunyikan lonceng gereja dan menyulut kembang api. Ratusan ribu warga berkumpul di depan gedung parlemen Jerman Reichstag di Berlin. Seluruh dunia turut menyaksikan peristiwa besar ini.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Bagaimana reunifikasi Jerman terjadi?
Warga Jerman Timur hidup dalam negara penuh pengawasan, tanpa kebebasan berekspresi. Mereka yang tidak sejalan dengan rezim sosialis menghadapi penganiayaan dan penjara.
Menjelang akhir 1980-an, masyarakat semakin bangkit melawan pemerintah. Mereka merindukan kebebasan dan demokrasi yang dinikmati tetangga mereka di Jerman Barat.
Sementara itu, di Uni Soviet, kebijakan reformasi Mikhail Gorbachev memberi dorongan semangat. Berbeda dengan pendahulunya, Gorbachev menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan militer guna menekan gerakan protes di Jerman Timur dan negara-negara Blok Timur lainnya.
Pada 1989, gelombang demonstrasi damai melanda kota-kota Jerman Timur, yang akhirnya mengarah pada runtuhnya Tembok Berlin. Hal ini membuka jalan menuju reunifikasi Jerman Timur dan Barat.
Mengapa 3 Oktober menjadi Hari Persatuan Jerman?
Pembukaan Tembok Berlin pada 9 November 1989 adalah titik balik menuju reunifikasi. Sekilas, tanggal itu tampak jelas untuk diperingati.
Namun, tanggal itu juga penuh tragedi. Pada malam 9–10 November 1938, rezim Nazi membakar sinagoga di seluruh Jerman, menghancurkan bisnis dan rumah milik Yahudi, serta membunuh dan menangkap orang-orang Yahudi. "Reichspogromnacht", juga dikenal sebagai Pogrom November, sebelumnya disebut "Kristallnacht", menandai awal penganiayaan sistematis dan pembantaian massal orang Yahudi.
Tembok Berlin runtuh pada 9 November 1989Foto: Sven Simon/IMAGO
Karena itu, perayaan reunifikasi pada tanggal tersebut dianggap tidak pantas. Tanggal 3 Oktober dipilih sebagai hari libur nasional baru. Pada tanggal itu, tahun 1990, reunifikasi resmi dituntaskan, saat Jerman Timur secara resmi bergabung dengan Jerman Barat dan Bersatu dengan nama Republik Federal Jerman.
Iklan
Bagaimana warga Jerman merayakan Hari Persatuan?
Jawabannya: relatif sederhana. Jangan harap pesta kembang api besar atau jalanan penuh warna nasional. Meski begitu, hampir setiap kota mengadakan acara, open house, dan perayaan kecil.
Selain itu, setiap 3 Oktober, salah satu negara bagian menjadi tuan rumah festival resmi yang lebih besar, biasanya di ibu kota negara bagian tersebut. Tanggung jawab ini jatuh pada negara bagian yang sedang memegang kursi kepemimpinan Bundesrat, majelis tinggi parlemen Jerman.
Pada 2025, giliran Saarland. Di ibu kotanya, Saarbrücken, program resmi berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober dengan janji "hiburan, seni dan budaya, kuliner dan pariwisata, serta pertukaran demokratis."
Namun, bagi kebanyakan warga Jerman, hari itu sekadar hari libur untuk dinikmati.
Inilah 16 Negara Bagian Jerman
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara bagian di Jerman dibentuk secara bertahap. Untuk mengenal lebih dekat Jerman, kami ajak Anda untuk mengunjungi seluruh negara bagian Jerman.
Bayern
Negara bagian berpopulasi 12,5 juta warga dengan ibukota München ini jadi tujuan wisata paling populer di Jerman. Setiap tahunnya 7,5 juta wisatawan asing berkunjung ke sini. Pemandangannya amat indah dan pesta bir Oktoberfest, pakaian tradisional serta makanan khasnya terkenal ke seluruh dunia. Jangan lupa, juga ada kesebelasan Bayern München yang jadi salah satu klub sepakbola top dunia.
Baden-Württemberg
Negara bagian berpopulasi 10,7 juta warga dengan ibukota Stuttgart ini terkenal dengan motonya: kami bisa mengerjakan segala hal. Tradisi kecakapan memproduksi barangnya terkenal bermutu tinggi, contohnya pabrik mobil Mercedes dan Porsche berada di sini. Lanskapnya indah dan kulinernya lezat.
Berlin
Ada tiga negara bagian berbentuk kota, salah satunya Berlin yang sejak reunifikasi kota yang dulunya terbagi dua oleh Tembok Berlin itu kembali jadi ibukota Jerman. Kota metropolitan berpopulasi 3,4 juta warga ini terus berubah dan berdenyut seiring perkembangan zaman, dan ini pulalah yang menarik kedatangan banyak wisatawan asing.
Hamburg
Juga ini negara bagian berbentuk kota. Hamburg dengan populasi 1,7 juta jiwa terkenal dengan kebebasannya, juga di bidang seni, budaya serta seksualitas. Kota "Hansa" dengan pelabuhan ekspor impor terbesar yang berlokasi di tepi sungai Elbe ini juga menjadi pintu gerbang Jerman ke seluruh dunia.
Bremen
Kota negara bagian terkecil di Jerman ini berpenduduk 664.000 jiwa. Sejak lama Bremen dan Bremerhaven dua kota kembar ini terkenal untuk transaksi tembakau dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Warga Bremen terkenal amat terbuka dengan tradisi perdagangan sejak abad pertengahan.
Niedersachsen
Sedikit kota banyak pemandangan. Begitu menggambarkan negara bagian berpenduduk 8 juta jiwa dengan ibukotanya Hannover ini. Obyek wisata terkemuka adalah kawasan "Watt" yakni laut pasang surut di utara yang membentang hingga ke perbatasan Belanda serta kawasan pegunungan di daerah aliran sungai Weser.
Nordrhein-Westfalen
Negara bagian ini berpopulasi terbesar di seluruh Jerman dengan 18 juta warganya yang terkenal optimis dan riang gembira dengan karnaval tahunannya. Dulunya ini jadi kawasan industri besi dan baja serta pusat penambangan batubara Jerman. Kota terbesar adalah Köln yang berpenduduk 1 juta, tapi ibukotanya adalah Düsseldorf.
Rheinland-Pfalz
Terkenal dengan hamparan kebun anggur dan produksi minuman anggur, kawasan hutan serta lokasi wisatanya. Alamnya indah dan diolah tangan manusia, menjadikan kawasan di pinggiran sungai Rhein dan Mosel ini kawasan wisata alam nan cantik diwarnai kulinernya yang lezat. Negara bagian berpopulasi 4 juta jiwa ini ibukotanya adalah Mainz.
Hessen
Terkenal dengan lanskapnya dari dongeng Grimm bersaudara. Kota paling terkenal adalah Frankfurt am Main dengan kawasan perbankan-nya termasuk Bank Sentral Eropa serta bandara internasional tersibuk se Eropa. Negara bagian berpenduduk 6,1 juta jiwa ini ibukotanya adalah Wiesbaden.
Saarland
Inilah negara bagian terkecil berpenduduk 1.4 juta jiwa dengan ibukota Saarbrücken. Lokasinya di perbatasan Peranci dan Luxemburg menjadikan negara bagian ini memancarkan aura perasaan kehidupan Eropa.
Schleswig-Holstein
Berpopulasi 2,8 juta jiwa dan berada diantara Laut Utara dan Laut Baltik dengan karisma maritim dan udara laut yang segar dan sehat, menarik banyak wisatawan datang menikmati pesisir, pulau dan pelabuhannya. Ibukotanya, Kiel terkenal dengan event olahraga lomba kapal layar yang mendunia.
Mecklenburg-Vorpommern
Bekas negara bagian Jerman Timur ini juga terkenal dengan wisata pesisirnya di Laut Baltik. Dulu terkenal dengan industri galangan kapalnya. Populasinya 1,7 juta jiwa dengan ibukota Schwerin.
Brandenburg
Berlokasi diantara Mecklenburg-Vorpommern dan Berlin, negara bagian baru bekas Jerman Timur ini menawarkan jeda dari turbulensi perkotaan dengan alamnya yang kaya hutan. Populasinya 2,5 juta jiwa, ibukotanya Potsdam juga terkenal dengan istana dan danaunya yang megah dan indah permai.
Sachsen
Berlokasi di bagian paling timur Jerman, negara bagian bekas Jerman Timur dengan ibukotanya Dresden ini menawarkan kekayaan budaya bergaya barok serta lanskap yang dijuluki Swissnya Sachsen. Tapi lebih banyak lagi lokasi wisata menarik di negara bagian baru ini.
Sachsen-Anhalt
Negara bagian baru bekasa Jerman Timur ini terkenal dengan lanskap dan kebun rayanya yang termasuk warisan budaya UNESCO seperti Wörlitz-Dessau yang berasal dari abad ke 18. Juga ada mahakarya arsitektur modern Bauhaus dari arsitek legendaris Walter Gropius. Dengan ibukotanya Magdeburg negara bagian ini berpopulasi 2,4 juta orang.
Thüringen
Dijuluki jantung hijau dan titik pusatnya Jerman, negara bagian baru bekas Jerman Timur ini terkenal dengan para pemikir besarnya, seperti Luther, Schiller und Goethe. Negara bagian berpopulasi 2,3 juta ini ibukotanya adalah Erfurt.
16 foto1 | 16
Mengapa belum ada monumen reunifikasi?
Sebenarnya sudah direncanakan sejak lama. Setelah hampir 10 tahun perdebatan, pada 9 November 2007, Bundestag (parlemen Jerman) memutuskan untuk membangun sebuah "Monumen Kebebasan dan Persatuan."
Gagasannya adalah menghadirkan struktur sepanjang 50 meter yang bisa dilalui, di depan Humboldt Forum di pusat Berlin. Monumen ini dirancang sebagai metafora interaktif untuk demokrasi: ketika orang-orang melangkah di atasnya, platform akan miring mengikuti arah mayoritas.
Namun hingga 2025, monumen itu belum terwujud. Perselisihan antara perusahaan pelaksana dan institusi pemerintah terkait menunda pembangunan. Entah kapan solusi ditemukan masih belum pasti. Setidaknya, fondasinya sudah ada.
Menyusuri Tembok Berlin
04:33
This browser does not support the video element.
Apakah Jerman kini benar-benar bersatu?
Meski ada upaya politik, survei terbaru oleh lembaga pemasaran Forsa menunjukkan bahwa Jerman belum sepenuhnya mengatasi perpecahan itu.
Saat ini, hanya 35% responden yang mengatakan bahwa Timur dan Barat "sebagian besar sudah menyatu." Perbedaan persepsi itu justru menegaskan jurang: di Timur, hanya 23% yang percaya rakyat Jerman telah menjadi satu bangsa sejak 1990, dibanding 37% di Barat.
Rasa kebersatuan mencapai puncaknya pada 2019, ketika 51% setuju bahwa kedua bekas negara itu pada dasarnya sudah menyatu. Ketika ditanya oleh lembaga riset politik Infratest dimap apa yang masih kurang bagi reunifikasi yang berhasil, jawaban terbanyak, 50%, adalah kesetaraan upah, pensiun, dan kekayaan.
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman