5 Orang Ditangkap Saat Protes Menentang Hari Australia
26 Januari 2021
Sedikitnya lima pengunjuk rasa ditangkap saat menggelar protes menentang peringatan Hari Australia di masa pandemi COVID-19. Pengunjuk rasa memrotes Hari Australia yang dianggap tak adil terhadap penduduk asli Australia.
Iklan
Sedikitnya lima orang ditangkap pihak kepolisian Australia saat melakukan unjuk rasa memrotes peringatan Hari Australia. Mereka ditangkap karena mengabaikan aturan pembatasan saat menggelar protes di masa pandemi. Sekitar 2.000 – 3.000 orang berkumpul di Sydney untuk memrotes peringatan Hari Australia dengan menentang penganiayaan terhadap penduduk asli negara itu .
"Selain beberapa orang tersebut, sisanya berperilaku baik," kata Asisten Komisaris Polisi New South Wales Mick Willing merujuk pada lima orang yang ditangkap, pada konferensi pers yang disiarkan televisi.
"Hari Australia" diperingati setiap 26 Januari, yang merupakan peringatan Armada Pertama Inggris berlayar ke Sydney Harbour pada tahun 1788 untuk memulai koloni. Pilihan tanggal ini diperdebatkan bagi banyak orang, mengingat ketidakadilan yang dialami masyarakat adat Australia selama penjajahan Inggris. Pada peringatan ini, aksi unjuk rasa yang dijuluki "Hari Invasi" pun umum terjadi di kota-kota besar.
Bagi banyak penduduk asli Australia, penting untuk melakukan "Hari Invasi" sebagai bentuk protes menentang peringatan Hari Australia di kota-kota besar.
Seruan "Black Lives Matter" dan ucapan "sejak dulu selalu, dan akan selalu menjadi tanah Aborigin" terdengar dari para pengunjuk rasa saat melakukan demonstrasi di seluruh negeri.
"Sampai mereka menghapuskan Hari Australia maka Hari Invasi mungkin akan sedikit lebih tenang," kata Lizzie Jarrett, seorang penyelenggara protes penduduk asli Australia di Sydney.
Namun, pemerintah Australia yang konservatif mendukung perayaan Hari Australia pada 26 Januari.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Scott Morrison memanggil Cricket Australia, otoritas olahraga kriket top negara itu, karena membatalkan penyebutan ‘‘Hari Australia‘‘ pada pertandingan 26 Januari. "Baik dan buruk, itulah momen perjalanan menuju Australia modern kita dimulai. Dan perjalanan Australia berkelanjutan inilah yang kita kenali hari ini,‘‘ katanya.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian berpidato di Sydney untuk mencoba meredakan ketegangan.
"Kita juga harus mengakui, sebagai bangsa yang dewasa dan sopan, bahwa hari ini adalah hari yang menyebabkan penderitaan bagi sebagian orang Bangsa Asli negara kita," katanya. "Kita tidak dapat dan tidak boleh menyangkal aspek apa pun dalam sejarah kita, atau tonggak penting yang telah menjadikan kita bangsa seperti sekarang ini."
10 Negara Paling Damai di Dunia
Global Peace Index adalah gambaran kesediaan negara untuk berdamai, berdasarkan perbandingan relatif. Indeks dibuat komisi pakar internasional, yang bekerja sama dengan harian The Economist. Berikut peringkat 1-10.
Foto: Getty Images/P. Walter
Islandia
Islandia terkena dampak kemerosotan ekonomi dunia akhir 2008. Industri investment bankingnya ambruk. Karenanya terjadi demonstrasi dan sejumlah orang cedera. Itu juga sebabkan pemerintah koalisi ambruk Januari 2009. Tapi Islandia tetap damai dan kembali berkembang. Bagi penggagas GPI, Steve Killelea, ini indikasi dan contoh jelas bahwa negara damai lebih ulet dan mampu mereparasi diri.
Foto: picture-alliance/dpa
Denmark
Denmark sudah duduki peringkat kedua sejak tahun lalu. Seperti negara Skandinavia lainnya, Denmark menikmati hubungan internasional yang baik dan tingkat kriminalitas rendah. Tingkat kepemilikan senjata juga rendah, demikian halnya dengan konflik terorganisir. Sebagai anggota NATO Denmark kirim 500 tentara ke Irak mulai Juni 2003. Tentara ditarik kembali Agustus 2007.
Foto: Karsten Bidstrup/picture-alliance/dpa
Austria
Austria nyatakan diri permanen netral 1955. Artinya: tidak memihak siapapun dalam peperangan. Anggaran militernya secara persentasi dari GDP adalah yang terkecil di dunia. Austria kirim tentara untuk misi penjagaan perdamaian di Serbia dan Afghanistan. Poin diraih dari angka kriminal kecil plus hubungan baik dengan negara tetangga. Negara ini juga diberi nilai bagus dalam hal HAM. Foto: Wina
Foto: imago/V. Preußer
Selandia Baru
Negara ini berada di peringkat atas dalam beberapa tahun terakhir. Negara pulau kecil di bagian selatan Samudra Pasifik populasinya hanya empat juta penduduk, 80% tinggal di perkotaan. Menyangkut hubungan antara warga asli Maori dan pendatang Eropa, penggagas GPI Killelea mengatakan negara itu beri contoh kemampuan jembatani perbedaan etnis dan jadi bangsa yang damai. Foto: ibukota Wellington
Foto: DW /Ulrike Sommer
Swis
Swis punya ekonomi dan pemerintahan yang stabil. Negara di pegunungan Alpen itu sudah bersikap netral sejak sebelum Perang Dunia I. Tingkat kriminalitas rendah, tetapi jumlah pembunuhan tinggi. Tentara Swis boleh membawa senjatanya pulang. Bank-bank besar Swis sejak lama jadi surga investor asing karena tingkat kerahasiaan yang tinggi, dan ikut terkena dampak krisis ekonomi global. Foto: Bern.
Foto: Getty Images/M. Hewitt
Finlandia
Rakyat Finlandia nikmati politik kuat dan stabil. Kasus kriminal berat sangat rendah. Tetapi negara itu catat angka pembunuhan sedikit lebih tinggi daripada negara tetangga Skandinavia. Pemerintah Finlandia jalankan politik non aliansi sejak berakhirnya Perang Dingin dan netral menyangkut perang Irak. Finlandia bukan anggota NATO tapi ikut kirim tentara untuk jaga perdamaian di Afghanistan.
Foto: picture alliance/Alexander Farnsworth
Kanada
Tingkat keamanan dalam negeri Kanada hampir sama dengan negara-negara Skandinavia. Negara itu ikut misi NATO di Afghanistan mulai 2008, dan mengalami kerugian berupa korban jiwa. Foto: sebuah feri di teluk Howe Sound dekat Vancouver
Foto: picture-alliance/robertharding/C. Kober
Jepang
Ekonomi Jepang termasuk dalam lima besar di dunia. Penduduknya berjumlah 127 juta orang, dan dilarang memiliki senjata api. Dari segi rendahnya tingkat kriminalitas dan angka pembunuhan Jepang termasuk yang paling baik di dunia. Foto: skyline Tokyo
Foto: AFP/Getty Images/K. Nogi
Australia
Australia adalah negara keenam terbesar di dunia secara geografis. Tingkat konflik intern terorganisir rendah, dan HAM cukup diperhatikan. Tetapi peringkat negara ini turun karena sejak 2003 negara itu kirim ratusan tentara ikut dalam misi di Irak dan Afghanistan yang dipimpin AS. Ekonomi negara itu relatif sehat. Foto: Brisbane.
Foto: Fotolia/kraskoff
Republik Ceko
Dianggap "salah satu negara bekas komunis yang paling stabil dan maju di Eropa Tengah/Timur" oleh CIA. Ceko jadi anggota Uni Eropa 2004 dan ikut dalam grup mata uang Euro di 2012. Tingkat kriminal terorganisirnya rendah. Ceko punya hubungan baik dengan negara tetangganya, kecuali perseteruan soal pembangkit tenaga nuklir dekat perbatasan dengan Austria, yang ditentang warga Austria. Foto: Praha