50% Penduduk Jerman Khawatir Gelombang Kedua Corona
4 Juli 2020
Survei terbaru menunjukkan, 50 persen penduduk Jerman takut akan terjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19. Hampir 90 persen mengatakan memperhatikan jaga jarak dan lebih sering cuci tangan.
Iklan
Setengah dari populasi Jerman menyatakan takut terjadi gelombang kedua wabah corona, menurut survei terbaru Deutschlandtrend yang dilakukan untuk siaran publik ARD dan dirilis hari Kamis (2/7).
Sekitar 13% mengatakan kekhawatiran mereka sangat besar bahwa angka infeksi Covid-19 akan meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu mendatang, sementara 37% mengatakan punya kekhawatiran besar.
Yang lain bersikap lebih santai. 32% mengatakan mereka kurang khawatir tentang gelombang kedua pandemi, dan 17% menyatakan lebih tidak khawatir.
Cuci tangan untuk penyebaran corona
Penduduk di Jerman kelihatan benar-benar mengubah perilaku mereka secara signifikan sebagai respons terhadap virus corona. 89% mengatakan mereka mencuci tangan lebih sering, 88% mengatakan mereka sekarang menjaga jarak yang jelas dengan orang lain. 72% menyatakan mereka hanya bertemu teman dan saudara sampai batas tertentu saja.
Lebih dari setengah penduduk Jerman (57%) mengatakan mereka tidak akan pergi liburan pada musim panas tahun ini, sementara 39% akan melanjutkan rencana liburan meskipun ada pandemi.
Sebagian besar penduduk di Jerman menerangkan mematuhi kewajiban mengenakan masker pelindung di mana hal itu wajib dilakukan, sedangkan 80% mengatakan mereka tidak mengenakan masker, di mana hal itu tidak diharuskan berdasarkan protokol kesehatan.
Survei Duetschlandtrend dijalankan oleh lembaga penelitian opini publik Infratest dengan survei yang melibatkan 1.003 orang.
Melindungi Diri dari Virus Corona dengan Masker Kain Buatan Sendiri
Beberapa negara di Eropa mewajibkan masyarakat untuk mengenakan masker jika berada di ruang publik. Inilah kreatifitas warga dan perusahaan membuat masker kain sendiri, alias masker DIY (Do-It-Yourself).
Foto: picture-alliance/dpa/S. Schuldt
Desain Masker Sendiri
Pemberlakuan lockdown membuat orang menjadi lebih kreatif, salah satunya membuat masker wajah dari kain dengan desain yang unik. Hal ini bertujuan agar masker kain yang dipakai dapat digunakan lebih dari satu kali dan cara mencucinya pun mudah, yaitu hanya ditempatkan di air mendidih untuk menghilangkan bakteri dan virus, kemudian masker dibiarkan kering.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Kneffel
Cocok dengan Dasi Kupu-Kupu
Sebuah pabrik di Berlin menawarkan masker eksklusif untuk pria elegan yang ingin tetap bergaya selama pandemi. Masker ini terbuat dari kain sutera yang ditenun, mereka juga menawarkan dasi yang serasi dengan masker. Tak perlu waktu lama, masker dan dasi tersebut langsung terjual habis.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Koall
Masker yang Terinspirasi dari Raja Ludwig
Peraturan wajib mengenakan masker baru mulai berlaku di seluruh Jerman tanggal 27 April lalu. Namun, setiap negara bagian berwenang menentukan aturan spesifiknya masing-masing. Di negara bagian Bayern, ada masker yang terinspirasi dari bendera nasional mereka, bahkan juga dari gambar Raja Ludwig dan Permaisurinya.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Hörhager
Masker Warna-Warni
Dunia ekonomi mengalami pukulan berat akibat krisis virus corona. Banyak perancang busana yang beralih membuat masker wajah, untuk menggantikan kerugian yang mereka alami. Beberapa perusahaan yang baru dirintis di Berlin, Köln, dan München saat ini memproduksi masker yang berwarna-warni. Mereka mungkin ingin menjadi bagian dari pameran adibusana yang muncul selama krisis corona.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Masker Sesuai dengan Hari
Memiliki koleksi masker yang lebih banyak juga memungkinkan Anda mengenakan masker yang berbeda-beda setiap hari, sambil menunggu masker lainnya untuk dicuci. Orang-orang mungkin akan membuat masker berbeda-beda yang dapat dipakai bergantian setiap hari dalam seminggu.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Kästle
Monumen yang Bermasker
Di kota Bremen, ikon terkenalnya, patung "Musisi Kota Bremen" juga mengenakan masker, mungkin untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona. Tokoh-tokohnya: Keledai, anjing, kucing, dan ayam jantan yang menjadi figur utama dalam dongeng Bersaudara Grimm yang terkenal di seluruh dunia. (fs/hp/pkp)
Foto: picture-alliance/dpa/S. Schuldt
6 foto1 | 6
Tema perubahan iklim penting bagi publik
Survei ini juga menjaring pandangan responden tentang agenda Jerman untuk masa kepresidenan Uni Eropa selama enam bulan ke depan. Jerman mengambil alih kepresidenan Uni Eropa mulai Rabu, 1 Juli.
Sekitar 50% responden ingin agar masa kepresidenan Jerman di Uni Eropa fokus pada perlindungan iklim, sementara 39% ingin Jerman berkonsentrasi pada urusan yang berkaitan dengan penanganan dan dampak pandemi.
Topik-topik lain tidak mendapat tanggapan antusias dari responden. Sekitar 24% mengatakan khawatir tentang anggaran Uni Eropa yang akan datang. Hanya 7% yang berpikir bahwa Jerman harus memperhatikan hubungan masa depan dengan Inggris pasca Brexit.