509 Ribu Siswa Ikuti Ujian "Suneung”, Korea Selatan Hening
18 November 2021
Korea Selatan menjadi hening ketika 509.000 siswa mengikuti ujian masuk universitas nasional pada Kamis (18/11). Tindakan luar biasa pun diambil oleh otoritas setempat untuk meminimalkan gangguan.
Iklan
Ujian yang dilaksanakan sembilan jam di Korea Selatan dikenal dengan nama "Suneung”, yang merupakan tes wajib untuk masuk universitas terkemuka dan dijadikan sebagai kunci untuk meningkatan status sosial, karier yang menguntungkan, dan bahkan prospek pernikahan.
Banyak pihak menganggap sistem pendidikan yang ulta-kompetitif Korea Selatan dituding sebagai penyebab tekanan besar pada siswa dan menjadi pemicu depresi remaja, dengan tingkat bunuh tinggi yang termasuk tinggi di dunia.
Salah satu orang tua peserta tes ujian, Koh Min-soon, kepada AFP mengungkapkan hal yang dia lakukan untuk meredakan stress menjelang ujian 2021.
"Saya hanya ingin memberi tahu putri saya bahwa saya bangga padanya karena telah bekerja sangat keras hingga saat ini, terlepas dari hasilnya, tidak menentukan siapa dia sebagai pribadi,” jelasnya pada hari Rabu (17/11).
Sejak tahun lalu, COVID-19 telah menambah tekanan pada siswa, orang tua, dan otoritas pendidikan.
Semua kelas dilakukan secara online untuk siswa dalam dua minggu menjelang ujian. Sementara siswa dan keluarga mereka disarankan untuk tinggal di rumah selama mungkin.
Kementerian Pendidikan Korsel menyebut ada lebih dari 509.000 siswa mengikuti les tahun ini. Selama penyelenggaraan ujian yang dimulai pada Kamis (18/11) pagi waktu setempat, siswa diwajibkan memakai masker.
Iklan
Ujian di tengah lonjakan kasus COVID-19
Di Sekolah Menengah Bahasa Asing Ewha Girls di pusat kota Seoul, beberapa peserta ujian tiba sambil berpegangan tangan dengan orang tua mereka yang terlihat gugup.
Di luar gerbang sekolah, beberapa orang terlihat sedang berdoa, sementara yang lain berfoto selfie dengan teman dan keluarga.
Korea Selatan telah mengalami lonjakan kasus menjelang ujian Suneung, hampir 3.300 kasus infeksi baru pada Kamis (18/11), jumlah kasus harian tertinggi yang pernah ada.
Sekitar 70 siswa tetap mengikuti ujian meskipun baru-baru ini dinyatakan positif COVID-19. Namun, mereka duduk menggunakan meja dan kursi terpisah.
Suasana Sekolah di Seluruh Dunia Saat Pandemi Corona
Masa liburan sekolah telah berakhir, infeksi COVID-19 juga kembali meningkat di berbagai negara. Sekolah di seluruh dunia melakukan penyesuaian terhadap kegiatan belajar di kelas agar tidak kembali ditutup.
Foto: Getty Images/L. DeCicca
Thailand: Belajar dalam kotak
Sekitar 250 murid yang belajar di sekolah What Khlong Toey di Bangkok kini harus belajar dari dalam kotak plastik dan memakai masker sepanjang hari. Di luar ruang kelas tersedia wastafel dan dispenser sabun. Suhu tubuh murid juga diukur setiap pagi. Aturan ketat ini berhasil: sekolah ini tidak melaporkan infeksi baru sejak Juli.
Foto: Getty Images/L. DeCicca
Swedia: Tidak ada aturan khusus untuk corona
Murid di sekolah-sekolah Swedia memang masih libur. Namun foto ini, yang diambil sebelumnya, melambangkan pendekatan negara ini terhadap penanganan COVID-19. Swedia belum pernah mewajibkan warganya untuk memakai masker. Bisnis, bar, restoran dan sekolah di sana juga tetap boleh beroperasi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/TT/J. Gow
Jerman: Pakai masker di kelas
Murid di SD Petri di Dortmund, negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW), jadi teladan yang patut ditiru. Sebagaimana sekolah di seluruh NRW yang merupakan negara bagian terpadat di Jerman, sekolah ini juga mewajibkan murid untuk memakai masker, termasuk di dalam ruang kelas. Sampai sekarang belum bisa dinilai apakah aturan ini berhasil atau tidak. Sekolah baru saja mulai tanggal 12 Augustus.
Foto: Getty Images/AFP/I. Fassbender
Tepi Barat: Masuk kelas lagi setelah 5 bulan
Sekolah juga kembali dibuka di Hebron, 30 kilometer di selatan Yerusalem. Murid di wilayah ini diwajibkan memakai masker, bahkan di beberapa sekolah, mereka juga harus memakan sarung tangan. Meskipun memakai masker, semangat guru dalam foto saat mengajar terlihat jelas. Sekolah-sekolah di Palestina tutup sejak bulan Maret dan Hebron dinyatakan sebagai pusat infeksi.
Foto: Getty Images/AFP/H. Bader
India: Pelajaran lewat pengeras suara
Sekolah di Dandwal, di negara bagian Maharashtra, India, menyediakan sarana khusus untuk murid yang tidak bisa mengakses internet. Di sini, murid bisa mengikuti kegiatan belajar dan mengejar tugas-tugas yang tertinggal dengan mendengarkan rekaman yang kemudian diputar dan disiarkan dengan bantuan pengeras suara. Maharashtra termasuk daerah yang terpukul parah oleh pandemi.
Foto: Reuters/P. Waydande
Kongo: Wajib cek suhu tubuh sebelum masuk kelas
Pihak berwenang di Lingwala, di pinggiran ibu kota Kongo, Kinshasa, menanggapi ancaman infeksi virus corona di kalangan siswa dengan amat serius. Setiap siswa yang belajar di Sekolah Reverend Kim diharuskan untuk mengukur suhu tubuh sebelum diizinkan masuk gedung. Masker wajah juga wajib dipakai.
Foto: Getty Images/AFP/A. Mpiana
Amerika Serikat: Kelas di daerah hot spot pandemi
Sekolah-sekolah di AS juga melakukan cek suhu tubuh setiap hari agar bisa menemukan potensi kasus COVID-19. Aturan ini dibutuhkan di negara yang masih mencatatkan angka infeksi tertinggi di dunia tersebut. Pada tanggal 13 Agustus, Universitas Johns Hopkins melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, ada lebih banyak orang meninggal bila dibandingkan dengan periode sejak akhir Mei.
Foto: picture-alliance/Newscom/P. C. James
Brasil: Sarung tangan dan pelukan
Maura Silva (kiri), guru sekolah umum di Rio de Janeiro barat, di dekat salah satu daerah kumuh terbesar kota itu, berusaha mengunjungi murid-muridnya di rumah mereka. Ia juga membawa sebuah perlengkapan untuk memeluk para muridnya. Sebelum menggendong mereka, Silva dan muridnya memakai masker dan membantu mereka mengenakan sarung tangan plastik. (bo/ae)
Foto: Reuters/P. Olivares
8 foto1 | 8
Otoritas terapkan tindakan luar biasa
Pentingnya ujian nasional tercermin dalam tindakan luar biasa yang diambil otoritas Korea Selatan untuk menghilangkan gangguan bagi peserta ujian. Kantor publik, bank, dan pasar saham buka satu jam lebih lambat dari biasanya untuk membantu melonggarkan lalu lintas, dan memastikan siswa tiba tepat waktu.
Semua aktivitas penerbangan di bandara negara itu juga ditangguhkan selama 35 menit selama tes mendengarkan bahasa Inggris. Semua pesawat di udara harus mempertahankan ketinggian lebih dari 3.000 m.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan 79 penerbangan - 16 di antaranya internasional - telah dijadwal ulang karena penyelenggaraan ujian tersebut.
Mobil polisi dan pengawalan sepeda motor siap siaga di area sekolah untuk mengantar siswa yang terjebak macet atau terlambat.