SpaceX luncurkan sebuah roket yang membawa 60 satelit pertama konstelasi "Sarlink". Tujuan proyek ini adalah penyediaan jaringan internet dari angkasa. Direncanakan jumlah satelit nantinya akan mencapai 12.000 buah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Raoux
Iklan
Kamis kemarin perusahaan antariksa swasta SpaceX asal AS meluncurkan roketnya Falcon 9 yang membawa 60 dari seluruhnya 12.000 satelit yang akan ditempatkan di angkasa. Roket diluncurkan tanpa insiden apapun di Cape Canaveral, Florida, sekitar pukul 10:30 malam waktu setempat.
Sejam setelahnya, roket mulai melepaskan satelit di ketinggian 450 km. Satelit-satelit itu kemudian harus saling memisahkan diri dan menempatkan diri di posisi yang sudah ditentukan, yang tidak terlalu jauh dari Bumi, yaitu pada ketinggian 550 km.
Ini posisi yang lebih tinggi sedikit dari posisi Stasiun Ruang Angkasa Internasional, tetapi jauh lebih rendah daripada posisi sebagian besar satelit terestrial. Yang tertinggi berada sekitar 36.000 km dari bumi.
Satelit Ukuran Kecil Yang Bisa Dipakai Berkali-Kali
Perusahaan start up Cina mengadakan percobaan membuat satelit kecil berukuran sekitar 8 meter. Satelit diluncurkan dan sukses kembali mendarat di bumi. Tujuannya agar bisa digunakan beberapa kali.
Foto: Reuters/J. Lee
"Bayi" lulus percobaan
Roket RLV-T5 dari perusahaan LinkSpace, yang disebut NewLine Baby bisa digunakan beberapa kali. Percobaan dilakukan 18 April 2019, di sebuah lahan kosong di luar kota Longkou, provinsi Shandong, Cina. Ujicoba peluncuran sukses. Roket kembali mendarat setelah meluncur dan berada di ketinggian 40 meter di udara selama 30 detik.
Foto: Reuters/J. Lee
Meluncurkan roket dengan biaya murah
Sejauh ini belum ada perusahaan swasta Cina yang berhasil. Sejak Oktober 2018, perusahaan LandSpace dan OneSpace sudah berusaha tapi gagal. Sekarang perusahaan Cina berusaha meluncurkan roket dengan biaya murah dan cara berbeda. OneSpace mendesain peluncur murah sekali pakai.
Foto: Reuters/J. Lee
Membuat roket istimewa
Pendiri LinkSpace, Hu Zhenyu (foto) bercita-cita membuat roket yang bisa kembali ke bumi setelah menuntaskan tugas sesuai pesanan. Perusahaan kecil hanya mampu membuat roket kecil, sehingga keuntungan juga kecil. Tapi jika bisa membuat roket yang bisa digunakan berkali-kali, keuntungannya lebih besar, ungkap Macro Caceres, analis pada perusahaan konsultasi dirgantara AS, Teal Group.
Foto: Reuters/J. Lee
Hemat dana dan energi
LinkSpace berharap, nantinya hanya akan menagih tak lebih dari 30 juta Yuan ($4.48 juta) untuk tiap peluncuran. Itu sangat kecil dibanding biaya peluncuran roket standar Pegasus dari Northrop Grumman Innovation Systems, yang makan biaya antara $25 sampai $30 juta. Pegasus diluncurkan dari pesawat yang terbang tinggi, dan hanya bisa digunakan satu kali. (Foto: RLV-T5 sebelum diluncurkan)
Foto: Reuters/J. Lee
Permintaan tambah banyak
Permintaan atas "satelit nano", yang beratnya bisa kurang dari 10 kg dan berukuran sebesar kotak sepatu, diduga akan meningkat drastis beberapa tahun mendatang. (Foto: Sejumlah teknisi mengangkut meja yang digunakan sebagai meja pengontrol peluncuran saat uji coba peluncuran roket RLV-T5 milik perusahaan LinkSpace, yang dikenal sebagai NewLine Baby.)
Foto: Reuters/J. Lee
Rencana luncurkan 20 Satelit
Spacety, sebuah perusahaan pembuat satelit yang berpusat di Hunan berencana akan meluncurkan 20 satelit ke orbit tahun ini, termasuk satelit pesanan pihak asing yang pertama, demikian dikatakan direktur Spacety, Yang Feng. Sejak mulai beroperasi awal 2016, perusahaan itu meluncurkan 12 satelit buatan perusahaan negara.
Foto: Reuters/A. Song
Mengincar pasar
Cina mengincar produksi satelit komersial yang bisa menawarkan berbagai layanan, misalnya hubungan kilat internet untuk pesawat terbang, juga pemantauan angkutan batu bara. Konsumen lokal antara lain universitas yang mengadakan percobaan dan perusahaan yang menawarkan teknologi sensor jarak jauh serta layanan komunikasi. (Sumber: reuters, Ed.: ml/hp)
Foto: Reuters/A. Song
7 foto1 | 7
Peluncuran sebenarnya direncanakan pekan lalu, tetapi ditunda. Awalnya karena angin yang terlalu kuat, kemudian karena aktualisasi piranti lunak.
Perusahaan milik miliarder Elon Musk itu dianggap memimpin persaingan antar perusahaan angkasa swasta, terutama dalam hal peluncuran roket. SpaceX kini berusaha menguasai sebagian besar pasaran internet luar angkasa di masa depan.
Peluncuran ini akan jadi langkah awal, yang juga dilakukan perusahaan saingan OneWeb. OneWeb adalah sebuah perusahaan startup tetapi lebih maju daripada Project Kuiper milik Amazon, yang didukung saingan kuat Elon Musk, yakni Jeff Bezos.
Setiap satelit beratnya hanya 227 kg, dan dibuat di dalam ruangan di Redmond, dekat Seattle.
Starlink akan mulai beroperasi segera setelah 800 satelit diaktifkan, yang memerlukan belasan peluncuran berikutnya. Menurut SpaceX, mereka membutuhkan sehari dua hari untuk menganalisa apakah semua satelit yang ditempatkan berfungsi dengan baik.
ml/hp (rtr, afp)
Baikonur - Dari Sini Mereka Meluncur ke Ruang Angkasa
Pelabuhan luar angkasa di Kazakhstan ini adalah rumah bagi satelit Sputnik pertama. Kosmonot lepas landas dari sini. Stasiun ruang angkasa MIR dan beberapa bagian dari ISS dan astronot juga ke ruang angkasa dari sini.
Foto: picture-alliance/dpa/AP/D. Lovetsky
Menuju landasan peluncuran
Roket Soyuz sedang dalam perjalanan ke landasan peluncuran di Baikonur. Astronot Jerman, Alexander Gerst bersiap tinggal landas - bersama dengan rekannya dari Rusia dan Amerika Serikat - pada tangal 6 Juni akan berangkat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Foto: picture-alliance/dpa/AP/D. Lovetsky
Pendahulu yang terkenal
Mamalia pertama yang dengan aman pergi ke luar angkasa dan kembali lagi ke Baikonur adalah: Belka dan Strelka. Mereka bepergian ke luar angkasa bersama seekor kelinci, 40 tikus dan dua tikus. Semua kembali dengan aman ke gurun Kazakhstan. Itu adalah bukti pertama bahwa perjalanan ruang angkasa berawak itu mungkin.
Foto: picture-alliance/dpa/ Heritage Images
Manusia pertama di luar angkasa
Yuri Gagarin berangkat pada tanggal 12 April 1961 dari Baikonur. Dia adalah orang pertama yang mengelilingi Bumi dalam orbit penuh. Gagarin masih dalam pelatihan untuk menjadi pilot militer ketika dia terpilih sebagai kosmonot untuk penerbangan pertama.
Foto: picture alliance/dpa
Pendaratan yang aman
Inilah kapsul luar angkasa Gagarin setelah berhasil mendarat di Kazakhstan. Penerbangannya ini menjadi titik tolak kosmodrom Baikonur selama abad-abad mendatang sebagai pusat utama Soviet untuk eksplorasi ruang angkasa. Selain itu, Uni Soviet membangun Star City di dekat Moskow sebagai pusat penelitian dan pengembangan.
Foto: picture alliance/dpa
Perempuan pertama di luar angkasa
Valentina Tereshkova memberi salam sebelum berangkat ke luar angkasa pada 16 Juni 1963 dari Baikonur. Bagi Uni Soviet, penerbangan ini merupakan sinyal kuat dan percaya diri untuk emansipasi perempuan.
Foto: picture-alliance/Heritage Images
Soviet, Rusia, Kazakhstan
Patung Lenin di Baikonur dengan latar belakang bulan super tertutup awan pada 14 November 2016. Peninggalan Soviet terlihat jelas di kota Baikonur. Setelah runtuhnya Uni Soviet, kosmodrom ini tetap menjadi wilayah kedaulatan Rusia. Rusia menandatangani kontrak dengan Kazakhstan hingga 2050.
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Lovetsky
Penjelajah luar angkasa dari seluruh dunia datang dan pergi
Sejak berakhirnya program Space Shuttle NASA, kosmodrom di Baikonur telah menjadi satu-satunya tempat di Bumi untuk perjalanan ruang angkasa berawak. Semua penerbangan dilakukan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz, untuk terbang ke ISS. Berikut adalah: Randolph Bresnik (NASA), Paolo Nespoli (ESA) dan Sergei Ryazansky (Roskosmos) pada bulan Juli 2017.
Foto: picture-alliance/TASS/Y. Smityuk
Peluncuran kargo komersial
Ada lebih banyak kompetisi untuk peluncuran satelit: ESA memiliki pelabuhan luar angkasa di Kourou, NASA beberapa wilayah di AS. Meskipun demikian, Baikonur melayani semakin banyak perusahaan barat yang ingin menempatkan kargo ke orbit. Roket Proton ini membawa satelit telekomunikasi Inggris.
Foto: Getty Images/AFP
Terbukti sebagai pekerja keras
Saat ini, persiapannya sangat bagus untuk peluncuran Soyus terbaru yang mengangkut tiga ‘pelancong' ke stasiun ruang angkasa ISS. Ini foto sebelumnya.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Sitdikov
Pengalaman, bukan rutinitas
Alexander Gerst tahu prosedurnya: 28 Mei 2014 adalah waktu terakhirnya masuk ke kapsul Soyuz untuk peluncuran. Kali ini kegembiraan akan hal itu sama hebohnya.
Foto: picture-alliance/dpa/EPA/S. Ilnitsky
Sebuah pelabuhan antariksa baru di Siberia
Rusia tidak mau sepenuhnya bergantung pada Kazakhstan. Sejak tahun lalu Rusia mulai meluncurkan roket dari pelabuhan antariksa baru Vostochny di wilayah Amur, Siberia. Untuk alasan keamanan, tidak ada perjalanan ruang angkasa berawak yang diizinkan di sana. Tapi satelit sudah diluncurkan ke orbit. Setelah semua ini, Baikonur masih akan terus melayani lebih banyak generasi kosmonot dan astronot.