Deklarasi persatuan Roma menandai ulang tahun Traktat Roma ke- 60 yang menjadi landasan Uni Eropa. Blok tersebut menentukan langkah ke depan pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Iklan
"Eropa adalah masa depan kita bersama ," demikian para pemimpin Uni Eropa mendeklarasikan ambisi mereka -- untuk tetap bersama-sama dalam Uni Eropa, setelah kehilangan Inggris, salah satu kekuatan utama dalam blok itu. Pernyataan bersama disampikan untuk menandai ulang tahun ke-60 Traktat Roma yang menjadi pilar Uni Eropa.
Naskah deklarasi tersebut terdiri dari 935 kata - jauh lebih panjang dari teks ulang tahun ke-50 di Berlin satu dekade lalu. Hampir 100 kata telah ditambahkan pada pekan ini, terutama untuk mengatasi masalah negara-negara anggota eks negara-negara komunis dan untuk menyesuaikan keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan jaminan kesejahteraan sosial.
Anggota berkurang
Reuters mengutip beberapa penggalan dalam naskah deklarasi tersebut: "Kami, para pemimpin dari 27 negara anggota ... bangga dengan prestasi Uni Eropa ..."
Angka "27" pada baris pertama itu memiliki makna menyedihkan yang secara tidak langsung, menujukkan segera lepasnya Inggris. Saat ini Uni Eropa terdiri dari 28 anggota. Perdana Menteri Inggris Theresa May diperkirakan segera mengumumkan proses penarikan Inggris dari keanggotaan Uni Eropa pada 29 Maret, empat hari setelah pertemuan Uni Eropa.
Pisang Bengkok dan Peraturan Lainnya
Sejak bertahun-tahun, Uni Eropa rumuskan peraturan bagi berbagai hal. Ada yang lucu, ada yang berguna, ada yang tidak perlu, ada juga yang mengejutkan. Ini contoh-contohnya.
Peraturan Pisang Bengkok
Ada peraturan untuk pisang! Menurut UE, semua pisang yang tumbuh atau diimpor ke wilayah UE panjangnya minimal harus 14 cm, dan tebalnya 2,7 cm. Buahnya tidak boleh bonyok sama sekali, dan tidak boleh matang. Mungkin peraturan ini tampak berlebihan, tapi hasilnya, konsumen hanya melihat buah segar di supermarket.
Foto: Fotolia/Santiago Cornejo
Sarapan Beraliran Listrik?
Lebah adalah binatang yang energis. Tapi siapa terpikir, madu bisa menghantar listrik, dan UE anggap perlu mengatur konduksinya. Menurut regulasi itu, madu tidak boleh punya konduktivitas lebih dari 0.8 microsiemens per sentimeter. Tapi tidak usah khawatir mengalami shock ketika sarapan. Ukuran ini hanya digunakan untuk klasifikasi berbagai jenis madu.
Foto: Fotolia/Jag_cz
Lampu Hijau
Untuk galakkan penghematan energi, bola lampu standar sudah ditarik dari pasaran Eropa sejak 2009. Tapi penggantinya tidak sepenuhnya ramah lingkungan. Lampu LED mengandung air raksa. Substansi beracun yang harus ditangani secara khusus jika dibuang. Setidaknya, bohlam baru memiliki sinar hangat yang membuat bohlam tipe kuno terkenal.
Foto: picture-alliance/dpa
Peraturan Kereta Gantung, Siapa Tahu Perlu
Banyak orang asosiasikan negara bagian Schleswig Holstein dengan lautan, pasir, juga dengan cakrawala tak terbatas. Dan jelas tidak dengan kereta gantung. Dataran tertinggi di bagian utara Jerman itu hanya 168 meter dari permukaan laut. Tapi peraturan UE menuntut tiap negara melaksanakan peraturan kereta gantung. Alasannya: kalau nanti akan dibangun, setidaknya peraturannya jelas.
Foto: Fotolia/JM Fotografie
Sampah Tak Terpilah
Kertas tempatnya di tong biru, benda yang tidak bisa didaur ulang di tong abu-abu. Begitu setidaknya di Jerman. Di negara UE lain, kadang berbeda. Yang di Jerman hijau warnanya biru, yang kuning warnanya merah, dan dalam beberapa hal tidak ada pemisahan sama sekali. Bagaimana cara penduduk UE melaksanakannya? Dalam hal ini, peraturan bukan ide buruk, dan sampah tidak "nyasar" ke tong yang salah.
Foto: Fotolia/grafikplusfoto
Perjalanan Rumit
Perjalanan kereta api dari ibukota Estonia, Tallinn ke Madrid. Kedengarannya mudah, tapi pikirkan lagi. Ukuran standar lebar sepur 1,435 mm digunakan di sebagian besar jaringan kereta api UE. Tapi di Spanyol dan Portugal, ukurannya lebih lebar. Di sana digunakan standar Iberia, yaitu 1,668 mm. Dalam hal ini, tidak adanya peraturan UE membuat orang lebih sering mengganti kereta.
Foto: picture-alliance/ZB
Satu Steker untuk Semua
Apakah adapter steker masih perlu dalam perjalanan di seluruh UE? Ya, karena di beberapa tempat, apa yang disebut 'Europlug' tidak cocok dengan stopkontak di dinding, terutama di Inggris, Malta, Irlandia dan Siprus. Standarisasi pasti berguna. Tidak hanya bagi konsumen, tapi juga untuk industri, agar tidak harus membuat berbagai macam steker.
Foto: picture-alliance/dpa
Pria Lampu Lalu Lintas
Apakah di Roma, Paris, London, Warsawa, Zagreb, Stockholm atau Berlin, sinyal bagi pejalan kaki bervariasi sesuai kota. Di dalam Jerman bahkan ada beberapa macam. Setelah Reunifikasi tahun 1990, sinyal yang biasa dipakai di Jerman Timur terancam akan dihapus. Tapi tetap digunakan karena sokongan warga Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa
Kotak Pos Bersejarah
Di tiap tempat berbeda… Demikian halnya dengan kotak pos! Biasanya, kotak pos sesuai ukuran yang ditetapkan. Demikian halnya dengan volumenya. UE tidak mengeluarkan peraturan mengenai hal ini. Dan itu bagus, karena lewat kotak pos warga Eropa menunjukkan perbedaan budayanya, dan Eropa ingin terus memilikinya!
9 foto1 | 9
Disebutkan dalam naskah itu:" ... sebuah komunitas yang mengusung perdamaian, kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia dan aturan hukum, kekuatan ekonomi utama dengan tingkat perlindungan dan kesejahteraan sosial yang tak tertandingi."
Kata-kata pembukaan deklarasi itu menawarkan versi positif atas pencapaian Uni Eropa, yang menunjukkan bahwa pemimpin negara-negara itu tidak tenggelam oleh nasionalisme yang menyapu benua itu. Kebanyakan warga Eropa terlalu muda untuk mengingat perang dingin pada abad ke-20. Penyebutan ‘kesejahteraan sosial' telah ditambahkan pada pekan ini.
Membuka diri bagi anggota baru
Disebutkan pula dalam pernyataan bersama: " ... membuat Uni Eropa lebih kuat melalui persatuan dan solidaritas yang lebih besar ... Sebab jika berjalan sendiri-sendiri kita kita akan tergerus oleh dinamika global. Berdiri bersama-sama adalah kesempatan terbaik untuk memberikan pengaruh."
Pesan Deklarasi Roma adalah "persatuan": "Kami akan bertindak bersama-sama, dalam langkah dan intensitas yang berbeda di mana diperlukan, sambil bergerak ke arah yang sama, seperti yang telah kita lakukan di masa lalu, sejalan dengan Perjanjian Uni Eropa dan menjaga pintu terbuka bagi mereka yang ingin bergabung di kemudian hari." Dijabarkan lebih lanjut: "...Uni Eropa tetap terbuka untuk negara-negara Eropa yang menghormati nilai-nilai kami dan berkomitmen untuk mempromosikannya."
Perjanjian Roma lahir dari gagasan Perancis dan Jerman yang dulu ingin menghentikan permusuhan dengan membentuk satu mekanisme bersama. Pada tanggal 25 Maret 1957, Perjanjian Roma juga membentuk Masyarakat Eropa sebagai pondasi dan pilar utama Uni Eropa.
ap/ml (rtr)
Belanda: Masihkah Negara Panutan di Eropa?
Belanda, salah satu negara pendiri Uni Eropa, terkenal dengan warganya yang liberal dan toleran. Ekonominya tumbuh stabil dan tingklat pengangguran rendah. Tapi dalam pemilu kali ini ada yang berubah.
Foto: Fotolia/samott
Negara Panutan di Eropa?
Menjelang pemilu sudah terlihat pertanda, bahwa partai populis terus memimpin dalam angket. Mengapa negara yang dulu dijuluki negara panutannya Eropa dalam toleransi ini berubah drastis?
Foto: NBTC Holland Marketing
Tokoh Penyederhanaan Masalah
Dalam globalisasi, masalah politik, ekonomi dan kemasyarakatan semakin kompleks. Banyak orang merasa kewalahan. Di sinilah letaknya peluang besar bagi partai populis. Geert Wildes dengan partainya PVV menawarkan jawaban simpel bagi masalah rumit. Karena itu ia sukses mendulang suara pendukung.
Foto: SHK
Gagal Penuhi Janji
Kepala pemerintahan Mark Rutte dulu maju dengan janji mengurus pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan. Data ekonomi menunjukkan nilai positif. Masalahnya, kalangan menengah dan bawah tidak merasakan perubahan apapun. Bagi mereka situasi saat ini tidak lebih baik dari 5 tahun silam.
Foto: Getty Images/AFP/F. Florin
Kehilangan Kepercayaan Publik
Rutte dulu berjanji, tidak akan mengalirkan uang bagi negara lain yang dililit utang. Tapi sesaat setelah diangkat jadi PM, pemerintah Belanda menyepakati paket bantuan bagi Yunani. Kepercayaan publik terus turun. Situasi makin parah, setelah pemerintah menaikkan umur pensiun jadi 67 dan memotong bantuan sosial.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Tak Ada Yang Merasa Diuntungkan
Warga Belanda dengan cepat merasakan, harus membayar ongkos pertumbuhan. Mereka harus menerima pemotongan tunjangan pengangguran dan dampak penghematan asuransi kesehatan. Konjungktur tidak dirasakan rakyat. Walau angka pengangguran turun, tapi banyak warga Belanda merasakan, gaji mereka tidak lagi mencukupi memenuhi standar kehidupan seperti sebelumnya.
Foto: Reuters/M. Kooren
Refleks Nasionalistis
Dalam situasi semacam itu refleks nasionalistis muncul. Juga di Belanda yang terkenal berpaham liberal dan bertahun lamanya jadi negara panutan di Uni Eropa. Warga menentang penerimaan pengungsi. Bagi tokoh populis kanan sekelas Geert Wilders, refleks ini bagaikan bahan bakar tambahan untuk mesin propagandanya.
Foto: Getty Images/AFP/P. van de Wouw
Takut Warga Asing
Warga asing terutama kaum Muslim terutama jadi incaran Wilders. Setiap tampilan publiknya selalu dimbumbui peringatan, Belanda tidak lama lagi akan dilanda Islamisasi. Wilders juga meniru gaya Donald Trump, dengan menuding etnis tertentu sebagai penyebab memburuknya situasi. Wilders selalu menyerang migran Maghribi dan menyebutnya kesasar masuk Belanda.
Foto: Getty Images/AFP/A. Johnson
Bukan Budaya Kami
Islam di Eropa terlihat lewat masjid yang mereka gunakan. Banyak warga Belanda yang tidak ingin melihat ada masjid di wilayahnya. Ini juga refleks berikutnya yang dimanfaatkan Wilders. Ia menuntut pelarangan masjid di seluruh Belanda dan membuka polemik soal ideologi Islam serta mengritik mata uang Euro. Di sisi lain ia berjanji memperbaiki perawatan manula dan menaikkan pensiun.
Foto: Getty Images/AFP/B. Maat
Melindungi Diri Sendiri
Dalam atmosfir ketidakpuasan dan ketidakpastian, Wilders kelihatannya bisa memetik keuntungan. Argumen yang sering dilontarkan Geert Wilders, Belanda perlu tanggul untuk menahan gelombang Laut Utara, dan sebentar lagi untuk menahan imigran asing dan pengungsi. Penulis: Dirk Kaufmann (as/yf)