1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

67 Juta Anak Tidak Dapatkan Vaksinasi Selama Pandemi

20 April 2023

Gangguan layanan kesehatan di masa karantina wilayah akibat pandemi COVID-19 menyebabkan jutaan anak di dunia tidak mendapatkan vaksinasi rutin yang seharusnya dapat menyelamatkan nyawa mereka.

Symbolbild Malaria | Spritze
Foto: Brian Ongoro/AFP

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan hampir 67 juta anak tidak mendapatkan satu atau lebih vaksin yang berpotensi menyelamatkan nyawa, demikian menurut laporan organisasi PBB yang mengurusi anak-anak, UNICEF yang berjudul "Kondisi Anak-Anak Dunia 2023".

"Lebih dari satu dekade kemajuan yang diperoleh dengan susah payah dalam imunisasi rutin anak telah terkikis," tulis laporan tersebut. Laporan itu menambahkan, adanya data yang menunjukkan tren  mengkhawatirkan terkait meningkatnya keraguan terhadap vaksinasi di tengah-tengah polarisasi politik, menurunnya kepercayaan pada pemerintah, dan informasi yang salah.

Untuk kembali ke jalur yang benar akan menjadi tugas yang menantang. Upaya untuk mengejar ketertinggalan sejauh ini belum berhasil, demikian tandas UNICEF.

Korban pandemi

Laporan tersebut juga menyuarakan kekhawatiran atas penurunan kepercayaan terhadap vaksinasi di 52 dari 55 negara yang disurvei. "Kita tidak bisa membiarkan turunnya kepercayaan terhadap imunisasi rutin menimbulkan korban lain dari pandemi," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

"Jika tidak, gelombang kematian berikutnya dapat terjadi pada lebih banyak anak yang terinfeksi campak, difteri, atau penyakit lainnya yang sebetulnya dapat dicegah."

Meskipun kepercayaan terhadap vaksinasi "tidak stabil dan spesifik pada waktu tertentu," laporan tersebut menyoroti bahwa kepercayaan terhadap imunisasi dapat dengan mudah bergeser, dengan catatan bahwa "analisis lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini menunjukkan tren jangka panjang" di luar situasi pandemi.

Kepercayaan terhadap vaksinasi bervariasi secara global

Secara keseluruhan, dukungan untuk vaksinasi "tetap relatif kuat." Sekitar setengah dari 55 negara yang disurvei, lebih dari 80% responden "menganggap vaksinasi penting untuk anak-anak."

Laporan ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap vaksinsi bervariasi secara global, dengan negara-negara seperti India, Cina, dan Meksiko tidak mengalami penurunan yang signifikan.

Sebaliknya, negara-negara seperti Papua Nugini dan Korea Selatan mengalami penurunan persetujuan pemakaian vaksin sebesar 44% dan turun lebih dari sepertiga di Ghana, Senegal, dan Jepang.

Perempuan Indonesia Kembangkan Vaksin di Dalam Negeri

04:03

This browser does not support the video element.

Kekurangan vaksin melanda Ghana

UNICEF telah meminta pemerintah untuk menggandakan komitmen mereka untuk meningkatkan pembiayaan imunisasi, dengan perhatian khusus pada percepatan upaya vaksinasi "mengejar ketertinggalan" bagi mereka yang melewatkan vaksinasi.

Laporan ini menekankan bahwa kepercayaan terhadap vaksinasi sangat penting dalam mempertahankan imunisasi rutin untuk anak dan menyelamatkan nyawa. 

Sayangnya, antara tahun 2019 dan 2021, proporsi anak-anak yang menerima vaksinasi rutin campak anjlok dari 86% menjadi 81%, dan pada tahun 2022, jumlah kasusnya meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

ap/as (Reuters, AFP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya