Sebuah pesawat sipil yang mengangkut 81 penumpang jatuh di Kolombia. Menurut polisi 76 orang tewas, di antaranya adalah para pemain klub liga utama Brazil, Chapecoense Real, yang akan melakoni final Piala Sudamericana
Iklan
Sebuah pertandingan tandang di putaran final Piala Sudamericana berujung tragis buat 22 pemain klub Brazil, Chapecoense Real.
Pesawat yang mengangkut para pesepakbola, beserta 50 penumpang lain dan sembilan awak jatuh di dekat kota Medellin, Kolombia, setelah melaporkan adanya "kerusakan elektrik."
Sejauh ini enam penumpang dinyatakan selamat, termasuk seorang pesepakbola berusia 25 tahun yang tidak disebut identitasnya. Namun polisi menyebut 76 penumpang tewas di tempat.
Akhir Tragis Klub Chapecoense
Chapecoense menorehkan sejarah setelah meroket dari divisi tiga ke liga utama sepakbola Brazil dalam waktu empat tahun. Tapi kini kisah manis klub yang baru didirikan 43 tahun silam itu berujung tragis
Foto: Imago/Xinhua
Mimpi Buruk di Pekan Istimewa
Pekan ini seharusnya menjadi pekan istimewa buat Chapecoense. Karena untuk pertamakalinya mereka akan tampil di final Piala Sudamericana melawan jawara Kolombia, Atletico Nacional. Kemenangan selayaknya menjadi sejarah yang selamanya tak terlupakan. Tapi apa lacur, nasib naas lebih dulu menyapa.
Foto: Imago/Xinhua
Tiga Selamat
Dari sebanyak 22 pemain yang ikut menumpang pesawat tua milik maskapai Lamia itu cuma tiga yang selamat, yakni pemain bertahan Alan Ruschel serta dua kiper, Jakson Follmann dan Dani. Padahal awalnya manajemen klub sempat ingin menyewa sebuah jet pribadi buat mengangkut para pemain.
Foto: picture-alliance/dpa/L. E. Noriega
Permata Seumur Jagung
Sejarah Chapecoense tidak cukup mentereng dibandingkan klub Brazil lainnya. Didirikan tahun 1973 di kota Chapeco, selatan Brazil, klub ini lama berkutat di divisi empat. Ketika berhasil mempromosikan diri ke divisi utama 2014 silam, stadion mereka di Santa Catarina cuma bisa menampung 22.600 penonton, termasuk yang paling kecil di liga utama Brazil.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Cunha
Pergulatan Demi Liga Utama
Namun kesederhanaan Chapecoense tidak membuat para pemain patah semangat. Musim pertama di Serie A ditandai dengan pergulatan agar bisa bertahan di liga utama. Memasuki musim kedua, Chapecoense perlahan membetoni posisi mereka sebagai klub papan tengah.
Foto: Reuters/P. Whitaker
Harum Hingga Akhir
Adalah perjalanan Chapecoense di level internasional yang mencuri perhatian publik Amerika Selatan. Setelah melumat klub paling mapan di benua Amerika, Indepediente, Ananias dkk. menaklukkan jawara Argentina San Lorenzo, untuk membukukan tiket ke partai final.
Foto: Getty Images/AFP/N. Almeida
Amerika Selatan Berkabung
Setelah insiden tragis di La Reunion, federasi sepakbola Amerika Selatan, Conmebol, membekukan semua kegiatan sepakbola hingga waktu yang belum ditentukan. Rival Chapecoense di final, Atletico Nacional asal Kolombia, kini mengundurkan diri dari turnamen dan meminta federasi menyerahkan Copa Sudamericana kepada Chapecoense.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Cunha
6 foto1 | 6
"Kepolisian telah tiba di lokasi dan semua bantuan sedang dimobilisasi karena adanya enam penumpang yang selamat," tulis manajemen bandar udara Jose Maria Cordova de Rionegro di Medellin.
Pesawat tipe Avro RJ milik maskapai Brazil, LAMIA, sempat mendarat di Santa Cruz, Bolivia, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kolombia. Manajemen bandar udara mengklaim pilot melaporkan status darurat sekitar 50 kilometer dari kota Medellin. Pesawat dilaporkan jatuh di kawasan pegunungan Cerro Gordo. Lewat akun Twitternya, manajemen bandar udara mengatakan lokasi jatuhnya pesawat cuma bisa dicapai melalui jalur darat lantaran cuaca buruk.
Situasi Korban Pesawat Jatuh di Kolombia
00:52
Chapecoense Real sedianya dijadwalkan bertanding melawan klub Kolombia, Atletico Nacional, hari Kamis (1/12) dalam partai final kejuaraan antar klub Amerika Selatan, Copa Sudamericana. Chapecoense yang baru promosi ke liga utama 2014 silam berasal dari kota Chapecó di selatan Brazil.
Menurut media-media Kolombia, manajemen klub awalnya berniat menyewa jet pribadi, namun ditolak oleh komite penerbangan sipil nasional (ANAC). Sebab itu para pemain diterbangkan lewat Bolivia.
Menurut jadwal pertandingan, setelah melakoni partai tandang di Medellin, Chapecoense akan menjamu Atletico di Chapecó hari Selasa (6/12) mendatang. Buat Chapecoense, pertandingan final Piala Sudamericana yang setara dengan Liga Eropa merupakan pencapaian terbesar sepanjang sejarah klub yang didirikan tahun 1973 itu.
Namun menyusul peristiwa nahas tersebut, Federasi Sepakbola Amerika Conmebol "menunda semua aktivitas hingga waktu yang belum ditentukan."
Kecelakaan Pesawat Akibat Kelalaian Manusia
Peralatan mutakhir tidak selalu menjamin keselamatan penerbangan. Pilot yang handal dan mampu menguasai keadaan dalam situasi darurat juga jadi faktor penting dalam penerbangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Adam Air
Awal 2007 pesawat Adam Air jatuh di perairan Sulawesi Selatan. KNKT salahkan pilot sebagai salah satu faktor penyebab kecelakan. Menurut KNKT, kecelakaan terjadi karena kedua pilot sibuk memperbaiki kerusakan pada sistem navigasi atau IRS dan salah memasukkan kode instrumen pengendali otomatis, sehingga tidak sadar bahwa pesawat telah kehilangan kendali sebelum menghujam ke laut.
Foto: picture-alliance/dpa/epa J. Sukarno
AirAsia
Menurut hasil analisa kotak hitam, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh di dekat Pangkalan Bun tanggal 28 Desember 2014 saat berusaha menghindari badai ketika terbang dari Surabaya ke Singapura. Pesawat diduga naik terlalu cepat sehingga mengalami "stall" dan akhirnya jatuh ke laut.
Foto: imago/Xinhua
Air France
1 Juni 2009, pesawat Air France tipe Airbus A330 jatuh ke Samudra Atlantik. Pesawat terjebak badai di malam hari, saat menempuh perjalanan dari Rio de Janeiro ke Paris. Akibat kecelakaan 228 penumpang dan awak tewas. Kecelakaan pesawat AirAsia 28 Desember 2014 dinilai mirip dengan kecelakaan pesawat ini. Pesawat terbang melalui kawasan badai dan pilot mengambil langkah salah.
Foto: AP
Bhoja Air
20 April 2012 pesawat Boeing 737 yang dioperasikan Bhoja Air jatuh di dekat ibukota Pakistan, Islamabad, ketika berusaha mendarat saat terjadi badai. Hasil penyelidikan menunjukkan penyebab kecelakaan adalah pilot yang mengabaikan peringatan co-pilot, bahwa pesawat terbang terlalu rendah. 127 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan.
Foto: Reuters
Air India
22 Mei 2010, Air India Express rute Dubai-Mangalore keluar landas pacu saat mendarat dan jatuh ke jurang. 152 penumpang dan awak tewas. Menurut hasil penyelidikan, pilot melakukan kesalahan. Sementara keluarga pilot balik menuding manajemen maskapai penerbangan, menugasi pilot yang sudah kelelahan.
Foto: picture-alliance/dpa
Afriqiyah Airways
12 Mei 2010, pesawat milik Afriqiyah Airways yang sedang terbang menuju Tripoli dari Johannesburg, jatuh di kawasan gurun pasir yang terletak sekitar 2 km dari bandara. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 103 penumpang dan awak. Dinyatakan penyebab jatuhnya pesawat adalah pilot yang lelah dan kesalahan teknis.
Foto: AP
Yemen Airways
30 Juni 2009, pesawat Airbus 310 milik Yemenia atau Yemen Airways jatuh ke Samudra Hindia ketika dalam perjalanan menuju pulau Comoro. 153 penumpang dan awaknya tewas. Hasil investigasi penyebab kecelakaan menunjukkan, pilot melakukan kesalahan dalam memasukan data pengendali sehingga menyebabkan masalah pada aerodinamik pesawat. Di samping itu, peringatan bahaya diabaikan oleh awak pesawat.