Kasus Benjina: 8 Orang Divonis 3 Tahun Penjara Dalam
11 Maret 2016
Lima warga Thailand dan tiga warga Indonesia dijatuhi hukuman 3 tahun penjara karena terbukti melakukan perdagangan manusia dan perbudakan dalam Kasus Benjina di Maluku Tenggara.
Para tersangka ditangkap dalam operasi keamanan di desa pulau terpencil Benjina, Kabupaten Tual, bulan Mei tahun lalu, setelah kantor berita Associated Press (AP) melaporkan adanya kasus perbudakan manusia.
Majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Tual hari Kamis (10/03) menjatuhkan vonis tiga tahun penjara terhadap delapan terdakwa itu kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) di PT. Pusaka Benjina Resource (PBR), Kabupaten Kabupaten Kepulauan Aru. Selain itu, mereka didenda Rp160 juta.
"Para terdakwa juga dihukum membayar restitusi atau uang pengganti kepada 13 mantan anak buah kapal asing asal Myanmar yang bekerja di PT.PBR, yang totalnya mencapai 884 juta rupia," kata Ketua majelis hakim PN Tual, Edy Toto Purba kepada Kantor Berita Antara.
Kelima warga asal Thailand itu adalah Surachai Maneephong, Boonsom Jaika, Youngyut Nitwongchaeron, Hatsaphon Phaethajreng, dan Somohit Korraneesuk. Selain mereka, tiga warga Indonesia yang dijatuhi hukuman penjara adalah: Hermanwir Martino, Mukhlis Ohoitenan dan Yopi Hanorsian.
Nelayan asal Myanmar yang disekap di Benjina, Kepulaun Aru, setelah dibebaskan aparat Indonesia, April 2015Foto: picture-alliance/AP Photo/AP Photo/D. Alangkara
"Mereka semua terbukti bersalah melanggar hukum anti perdagangan manusia," kata Edy Toto Purba, yang memimpin sidang. "Mereka pantas mendapat hukuman penjara dan denda."
Jaksa penuntut sebenarnya mengajukan tuntutan 4 ½ tahun untuk lima warga Thailand dan Martino Hermanwir, dan 3 1/2-tahun untuk dua warga Indonesia lainnya.
Atas keputusan itu, baik tim jaksa penuntut umum maupun tim pembela para terdakwa menyatakan pikir-pikir dulu apakah amenerima atau mengajukan banding. Mereka diberi waktu tujuh hari untuk mengambil keputusan.
Tiga belas nelayan asal Myanmar memberi kesaksian dalam persidangan itu di bawah perlindungan Badan Perlindungan Korban. Mereka mengatakan kepada pengadilan, mereka telah disiksa dan dipaksa bekerja hingga 24 jam sehari dan tidak dibayar.
Para pekerja ilegal menanti kapal untuk dipulangkan, setelah aparat menyerbu PT. Pusaka Benjina Resource, April 2015Foto: picture-alliance/AP Photo/AP Photo/D. Alangkara
Beberapa pekerja itu kecewa dengan vonis yang mereka anggap terlalu ringan.
"Mereka harusnya dihukum lebih berat, karena mereka menyiksa banyak nelayan selama bertahun-tahun. Ini tidak adil bagi kami," kata Win Ko Naing, 26 tahun, yang diperbudak di Benjina selama hampir enam tahun. Dia mengikuti pengusutan dan penggadilan kasus ini dari Myanmar, tapi tidak bersaksi di persidangan.
"Mereka tidak akan pernah membayar kompensasi kepada kami, karena mereka tahu bagaimana untuk luput dari hukuman," tambahnya. "Aku tidak akan pernah melupakan apa yang mereka lakukan untuk banyak orang selama bertahun-tahun. Tiga tahun penjara terlalu mudah bagi mereka," tandas Win Ko Naing.
Menurut investigasi wartawan AP, ribuan nelayan migran miskin, sebagian besar dari Myanmar, Kamboja dan Laos, direkrut di Thailand dan dibawa ke Indonesia dengan menggunakan dokumen perjalanan palsu. Mereka sering diperlakukan dengan brutal, sebagian mereka telah diperbudak selama bertahun-tahun.
Potret Muram Buruh Anak di Indonesia
Di mana kemiskinan merebak, di situ anak-anak dipekerjakan. Kesimpulan Organisasi Buruh Dunia itu juga berlaku buat Indonesia. Negara kita menampung hingga 2,3 juta buruh anak. Dan pemerintah kewalahan.
Foto: picture alliance/C. Leimbach/Robert Harding
Konsentrasi di Timur Indonesia
Organisasi Buruh Internasional (ILO) mencatat, saat ini terdapat sekitar 2,3 juta buruh anak di Indonesia. Data tersebut mencakup bocah yang berusia antara 5 hingga 17 tahun. Menurut badan PBB itu, sebagian besar pekerja anak di Indonesia terdapat di bagian timur.
Foto: WEDA/AFP/Getty Images
Papua dan Sulawesi
Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak, buruh di bawah umur di Papua mencapai 34,7 persen dari total pekerja. Sementara di tempat kedua adalah Sulawesi Utara yang menampung 20,4 persen buruh anak dan Sulawesi Barat sebesar 19,82 persen.
Foto: picture alliance/M. Norz
Bertani Atau Jadi Buruh
Sebagian buruh anak di Indonesia bekerja di sektor pertanian. Sementara sisanya terbagi antara sektor jasa dan manufaktur. ILO mengklaim, bocah yang bekerja di sektor jasa kebanyakan menjadi pembantu rumah tangga.
Foto: picture alliance/C. Leimbach/Robert Harding
Nol Buruh Anak di 2022
Kementrian Ketenagakerjaan berambisi menghapus buruh anak di Indonesia hingga tahun 2022. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memberikan perlindungan sosial buat anak di bawah umur dan pelatihan buat masyarakat, serikat pekerja dan perusahaan.
Foto: picture alliance/dpa/M. Irham
Lingkaran Kemiskinan
Tantangan terbesar dalam mengurangi pertumbuhan buruh anak adalah minimnya akses pendidikan dan kemiskinan. Dari jumlahnya yang mencapai jutaan, pemerintah baru berhasil menyekolahkan hingga 50.000 buruh anak.
Foto: picture alliance/Robert Harding
Potret Bocah Miskin Perkotaan
Sebagian bocah dipaksa bekerja sebagai anak jalanan. Data Kementerian Sosial menyebut terdapat sekitar 230.000 anak jalanan di Indonesia. 8000 di antaranya berada di Jakarta. Dari jumlah tersebut, tidak sampai setengahnya yang masuk dalam jaringan pengaman sosial.
Foto: B. Ismoyo/AFP/Getty Images
Rumah Penampungan
Dinas Sosial pemerintahan DKI sejauh ini telah membuka 56 rumah singgah buat anak-anak jalanan. Jumlah yang bisa ditampung sekitar 3000 bocah. Namun seringkali anak-anak itu kembali ke pekerjaan lama, ketimbang duduk di bangku sekolah.
Foto: picture alliance/dpa/A. Rante
Membantu Ekonomi Keluarga
Penelitian Kementerian Pemberdayaan Perempuan 2009 silam mengungkap, 71 persen anak jalanan mengaku bekerja secara sukarela untuk membantu perekonomian keluarga, enam persen lain mengklaim dirinya dipaksa dan 15 persen buat membiayai sekolah. Ketika mengemis dan mengamen tidak lagi mendatangkan uang, anak-anak terkadang menjadi pemulung.
Foto: picture alliance/AP Photo/B. Bakkara
Rentan Kemiskinan
Kemiskinan anak adalah masalah lain yang dihadapi Indonesia. Menurut sensus penduduk terakhir, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) mencatat 51 persen bocah di Indonesia rentan kemiskinan, sementara 28 persen lain saat ini tergolong miskin.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
Tanpa Gizi, Tanpa Pendidikan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menyebut saat ini 17,9 persen balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi. Situasi muram juga bisa ditemui di bidang pendidikan. Menurut data Profil Anak Indonesia 2011 lalu: 8,12 persen anak usia 5-17 tahun masih berstatus tidak sekolah dan 9,3 persen malah belum pernah sama sekali mengecap pendidikan.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
AP juga menemukan beberapa orang dikurung dalam kandang. Di sebuah pekuburan yang dikelaola satu perusahaan, ditemukan puluhan kuburan dengan nama palsu. Setelah berita dari AP tersebar, bulan April lalu aparat Indonesia bergerak melakukan aksi penyelamatan dramatis. (foto artikel)
Lebih dari 2.000 orang berhasil dibebaskan lalu dikirim pulang tahun. Menurut hasil investigasi, produk makanan laut yang dihasilkan para nelayan itu antara lain dijual ke jaringan besar di Amerika Serikat, seperti Wal-Mart, Sysco, Kroger, Fancy pesta, Meow Mix dan Iams