1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikMyanmar

Myanmar: 80 Orang Tewas Dalam Serangan Udara ke Kachin

25 Oktober 2022

Serangan jet militer Myanmar ke konser ulang tahun organisasi politik etnis minoritas Kachin minggu malam (23/10) menewaskan sekitar 80 orang, termasuk penyanyi dan musisi, kata saksi mata.

Myanmar | Kachin-Staat Soldaten
Foto arsip pasukan pemberontak Kachin mengawasi pusat pemerintahan Kachin di utara Myanmar (Januari 2013)Foto: Alexander F. Yuan/AP Photo/picture alliance

Militer Myanmar menegaskan, serangan udara pada konser yang diselenggarakan gerakan etnis minoritas Kachin sebagai serangan yang legitim ke kawasan itu, setelah pihak oposisi menuduh junta militer menargetkan warga sipil dan melakukan kejahatan perang.

Serangan itu terjadi terjadi tiga hari sebelum para menteri luar negeri ASEAN mengadakan pertemuan khusus di Indonesia untuk membahas situasi di Myanmar.

Serangan militer ke pesta perayaan Minggu malam (23/109, yang diadakan oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin KIO di negara bagian utara Kachin, adalah serangan militer dengan jumlah korban terbanyak, sejak junta militer merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi.

"Sebanyak 80 orang tewas dan sekitar 100 terluka, dalam serangan pada hari pertama perayaan dari rencana perayaan tiga hari memperingati pendirian KIO", kata juru bicara Asosiasi Seniman Kachin kepada kantor berita AP melalui telefon. Dia mengatakan, pertama kali mendengar laporan ada 60 orang tewas, tetapi kemudian diberitahu oleh sumber yang dekat dengan pejabat Tentara Kemerdekaan Kachin, bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 80 orang.

Myitkyina, ibukota Negara Kachin di Myanmar yang dikuasai pemberontakFoto: CPA Media Co. Ltd/picture alliance

Jet militer menjatuhkan empat bom

"Pesawat militer menjatuhkan empat bom ke arena perayaan itu sekitar pukul 8 malam. Antara 300 sampai 500 orang hadir, dan seorang penyanyi Kachin dan pemain keyboard termasuk di antara yang tewas", kata juru bicara itu, yang meminta untuk tidak disebutkan identitasnya karena alasan keamanan.

Mereka yang tewas juga termasuk perwira dan tentara Kachin, musisi, pemilik bisnis pertambangan batu giok dan warga sipil lainnya, katanya. Korban tewas juga termasuk sedikitnya pejabat militer dan pengusaha Kachin yang duduk di depan panggung, sertajuru masak yang bekerja di belakang panggung, tambahnya.

Tidak mungkin untuk mengkonfirmasi secara independen rincian insiden itu. Kantor informasi junta militer Myanmar mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan hari Senin (24/10),  ada serangan terhadap apa yang digambarkan sebagai markas besar Brigade ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin. Pernyataan junta militer menyebutnya sebagai "operasi yang diperlukan" dan sebagai tanggapan atas "tindakan teroris" yang dilakukan kelompok Kachin.

Pernyataan itu menyebut laporan tentang jumlah korban tewas yang tinggi sebagai "rumor", dan membantah militer telah mengebom sebuah konser dan penyanyi serta penonton termasuk di antara yang tewas.

Pemberontak kuasai pertambangan batu giok terbesar dunia

Kantor PBB di Myanmar dalam sebuah pernyataan menyebutkan, pihaknya "sangat prihatin dan sedih" dengan laporan dilancarkannya serangan udara tersebut. "Apa yang tampak sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional oleh pasukan keamanan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata tidak dapat diterima, dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” kata pernyaaan itu.

Utusan yang mewakili kedutaan besar Barat di Myanmar, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan, serangan itu menggarisbawahi "pengabaian rezim militer atas kewajibannya untuk melindungi warga sipil dan menghormati prinsip-prinsip dan aturan hukum humaniter internasional."

Kachin adalah salah satu kelompok pemberontak etnis yang cukup kuat di Myanmar dan memiliki persenjataan sendiri. Mereka juga memiliki aliansi longgar dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk pada tahun 2021 di Myanmar untuk melawan diktatur militer.

Perayaan hari Minggu adalah peringatan 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin KIO, dengan sebuah konser di lokasi yang biasanya juga digunakan untuk pangkalan pelatihan militer oleh Tentara Kemerdekaan Kachin, sayap bersenjata KIO. Pangkalan itu terletak dekat desa Aung Bar Lay di kawasan Hpakant, daerah pegunungan terpencil sekitar 950 kilometer di utara Yangon.

Hpakant adalah pusat industri pertambangan batu giok terbesar dan paling menguntungkan di dunia, yang sejauh ini tetap dikuasai etnis Kachin dan sekaligus menjadi sumber penghasilan utama kelompok pemberontak bersangkutan.

hp/as (rtr, ap, afp)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait