Kecelakaan maut menewaskan sembilan orang terjadi di Tol Cikampek Km 58 arah Jakarta. Peristiwa itu mengakibatkan titik kemacetan terjadi mulai dari KM 60.
Iklan
Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikampek Km 58 hingga menyebabkan sembilan orang meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi di jalur contraflow.
"Kronologisnya ada satu unit Grandmax yang berada di jalur contraflow arah Cikampek," kata Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
Widrhanto mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Awalnya mobil Grandmax yang tengah mengalami masalah hendak menepi di bahu jalan.
"Jadi dia masuk ke jalur B yang mengarah ke Jakarta," katanya.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Wirdhanto menjelaskan kecelakaan terjadi usai sebuah bus dari arah Cikampek tidak bisa menghindar hingga menabrak kendaraan Grandmax. Tabrakan itu membuat kendaraan Grandmax terbakar di lokasi.
Dia menjelaskan satu kendaraaan Terios kemudian turut menabrak bus dan Grandmax yang berada di depannya. Mobil tersebut pun ikut terbakar.
"Saat ini ada 9 orang yang dinyatakan meninggal dunia dan dua luka berat," katanya.
Wirdhanto mengatakan korban meninggal dunia merupakan penumpang dari mobil Grandmax. Dua korban luka berat merupakan penumpang dari bus.
"Untuk jalur contraflow kita tutup yang mengarah ke Cikampek semuanya melalui jalur ambon sedang dilakukan penguraian kemacetan di TKP dan kita sedang laksanakan olah TKP," pungkas Wirdhanto. (pkp)
Setiap tahunnya ratusan juta penduduk Cina kembali ke kampung halaman untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga. Masa penuh perjuangan dan kesemerawutan.
Foto: Reuters
Siap Pulang Kampung
Jika ratusan juta orang pulang kampung, sistem lalu lintas ambruk. Selambatnya malam menjelang tahun baru, semua orang ingin berada di kampung halamannya. Tetapi sepekan sebelum hari besar, hiruk pikuk perayaan paling penting bagi keluarga di Cina itu sudah terasa. Banyak orang meninggalkan kota-kota metropolitan menuju daerah asal mereka.
Foto: Reuters
Sarana Transportasi Tidak Cukup
Setiap harinya lebih dari 4,6 juta bus antar kota/provinsi beroperasi. Dan meski armada telah ditambah menjelang tahun baru, tetap saja tidak mampu menampung calon penumpang yang membanjir. Sejumlah besar lainnya naik kereta, sementara pesawat terbang hanya bisa dibayar warga kaya.
Foto: picture alliance / dpa
Menunggu dalam Ketidakpastian
Suasana yang semerawut juga tampak di stasiun-stasiun kereta api. Ratusan juta pemudik harus rela menunggu berjam-jam untuk berjuang mendapatkan tiket. Dan merekapun tidak tahu apakah akan berhasil mendapatkannya atau tidak.
Foto: Reuters
Bertemu Keluarga
Terutama bagi kelompok pekerja yang miskin di kota metropolitan, perayaan tahun baru sering jadi satu-satunya kesempatan untuk bertemu keluarga. Sebagian besar dari sekitar 200 juta pekerja pendatang tinggal di kota besar tanpa keluarga.
Foto: Reuters
Pesawat Tidak Berarti Lebih Cepat
Di lapangan terbang situasi juga sulit. Setiap harinya sekitar 10.000 pesawat domestik dioperasikan. Tetapi cuaca, seperti kabut tebal, kadang melumpuhkan lalu lintas udara. Apapun sarana transportasi yang dipilih, orang harus membawa kesabaran lebih.
Foto: picture alliance/dpa/Daniel Kalker
Menghindari Hiruk Pikuk
Para keluarga kaya memanfaatkan libur panjang tahun baru sebagai untuk pergi berlibur ke pantai atau bahkan ke luar negeri. Tujuan favorit: Phuket, Sydney, Vancouver, New York, dan Paris. Dan kesempatan berlibur di luar negeri ini juga terutama diamnfaatkan untuk berbelanja.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
Setahun Dua Kali
Jika lentera sudah bergantungan, perayaan tahun baru selesai. Pada hari ke-15 di tahun yang baru, yaitu dengan pesta lentera, pesta musim semi berakhir. Setelah pesta lentera selesai, imigrasi besar ke-dua dimulai, saat warga kembali ke kota-kota tempat mereka tinggal.