Abu Sayyaf Culik Pria Jerman Setelah Bunuh Pasangannya
7 November 2016
Militan Abu Sayyaf menculik pria Jerman dari kapal layarnya, setelah membunuh pasangan pria itu. Korban penculikan yang hobi berlayar sudah pernah diculik perompak di Somalia.
Iklan
Militer Filipina mengatakan kepada kantor berita AFP hari Senin ((09/11), militan Abu Sayyaf menculik seorang pelaut Jerman berusia 70 tahun, setelah membunuh pasangannya. Juru bicara militer Filipina Filemon Tan mengatakan, Abu Sayyaf membenarkan bahwa mereka melakukan aksi penculikan itu.
Tan selanjutnya mengatakan, militer telah menemukan kapal peiar (yacht) pasangan itu, dan ditemukan tubuh seorang wanita kulit putih yang ditembak di kapal.
Dia mengatakan, militer telah mendengarkan rekaman audio dari pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang dikenal brutal dan dia mengaku bertanggung jawab atas serangan di kapal itu. Pria Jerman yang menjadi andera juga berbicara lewat telepon.
Pria Jerman itu diidentifikai sebagai Jürgen Kantner, 70 tahun, dan teman wanitanya Sabine Merz, kata Tan (foto artikel).
Korban ternyata pernah diculik oleh perompak Somalia di lepas Teluk Aden tahun 2008 dan disandera selama 52 hari.
Militer Filipina merilis sebuah foto pada hari Senin dari Rockall dan mengatakan itu memiliki bendera Jerman di atasnya.
Filemon Tan mengatakan, paspor Kantner dan Merz ditemukan di yacht mereka yang dinamakan Rockall. Foto di paspor Merz kelihatannya cocok dengan jenazah wanita yang ditemukan di atas kapal,tapi identitasnya masih perlu dikonfirmasi, katanya.
Pemerintah Jerman di Berlin menolak memberi tanggapan dan mengatakan, mereka tidak mengomentari penculikan warga negaranya di luar negeri.
Tahun 2014, militan Abu Sayyaf pernah menculik pasangan Jerman lain dari sebuah kapal pesiar di Filipina selatan. Pasangan itu dibebakan enam bulan kemudian, seteklah dibayarn uang tebuan sebesar 250 juta peso, atau senilai lebih dari 5 juta dolar AS.
Kelompok Abu Sayyaf beberapa waktu lalu memenggal kepala dua pria Kanada, setelah tuntutan uang tebusan mereka tidak digubris pemerintah Kanada.
Selain warga Jerman, Abu Sayyaf juga diberitakan menculik lagi 2 nelayan Indonesia dari Sabah, Malaysia.
Jesus Dureza, penasehat keamanan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, meyakini para sandera Indonesia disekap di markas Abu Sayyaf di kawasan selatan.
Militer Filipina melancarkan serangan militer terhadap Abu Sayyaf setelah Presiden Duterte bulan Agustus lalu berumpah untuk membasmi Abu Sayyaf.
Inilah Profil Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf dikenal tanpa ampun memenggal sandera & musuhnya. Warga Indonesia tak luput jadi sasaran penculikan. Siapa dan bagaimana sepak terjang organisasi separatis di Filipina ini?
Foto: picture-alliance/dpa/L. Castillo
Melawan invasi Soviet di Afghanistan
Abu Sayyaf Group (ASG) didirikan sekitar tahun 1990 oleh Abdurajak Abubakar Janjalani, yang makin radikal setelah berpergian ke negara-negara Timur Tengah. Tahun 1988, Janjalani dilaporkan berjumpa Osama bin Laden di Pakistan dan berjuang bersama melawan invasi Soviet di Afghanistan. Setelah itu, Janjalani mulai mengembangkan misinya untuk mengubah Filipina selatan menjadi negara Islam.
Foto: AP
Merekrerut Eks MNLF
Setelah secara permanen kembali ke Filipina dari Timur Tengah, Janjalani merekrut anggota dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang kecewa dengan organisasinya, untuk menjadi cikal bakal ASG. Eks-MNLF ini dikenal lebih radikal dalam ideologi mendirikan negara Islam independen daripada mantan organisasi induknya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Butlangan
Lokasi geografis & jumlah anggota
Abu Sayyaf dalam bahasa Arab berarti bapak ahli pedang. Kelompok separatis Abu Sayyaf terdiri milisi yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, seperti Jolo dan Basilan. Menurut kantor berita Associated Press, jumlah pengikutnya hingga tahun 2015 sekitar 400 orang.
Militer dan WNA jadi sasaran
Sepanjang tahun 1990-an, ASG beralih menggunakan aksi kekerasan untuk mendapatkan pengakuan, antara lain terlibat dalam pemboman, penculikan, pembunuhan, dan serangan terhadap pemeluk Kristen dan orang asing. ASG juga membidik militer Filipina sebagai sasaran kekerasan.
Foto: Reuters
Janjalani tewas, ASG pun retak
Setelah pasukan polisi Filipina tewaskan Janjalani dalam baku tembak 1998, ASG retak. Satu faksi dipimpin saudaranya, Khadaffy Janjalani, faksi lain dipimpin Galib Andang. Ketika aliran dana Al Qaida berkurang, kelompok teror itu mencari uang lewat penculikan. Tahun 2000, ASG menculik 21 orang dari sebuah resor di Malaysia. Foto: Mereka berpose di kamp setelah membebaskan 3 sandera
Foto: picture-alliance/dpa
Jadi target operasi anti teror AS
Sebagai buntut dari serangan Al Qaida 11 September, 2001 di Amerika Serikat, ASG juga jadi target pasukan AS dan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di bawah Operation Enduring Freedom. Galib Andang ditangkap tahun 2003.
Foto: AP
Konsolidasi dan serangan mematikan
ASG konsolidasi lagi & lakukan beberapa serangan besar di awal 2000-an. Termasuk serangan paling mematikan di Manila Bay yang menewaskan 116 orang tahun 2004. Terpidana terorisme Indonesia Umar Patek, pernah didapuk jadi anggota Majelis Syura Abu Sayyaf pada tahun 2005-2006. Kini ia menawarkan bantuan negosiasi guna bebaskan 10 sandera asal Indonesia.
Foto: AP
Penculikan dan pemenggalan
Sejak 2007 ASG sering mengancam untuk memenggal kepala sandera jika tak diberikan uang tebusan. Kebanyakan korban penculikan adalah warga Filipina, orang asing di Filipina selatan, termasuk wisatawan dan pekerja asing. Beberapa analis dan pejabat pemerintah menilai ASG lebih menyerupai geng kriminal daripada sebuah organisasi ideologis.
Foto: picture-alliance/dpa
Terkecil, tidak dianggap, tapi paling radikal
Lantaran tidak diajak bernegosiasi, ASG 2014 silam berusaha melemahkan putaran terakhir perundingan damai antara pemerintah dan separatis Filipina. Juli 2014, ASG menewaskan 21 Muslim yang merayakan akhir Ramadhan di Jolo, sebagai balasan atas dukungan mereka dalam proses perdamaian. Di tahun yang sama 2 warga Jerman diculik Abu Sayyaf. Operasi pembebasan dilakukan besar-besaran.
Foto: Reuters
Mendukung ISIS
Tahun 2014 sekelompok orang yang mengaku anggota ASG memublikasikan video untuk mendeklarasikan loyalitas terhadap ISIS. Para ulama dan pejabat percaya bahwa kesetiaan ASG kepada IS semata-mata untuk mempromosikan kepentingan sendiri. IS diyakini tidak memberikan dana atau dukungan material lain untuk ASG.
Foto: picture-alliance/dpa
Sandera Jerman dibebaskan
Bulan September 2014, ASG mengancam akan membunuh sandera Jerman, menuntut Jerman membayar tebusan dan menarik dukungannya kepada AS. Stefan Okonek dan Henrike Dielen ditangkap pada April 2014 ketika kapal pesiar mereka mengalami kerusakan di sekitar Pulau Palawan, Filipina. Dua sandera ini akhirnya dibebaskan 17 Oktober 2014 setelah para militan mendapat uang tebusan.
Foto: REUTERS/Armed Forces of the Philippines
Pembebasan warga Italia
Selain 10 sandera warga Indonesia, beberapa warga asing ikut menjadi korban penculikan dan ancaman pemenggalan tahun ini. Satu di antaranya,warga Italia, Rolando Del Torchio, yang dibebaskan April silam. Saat ini Abu Sayyaf dipimpin oleh Isnilon Hapilon, seorang warga Filipina yang kini jadi buronan Amerika.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Armed Forces of the Philippines Western Mindanao Command via AP
12 foto1 | 12
Namun kelompok-kelompok militan kelihatannya masih mampu melakukan aksi-aksi penculikan tanpa halangan. Angkatan Laut Filipina dan Polisi Penjaga Pantai tidak memiliki peralatan modern untuk mengejar para perompak.
Menurut laporan militer Filipina, selama operasi militer mulai bulan Juli sampai minggu lalu, aparat keamanan telah menewaskan sedikitnya 70 anggota militan dan menangkap 32 orang di kawasan Basilan dan Sulu, Filipina selatan.