Teroris Abu Sayyaf menyandera 10 pelaut Indonesia, setelah membajak kapal yang mereka awaki. Kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaida itu minta uang tebusan 1 juta US Dollar.
Iklan
Para pelaut Indonesia itu disandera setelah kapal Tugboat Brahma dan tongkang Anand pengangkut batubara yang mereka awaki dibajak Abu Sayyaf di perairan antara Sulu dan Tawi-Tawi. Kapal berangkat dari pelabuhan Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas di Filipina Selatan.
Indonesia Upayakan Pembebasan 10 Sandera
01:03
Kementrian luar negeri Indonesia di Jakarta membenarkan berita penyanderaan 10 pelaut Indonesia itu. Kemenlu juga menyebutkan, pemilik tugboat yang mengangkut 7000 ton batubara, mendapat telepon dari kelompok Abu Sayyaf yang meminta uang tebusan sebesar 50 juta Peso atau sekitar 1 juta US Dollar bagi pembebasan awak asal Indonesia.
Pihak berwenang di Indonesia menyatakan, sejauh ini tidak mengetahui dimana para pelaut itu disandera. "Prioritas kami saat ini adalah menyelamatkan para pelaut itu", demikian pernyataan kemenlu.
Sementara wakil komandan militer anti teror Filpina, mayor jenderal Demy Tejares menerangkan, berdasar penyidikan intelejen, para pelaut Indonesia itu disandera kelompok Abu Sayyaf pimpinan Alhabsy Misaya. "Kapal tugboat Taiwan yang berbendera Indonesia yang dibajak, Brahma 12 ditemukan ditinggalkan di pesisir kota Languyan di provinsi Tawi-Tawi di selatan Filipina, sekitar 1000 km dari Manila" kata Tejares. Sedangkan tongkang Anand yang mengangkut 7000 ton batubara diduga tetap disandera.
Teroris Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan Al Qaida beroperasi di kawasan selatan Flipina, dan biasa melakukan penyanderaan atau pembajakan untuk memperoleh uang tebusan.
Diyakini kelompok Abu Sayyaf saat ini masih menyandera lima warga asing dan satu warga Filipina yang diculik akhir september 2015 dari resort wisata Samal Island. Teroris mengancam akan membunuh para sandera, jika sampai tenggat 8 April tuntutan uang tebusan 21 juta Us Dolar per sandera tidak dibayarkan.
Inilah Negara Sarang Teroris
Indeks Terorisme Global merunut daftar negara-negara yang paling sering menjadi korban serangan teror. Kebanyakan berada di Arab, Asia Selatan dan Afrika. Sementara posisi Indonesia membaik
Foto: picture-alliance/dpa/S. Suna
1. Irak
Sebanyak 3370 serangan teror terjadi di Irak selama tahun 2014. Hampir 10.000 orang tewas dan 15.000 lainnya luka-luka. Serangan teror terbesar dilancarkan Islamic State saat menyerbu penjara di Badush, 10 Juni tahun lalu. Mereka membebaskan tawanan Sunni dan membunuh 670 narapidana Syiah.
Foto: SAFIN HAMED/AFP/Getty Images
2. Afghanistan
Sedikitnya 4500 korban jiwa dan 4700 luka-luka tercatat akibat 1591 serangan teror yang terjadi di Afghanistan tahun lalu. Setahun setelah pencabutan pasukan perdamaian internasional, hindukush masih berada di bawah bayang-bayang Taliban. Kelompok teror itu berulangkali dilaporkan melancarkan serangan kilat di provinsi Kundus yang memakan korban jiwa dari warga sipil.
Foto: Getty Images/AFP/J. Tanveer
3. Nigeria
Boko Haram tidak perlu banyak melancarkan serangan teror buat menghasilkan sebanyak mungkin korban. Dari 662 serangan, kelompok teror pimpinan Abu Bakar Shekau itu membunuh 7512 orang dan melukai 22.000 lainnya. Boko Haram pun menurut studi Vision of Humanity lebih getol membidik warga sipil dengan 77% korbannya berasal dari kelompok non militer tak bersenjata.
Foto: picture-alliance/AP Photo
4. Pakistan
Sebanyak 1821 insiden beraroma teror tercatat terjadi di Pakistan selama 2014. Geliat teror di negara bermayoritas mulsim itu menelan sedikitnya 1760 korban jiwa dan melukai 2836 lain. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Pakistan. Tapi kelompok Tehrik-i-Taliban (TTP) adalah yang paling ganas. Desember 2014 silam mereka menyerbu sebuah sekolah di Peshawar dan membunuh 132 murid sekolah.
Foto: AFP/Getty Images/A Majeed
5. Suriah
Tidak mudah membedakan korban serangan teror dengan korban perang di negeri yang remuk oleh konflik seperti Suriah. Menurut Vision of Humanity, 2014 silam Suriah mencatat 1698 korban jiwa dari 232 insiden berbau teror. Islamic State adalah kelompok teror terbesar dengan jumlah korban jiwa 615 orang. Sementara Front Al Nusra berada di tempat kedua dengan 461 korban jiwa.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Akgul
6. India
India seakan berada di luar radar teroris sejak serangan mematikan di Mumbai 2008 silam. Tapi nyatanya Vision of Humanity mencatat 763 insiden yang menelan 416 korban jiwa selama 2014. Terorisme di India kebanyakan digalang oleh kelompok Komunis, Islamis atau separatis. Serangan terbesar tahun lalu dilancarkan oleh kelompok Maoist yang menyerang iring-iringan polisi dan membunuh 22 aparat keamanan
Foto: AP
7. Yaman
Sebanyak 512 serangan teror menewaskan sekitar 654 orang selama 2014 di Yaman. Kelompok Al-Qaida dan pemberontak Houthi adalah dua kekuatan terbesar. Al-Qaida adalah satu-satunya kelompok di Yaman yang menggunakan taktik bom bunuh diri. Yang terparah adalah ketika kelompok tersebut menyerang perayaan tahun baru di wilayah yang dikuasai Houthi dan membunuh 50 warga sipil.
Foto: Reuters/K. Abdullah
8. Somalia
Tahun lalu Somalia mencatat tahun paling berdarah dalam perang melawan terorisme: sebanyak 800 korban jiwa dari 469 insiden. Laskar Al-Shabbab adalah kelompok terbesar yang merongrong keamanan di negeri tanduk Afrika itu. Berkekuatan sebanyak 9000 gerilayawan, Al-Shabbab yang berafiliasi dengan Al-Qaida itu sering mengandalkan serangan bom untuk menyebar teror.
Foto: Getty Images/AFP/M. Abdiwahab
9. Libya
Libya mencatat lonjakan tajam sebesar 225% tahun 2014 dalam jumlah korban serangan teror. Tercatat negeri di utara Afrika itu mengalami 554 serangan yang menelan 429 korban jiwa. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Libya, salah satunya adalah Islamic State.
Foto: Reuters/E.O. Al-Fetori
10. Thailand
Sebanyak 366 insiden berbau teror terjadi selama 2014 di Thailand dan menelan 156 korban jiwa. Gejolak terutama terjadi di wilayah selatan, di mana kelompok minoritas muslim Melayu berperang melawan pasukan pemerintah. Sekitar 60% serangan teror di Thailand berupa ledakan bom.
Foto: P. Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
33. Indonesia
Posisi Indonesia banyak membaik, meski belum keluar dari jangkauan terorisme global. Sebanyak 27 insiden tercatat selama tahun 2014 dengan jumlah korban jiwa 12 orang. Jemaah Islamiyah merupakan kelompok terbesar. Belakangan Islamic State juga mulai menunjukkan geliarnya di tanah air.