1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Acara Kebudayaan Indonesia Kembali Digelar di München

Raedi Fadil Zulfahmi
22 November 2023

Festival kebudayaan Indonesia di München kembali digelar setelah vakum lima tahun. Berbagai pagelaran seni dan makanan khas menjadi incaran tidak hanya warga Indonesia tapi juga masyarakat kota di Jerman selatan ini.

Acara Malam Indonesia di München, Jerman
Acara Malam Indonesia di München, JermanFoto: Raedi Fadil Zulfahmi/DW

Salah satu acara kebudayaan Indonesia yang terbesar kembali diselenggarakan di München, Jerman, setelah lima tahun vakum sejak pandemi Covid-19. "Indonesischer Kulturabend" (IKA) merupakan sebuah acara malam kebudayaan Indonesia yang menyajikan berbagai rangkaian acara budaya serta bazar yang menampilkan berbagai produk-produk dan makanan khas Indonesia. Harapannya acara ini menjadi wadah untuk mengenalkan Indonesia ke masyarakat Jerman khususnya warga lokal di Kota München. 

Acara yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2000 ini merupakan prakarsa dari organisasi Swadaya Indonesia, komunitas warga Indonesia yang bergerak di bidang sosial dan kebudayaan yang tinggal di München, berkolaborasi dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Kota München. Pagelaran kali ini menjadi salah satu yang terbesar dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1.000 orang, baik warga Indonesia di München dan sekitarnya serta warga lokal kota München . 

Foto: Raedi Fadil Zulfahmi/DW

Gelar budaya 

Pada gelaran kali ini, IKA mengusung tema "Die Goldene Ära von Majapahit" (Era Keemasan Majapahit) melalui sebuah pentas teater yang diperankan oleh anggota PPI München. Selama kurang lebih satu jam para peserta baik warga negara Indonesia atau pun warga lokal kota München menyaksikan teater mengenai Majapahit dengan dialog menggunakan bahasa Jerman. 

Selain teater, peserta juga disajikan tarian-tarian Indonesia yang dibawakan oleh berbagai komunitas warga Indonesia di München. Tarian yang dibawakan seperti tari Ruai dari Kalimantan Barat, tari Cilinaya dari Bali, tari Saman dari Aceh, tari Rentak Besapih, dan tari kelinci dari Jawa Timur. Gelaran budaya ini ditutup dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa yang dinyanyikan oleh seluruh pementas.

Produk khas yang dijual di Festival Kebudayaan Indonesia di München, JermanFoto: Raedi Fadil Zulfahmi/DW

Bazar makanan khas dan produk Indonesia 

Selain mengelar berbagai rangkaian seni, "Indonesischer Kulturabend" juga mengadakan bazar produk-produk dan makanan khas Indonesia. Salah satu makanan yang menjadi daya tarik utama adalah masakan khas padang seperti rendang, gulai ayam, dan berbagai jenis lauknya. Selain itu juga ada beberapa makanan khas daerah lain sepert berbagai jenis sate, gado-gado, siomay, dan lainnya. Pengunjung juga dapat menemukan berbagai jenis jajanan pasar seperti gorengan dan kue-kue basah yang sangat jarang ditemukan di Jerman. 

Selain makan yang menjadi daya tarik, peserta pun juga dapat membeli berbagai produk kerajinan tangan khas Indonesia. Mulai dari pakaian batik, produk rumah tangga dari bahan-bahan ramah lingkungan, hingga jam tangan produk asli Indonesia. Gelaran ini dimanfaatkan secara maksimal bagi UMKM Indonesia untuk memasarkan produk, tidak hanya kepada warga Indonesia di Jerman tapi juga kepada warga Jerman. 

Misi Sosial untuk Pendidikan Indonesia 

Selain memiliki tujuan untuk memperkenalkan budaya serta makanan khas dari Indonesia, Swadaya juga mengajak para peserta untuk turut berpartisipasi dalam program sosial, khususnya dalam bidang pendidikan. Yaitu melalui pengumpulan donasi dari hasil penjualan yang ada dari peserta bazar yang nantinya akan disumbangkan untuk anak-anak Indonesia yang membutuhkan untuk melanjutkan sekolah atau pun kuliah di Indonesia. Seluruh dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada anak-anak Indonesia yang membutuhkan. 

Harapannya adalah acara ini semakin meriah, semakin ramai baik masyarakat Indonesia di Jerman, atau pun masyarakat Jerman itu sendiri, untuk mengenalkan potensi-potensi dari Indonesia. Dan harapannya juga ini bisa menarik wisatawan dari Jerman untuk  berkunjung ke Indonesia, melihat langsung budaya dan kuliner di Indonesia.” kata Prof. Dr. Ardi Marwan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia. 

"Indonesischer Kulturabend" di München merupakan salah satu dari berbagai acara kebudayaan Indonesia yang ada di Jerman. Selanjutnya diharapkan akan ada banyak lagi acara-acara serupa, agar menjadi jembatan komunikasi untuk mengenalkan berbagai budaya serta produk dan makanan khas Indonesia kepada masyarakat Jerman. (rfz/as/hp)

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang akan kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Kirimkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite. 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait