Nama-nama besar di dunia K-Pop dari Korea Selatan kini sudah mendunia dan populer di luar negeri. Tapi, mereka telah meninggalkan celah besar di pasar dalam negeri, yang belum bisa diisi oleh grup-grup lain.
Iklan
K-Pop yang dipopulerkan oleh Korea Selatan dan menjadi genre budaya populer "hallyu" atau "Korean Wave" kini sedang mengalami krisis di rumahnya sendiri. Penurunan penjualan di pasar musik domestik, band-band baru yang gagal mencapai popularitas para pendahulunya, dan turunnya peringkat agensi-agensi K-pop terkemuka membuat para investor gelisah.
Kemerosotan di pasar domestik, ironisnya bertepatan dengan makin populernya artis-artis tenarnya di pasar internasional, seperti grup BlackPink, BTS, dan Psy, sang pencetus "Gangnam Style”. Mereka sering menduduki puncak tangga lagu musik di pasar-pasar utama di seluruh dunia dan muncul di berbagai acara talk shows internasional.
Hallyu, tentu saja, selalu mengalami naik turun popularitasnya di masa lalu, tetapi selalu menemukan cara untuk mengubah dirinya atau berevolusi, kata para analis. Tantangannya, menurut mereka, adalah agar industri musik kembali fokus pada penggemar domestik agar mereka datang kembali ke gedung konser dan membeli musik K-Pop.
K-Pop, Diplomasi Budaya ala Korsel
Anda penggila K-Pop? Fenomena hiburan Korea Selatan bukan hanya tetap bertahan hingga kini di Indonesia, namun di berbagai belahan dunia lainnya. Bagi Korsel, diplomasi budaya sama pentingnya dengan diplomasi politik.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Crayon Pop
Konser-konser yang digelar kelompok gadis-gadis muda yang tergabung dalam "Crayon Pop" selalu dipadati penggemar. Tampilannya selalu menggemaskan. Kerja keras adalah bagian dari keberhasilan mereka. Dalam sebuah wawancara tentang persaingan yang ketat dalam dunia musik pop di Korea Selatan, mereka menceritakan bahwa mereka bisa latihan hingga 14 jam dalam sehari.
Foto: picture alliance/Geisler-Fotopress
Psy
Di antara orang-orang Asia, Korea Selatan dikenal sebagi negara pekerja keras. Tak hanya manufaktur dan teknologi, musik pop Korea Selatan makin global. Pada tahun 2012 video musik "Park Jae-Sang" yang akrab dengan "Gangnam Style"-nya menjadi sorotan dunia. Dimana-mana orang berjoget ala Psy. Namun kelompok-kolompok musik lainnya tak kalah terkenal.
Foto: AP
Wonder Girls
Bagaimana dengan yang satu ini? Perusahaan industri untuk dengan cepat mengidentifikasi talenta para gadis ini dalam ajang pencarian bakat di Korea Selatan. Mereka langsung mendapatkan kontrak. Namun kepiawaian mereka dalam berkesenian bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil latihan selama bertahun-tahun. Majalah Time menulis, K-Pop merupakan ekspor Korsel terbesar.
Foto: picture alliance/dpa/C.Xs
Shinee
Pada awal tahun 2000-an, K-Pop menemukan momentumnya seiring dengan perkembangan jejaring sosial. Boyband beranggota lima orang: "Shinee" yang terbentuk sejak tahun 2008 ini tidak hanya karena dikenal dengan musik popnya. Para pria ini juga telah disebut sebagai ikon mode. Lihat model rambut dan warnanya. Ada yang Anda sukai?
Foto: picture alliance/Yonhap
IU
"Lee Ji-Eun", penyanyi dan artis dengan nama panggung "IU" ini amat terkenal. Ia juga merupakan komponis, aktris, gitaris, penari dan pembawa acara. Dia tidak hanya menjadi kaya raya melalui musik, namun kontrak-kontrak iklan promosi jutaan dolar semakin membuatnya makmur.
Foto: picture alliance/dpa
Beast
Musik dari kelompok ini punya magnet menarik perhatian orang-orang muda. Kelompok "Beast" berjaya bukan hanya di Asia, namun juga banyak mengadakan konser di Amerika. Kelompok ini telah mengantungi berbagai macam penghargaan musik.
Foto: picture alliance/dpa/K.HeeChul
Choi Si-won
Artis Korea Selatan yang satu ini merupakan salah satu bintang dengan bayaran tertinggi dalam industri musik pop. Dia terlibat dalam beberapa film Cina. Dia merupakan salah satu artis Korea Selatan pertama yang muncul di perangko Tiongkok. Ia berpose dengan artis Korea, Yoona dan desainer Karl Lagerfeld.
Foto: picture alliance/AP Photo
BoA
Kwon Boa yang ngetop dengan nama panggung "BoA" melepaskan lagu pertamanya pada usia 13 tahun. Superstar Korea Selatan ini juga telah mencapai keberhasilan besar di Jepang. Album kompilasinya yang berjudul Best Soul sukses besar dan menjadikan BoA sebagai penyanyi Asia non-Jepang pertama yang albumnya laku lebih dari satu juta keping di Jepang.
Foto: picture alliance/Zumapress
Girls Generation
Kelompok "Girls 'Generation" sejak tahun 2007 telah memperoleh penggemar di seluruh dunia. Girls Generation juga mencari peruntungan di Jepang. SNSD atau SoShi memulai debutnya di kancah musik Jepang pada tahun 2010 dengan merilis versi bahasa Jepang dari lagu hits mereka "Tell Me Your Wish (Genie)". Sudah pernah nonton konsernya?
Foto: picture alliance/Yonhap
JYJ
Kim Jae Joong "JYJ" tidak hanya mencari peruntungan di bidang tarik suara. Ia juga mengasah bakat di dunia akting dan fesyen. Kreatif bukan?
Foto: picture alliance/Yonhap
Kara
Grup "Kara" bubar pada tahun 2016, tetapi anggotanya secara individu tetap melenggang sendiri-sendiri di atas panggung hiburan. K-Pop bukan hanya digandrungi oleh remaja di Indonesia, tetapi juga anak-anak dan bahkan orang dewasa.
Foto: picture alliance/dpa
Big Bang
Kelompok "Big Bang” dibentuk pada tahun 2006. Grup ini merupakan salah satu kelompok musik pop yang paling penting di Koera Selatan. Anggota kelompoknya terdiri dari G-Dragon, T.O.P, Taeyang, Daesung dan Seungri. Lagu- lagu awal mereka yang didominasi hip hop dan kemudian makin berkembang. Berbagai penghargaan musik telah mereka kantungi.
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
G-Dragon
Kwon Ji Young akrab disebut "G-Dragon" disebut "Justin Bieber"-nya Korea Selatan. Dalam foto ia tampil bersama penyanyi Korsel Lee Hee. Rambutnya cukup heboh bukan?
Foto: picture alliance/AP Photo/L.Seng Sin
Ailee
Amy Lee yang bernama panggung Ailee merupakan penyanyi blasteran Korea Selatan-Amerika Serikat. Sebelum debut K-popnya, Ailee adalah artis di bawah label Muzo Entertainment, agensi independen yang bermarkas di AS. Ia juga telah berkolaborasi dengan para bintang AS.
Foto: picture alliance /dpa/K.HeeChul
BTS
Grup musik Bangtan Sonyeondan, BTS, jadi salah satu boyband paling top di dunia. Grup musik ini terdiri dari Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V, dan Jungkook. Para fans mereka menyebut diri sebagai Army (Adorable Representative MC for Youth). Pengaruh BTS pada penjualan produk sangat kuat. Baru-baru ini di Indonesia, antrean ojek online untuk beli BTS Meal McD membludak dan sempat viral.
Foto: picture alliance/AP Photo/T.Camus
Sistar
Girl band yang terdiri dari empat orang ini terbentuk pada tahun 2010 dan sekarang berada di bawah manajemen Starship Entertainment. Kemunculan mereka menarik perhatian dengan cepat. Penulis : Saleh (ap/vlz)
Foto: picture alliance/dpa/K.Hee-Chul
16 foto1 | 16
Popularitas domestik versus internasional
"Saya berpendapat, sama sekali tidak ada tanda-tanda penurunan popularitas K-Pop di luar negeri, dan sulit untuk menghubungkan secara langsung nilai pasar saham agensi K-Pop dengan popularitas band mereka,” kata Park Saing-in, ekonom di National University Seoul.
Iklan
"Tetapi kita dapat mengatakan bahwa harga saham mencerminkan ekspektasi pasar di masa depan, dan meskipun band-band terkenal seperti BTS dan BlackPink masih tampil, wajar jika kita bertanya di mana penerus mereka?,” kata Park kepada DW.
Dalam beberapa bulan terakhir, band baru seperti Baby Monster gagal membuat perubahan signifikan di Melon Top 100, peringkat penjualan musik di Korea Selatan. Sementara ITZY dan NMIXX melihat rilisan terbaru mereka merosot drastis di minggu kedua. Begitu pula dengan penjualan mini album terbaru yang dirilis grup Le Sserafim, yang menyusut 20% di minggu kedua perilisannya.
Menanggapi penurunan penjualan, para agensi berupaya meluncurkan sejumlah artis baru, dengan YG Entertainment meluncurkan boyband Treasure, HYBE memperkenalkan TWS dan Katseye, serta SM Entertainment mendorong NCT Wish. Namun masih belum jelas apakah salah satu dari band-band ini, ditambah band-band lain yang sedang dalam proses, memiliki kemampuan untuk mengambil alih posisi grup super seperti BTS.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Skandal dan disrupsi pandemi
Masalah lain yang juga menghantui industri ini adalah wajib militer di Korea Selatan, yang bisa memaksa band berhenti berkegiatan selama setahun, dan berbagai skandal yang melanda para bintang K-Pop
Karina, penyanyi berusia 24 tahun yang tergabung dalam girl grup Aespa, memicu badai protes dari penggemar setelah terungkap akhir Februari lalu bahwa dia menjalin hubungan dengan aktor Lee Jae-wook. Agensi mendorong artis mereka untuk tidak memiliki pacar, karena hal ini bisa menghancurkan fantasi dan citra yang ingin mereka promosikan di kalangan penggemar, bahwa idolanya masih lajang.
Tapi penyebabnya bukan itu saja. "Banyak budaya hallyu mencapai puncaknya selama pandemi COVID-19,” kata David Tizzard, asisten profesor pendidikan di Seoul Women's University dan kolumnis harian Korea yang berfokus pada urusan sosial.
Industri K-Pop: Dari Kasus Diracuni Sampai Bunuh Diri
Di balik gemerlap industri K-Pop, banyak kejadian tidak menyenangkan terjadi di luar panggung. Mulai dari gangguan pola makan, penyalahgunaan narkoba hingga kasus bunuh diri mewarnai industri hiburan Korea Selatan itu.
Foto: picture-alliance
Goo Hara dari Kara: ditemukan meninggal di kediamannya
Artis sekaligus penyanyi Goo Hara dari grup girlband Kara ditemukan di kediamannya di daerah Gangnam. Unggahan terakhir di Instragram miliknya dengan jumlah pengikut mencapai 1.5 juta berupa foto dirinya di tempat tidur dengan pesan "selamat tidur" menjadi postingan terakhirnya sebelum akhirnya ditemukan pihak Kepolisian Gangnam.
Foto: picture-alliance/YONHAPNEWS AGENCY
Sulli dari f(x): korban intimidasi online
Salah satu artis yang memilih untuk mengakhiri hidupnya adalah Choi Jin-ri atau Sulli dari grup girlband f(x). Diduga ia menjadi korban intimidasi online. Seluruh komunitas industri K-Pop berduka atas kepergian artis yang menginspirasi banyak orang itu. Saat hidup, Sulli bercita-cita melawan pandangan patriarki di masyarakat yang terobsesi dengan penampilan saja.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap News Agencys
Kim Jong-hyun dari SHINee: depresi berat
Vokalis utama boyband SHINee, yang juga dikenal dengan nama Jonghyun, ini mengakhiri hidupnya karena mengaku tidak tahan dengan tekanan dan depresi yang dialaminya. Pesan ini ia sampaikan dalam bentuk surat, yang juga berisi kata-kata perpisahan terakhir dan kalimat "aku telah melakukan yang terbaik". Surat itu diterima kakak kandung Jonghyun di hari kematiannya.
Foto: Getty Images/AFP/Choi Hyuk
JinE dari Oh My Girl: gangguan pola makan
Tuntutan dari manajemen untuk menjaga bentuk tubuh yang sempurna menurut standar industri K-Pop membuat JinE mengidap anoreksia sejak debut kariernya. Ia memilih untuk mempertahankan berat badan dan memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap naiknya berat badan. Karena mengidap anoreksia, JinE resmi keluar dari "Oh My Girl" setelah satu tahun tidak tampil bersama grupnya.
Foto: gemeinfrei
T.O.P dari Big Bang: penyalahgunaan narkoba
Choi Seung-hyun atau lebih dikenal dengan nama panggung T.O.P yang juga salah satu anggota boyband Big Bang mendapatkan perawatan intensif setelah diduga mengkonsumsi narkoba hingga overdosis. Tim dokter mengatakan selain bantuan medis, Seung-hyun juga harus mendapatkan perawatan kesehatan mental.
Foto: Getty Images/C. Sung-Jun
Yunho dari TVXQ: diracun "anti-fan"
Semakin tenarnya seseorang biasanya diimbangi dengan munculnya para haters. Yunho dari grup TVXQ mengalami insiden dimana ia diduga diracuni salah satu anti-fan yang memberikannya minuman pada suatu acara. Setelah meminum minuman tersebut, Yunho sempat muntah darah dan pingsan sampai ia harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Setelah diperiksa, minumannya diduga dicampur superglue.
Foto: picture-alliance
6 foto1 | 6
Hallyu adalah istilah Cina yang diterjemahkan menjadi "Gelombang Korea” dan menggambarkan budaya populer Korea, mulai dari musik hingga film, makanan, dan permainan. "Dengan orang-orang yang terjebak di dalam rumah atau terisolasi dari orang lain, mereka beralih ke produksi musik dan drama Korea Selatan untuk membantu mereka melewatinya,” ujarnya.
Ketika pandemi berakhir, beberapa orang "move on,” kata David Tizzard, seperti film ‘Parasite' yang sukses di Oscar dan Black Pink serta BTS mencapai kesuksesan internasional. Dia percaya bahwa meskipun budaya hallyu mungkin tidak seluas beberapa tahun yang lalu, budaya ini masih tetap mendalam dan "para penggemar yang terlibat di dalamnya masih memiliki semangat yang sama seperti biasanya."
Namun Park Saing-in tidak yakin itu akan cukup untuk memulihkan pasar domestik. "Dulu, Korea Selatan banyak memproduksi drama televisi hits yang sangat populer, di sini dan di seluruh dunia,” ujarnya. "Tetapi hal tersebut tidak terjadi lagi, dan sektor televisi telah kehilangan momentumnya. Hal yang sama dapat terjadi pada film atau musik Korea,” tambahnya.
"Saya berpendapat, K-Pop secara struktural memang terlihat masih sehat saat ini, namun masa depannya masih belum pasti,” kata Park Saing-in.