Deteksi sinyal radio yang terpancar dari sebuah planet sejarak 95 tahun cahaya memicu spekulasi adanya makhluk cerdas. Kini para astronom melacak sinyal itu.
Iklan
Ada Makhluk Cerdas Lain di Jagat Raya?
00:59
Astronom Rusia di teleskop radio Kaukasus melaporkan menangkap sinyal berupa gelombang radio yang tidak lazim pada tahun lalu. Sinyalnya disebutkan terpancar dari posisi astronomi HD 164595 yang berjarak sekitar 95 tahun cahaya atau setara 965 Trilyun kilometer dari Bumi. Di kawasan itu diketahui ada sebuah exo planet seukuran planet Neptunus yang mengorbit sebuah bintang induk.
Tertarik laporan rekan sejabatnya dari Rusia, para astronom dari SETI Instutute di Mountain View, California, Amerika Serikat, kini secara intensif melakukan analisa data sinyal radio dari kedalaman jagat raya itu. "Sinyal ini memicu spekulasi adanya makhluk cerdas lain selain manusia di alam semesta ini," ujar Seth Shostak, astronom senior dari SETI Intitute.
Planet Mirip Bumi dan Penemuan Benda Langit Lainnya
Banyak planet mirip Bumi dijaring astronom. Sebagian diselimuti samudera nitrogen dan yang lain mengorbit terlalu dekat dengan bintang induk. Penemuan benda langit lainnya juga berhasil diungkap. Berikut daftarnya!
Foto: NASA/Ames/JPL-Caltech
Gliese 667C
Eksoplanet yang berjarak 22 tahun cahaya ini memiliki massa 4,5 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi. Ilmuwan sebenarnya tidak begitu yakin Gliese 667C adalah planet batuan. Namun, letak orbitnya yang berada di zona hijau membuat planet merah ini masuk dalam daftar eksoplanet paling mirip Bumi. Gliese 667C mengorbit bintang induknya dalam waktu 28 hari.
Foto: ESO/L. Calçada
Gliese 581D
Planet yang memiliki massa tujuh kali lipat lebih besar ketimbang Bumi ini mengorbit sebuah bintang kecil berjarak 20,3 tahun cahaya dari tata surya. Harapan ilmuwan bertumpu pada letak orbitnya yang berada di zona hijau. Gliese 581D diyakini berbatu dan memiliki air di permukaannya.
Foto: picture alliance/dpa/L. Cook
Kepler-452b
Planet Kepler-452b mengorbit bintang induknya di zona hijau yang bisa menunjang kehidupan dalam konstelasi persis seperti Bumi. Planet ini memiliki massa yang 60% lebih besar dari Bumi dan berlokasi di Rasi Cygnus yang berjarak 1.400 tahun cahaya dari tata surya, umurnya sekitar 6 miliar tahun dan diyakini punya suhu permukaan yang memungkinkan adanya air.
Foto: NASA/Ames/JPL-Caltech/T. Pyle via AP
Kepler-186F
Dari semua eksoplanet yang pernah ditemukan oleh teleskop luar angkasa Kepler NASA, planet bernomor 186F inilah yang paling menjanjikan. Selain ukurannya serupa Bumi dan memiliki jarak orbit yang relatif aman, Kepler-186F juga diyakini sebagai planet batuan, artinya ia sebagian besar terdiri dari silikat dan besi. Perbedaan terbesar dengan Bumi adalah bintang induknya yang jauh lebih redup.
Foto: picture-alliance/dpa
Kepler-22b
Planet yang berjarak 600 tahun cahaya dari Bumi ini terletak di zona layak huni. Teleskop Kepler menemukan benda langit ini cuma tiga hari setelah mulai berfungsi. Ilmuwan memperkirakan, Kepler-22b adalah planet yang permukaannya sepenuhnya ditutupi air atau juga disebut sebagai planet samudera. Kepler-22b memiliki ukuran 2,4 kali lipat lebih besar ketimbang Bumi.
Foto: AP
Kepler-62
Dari sekian banyak sistem tata surya asing yang ditemukan teleskop antariksa Kepler, bintang bernomor 62 adalah yang paling menjanjikan. Planet terluarnya, Kepler-62e dan Kepler-62f, mengorbit di zona layak huni. Ilmuwan yakin kedua eksoplanet memiliki kandungan air yang tinggi.
Foto: picture alliance/AP Photo
Kepler-62f
Serupa dengan Kepler-22b, planet ini juga diduga mengandung jumlah air dalam cukup besar dan mengorbit bintang induknya di zona layak huni. Kepler 62 berada di rasi bintang Lyra dan terletak 1.200 tahun cahaya dari Bumi. Dibandingkan Bumi, Kepler-62f berukuran 1,4 kali lipat lebih besar.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Kepler-62e
Sebelum kemunculan Kepler-186f, planet ini dianggap sebagai benda langit yang paling menyerupai Bumi. Kepler-62e ditemukan setelah mengukur kecepatan orbitnya. Selain berada di zona layak huni, Kepler-62e juga memiliki ukuran yang nyaris sama dengan Bumi. Serupa dengan eksoplanet mirip planet Bumi yang sudah ditemukan, Kepler-62e menurut ilmuwan juga merupakan planet samudera.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Kepler-69c
Eksoplanet yang berukuran 70% lebih besar ketimbang Bumi ini berada di rasi bintang Cygnus, sekitar 2.700 tahun cahaya dari Bumi. Karena ukurannya, Kepler-69 mendapat status Bumi super. Awalnya ilmuwan mengatakan planet ini mengitari bintang induknya dari jarak aman. Namun, setelah ditelisik lebih lanjut, Kepler-69c mengorbit bintangnya di batas terdalam zona layak huni, menyerupai planet Venus.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Pemburu kehidupan di luar angkasa
Selama empat tahun berdinas (2009-2013), teleskop antariksa Kepler telah menjaring lusinan planet yang serupa Bumi. Teleskop yang dibaptis dengan nama astronom Jerman, Johannes Kepler, itu membidik benda langit yang bisa menampung kehidupan. Selain jarak dari bintang induk, susunan atmosfer, ukuran planet juga menentukan karena berdampak pada gaya gravitasinya.
Foto: picture-alliance/ AP Photo
Planet Bumi lain?
European Southern Observatory (ESO) menemukan planet mirip Bumi ketiga yang mengorbit bintang Proxima Centauri, bintang terdekat dengan matahari pada jarak empat tahun cahaya. Sebuah planet dianggap mirip Bumi jika para ilmuwan menduga planet itu menyediakan beberapa kondisi, seperti kisaran suhu tertentu, gravitasi, atmosfer, dan kemungkinan adanya air.
Foto: L. Calçada/ESO
Penemuan melalui teleskop yang sangat besar
Para astronom menemukan Proxima D melalui Very Large Telescope (VLT) di Gurun Atacama, Cile. Proxima D adalah yang paling ringan dari tiga planet yang ditemukan di sekitar bintang terdekat kita. Peneliti ESO juga menemukan Proxima Centauri b yang agak lebih besar, tetapi dengan teleskop berbeda yang didukung oleh instrumen pencarian planet HARPS.
Foto: ESO/M. Kornmesser/Vernazza et al./MISTRAL algorithm (ONERA/CNRS)
Teleskop luar angkasa Hubble menawarkan banyak perspektif
Pilar Penciptaan terletak di Nebula Elang sekitar 7.000 tahun cahaya jauhnya. European Space Agency (ESA) dan teleskop luar angkasa Hubble NASA mengambil gambar baru dari formasi melalui spektrum cahaya inframerah. Pilar adalah rumah bagi banyak bintang terang dan muda, termasuk seluruh tata surya.
Foto: NASA/abaca/picture alliance
Pemandangan terbaik Andromeda
Versi asli dari foto galaksi Andromeda yang berhasil diabadikan berukuran 1,5 miliar piksel — gambar paling detail yang pernah diambil dari galaksi tersebut, mencakup 100 juta bintang dan ribuan gugus bintang. Untuk menontonnya secara utuh, seseorang membutuhkan 600 layar HD-TV. Ujung-ujung gambar berjarak 40.000 tahun cahaya. (ha/)
Foto: Evgenii Puzanov/Zoonar/picture alliance
14 foto1 | 14
Shostak mengakui, sejumlah astronom lainnya menyebut pasti ada kesalahan atau bias dari sinyal radio itu. "Saya tahu, sering muncul sinyal yang keliru atau bias," ujar astronom senior AS itu. Tapi Shostak yang melacak sinyal radio secara intensif menegaskan, tetap optimistis ada sesuatu yang luar biasa di lokasi terpancarnya sinyal itu.
Untuk melacak rahasia, apakah benar ada makhluk cerdas lain di alam semesta ini, selama dua hari berturut-turut Allen Telescope yang superkuat milik SETI Intitut diarahkan ke lokasi munculnya sinyal di posisi astronomi HD 164595.
"Sejauh ini kami tidak menemukan indikasi atau sinyal apapun," ujar Shostak. Tapi ia juga mengatakan, di luar tata surya terdapat banyak sekali sistem serupa dengan jutaan exo-planetnya. "Saya pribadi tetap optismis, suatu hari nanti kita bisa menemukan sesuatu. Tapi sejauh ini memang tidak ada yang bisa memberi jawaban dari misteri alam semesta ini," ujar astronom dari Berkeley itu.
Mencari Kehidupan Cerdas di Jagat Raya
Pakar astronomi sejak lama mencari keberadaan planet mirip bumi di luar tata surya untuk melacak keberadaan mahkhuk cerdas selain manusia. Sejauh ini yang ditemukan adalah planet berkondisi ekstrim.
Foto: picture-alliance/dpa
Planet Paling Mirip Bumi
Exo-Planet Kepler-186f merupakan planet seukuran bumi yang mengorbit sebuah bintang dan berada di zone yang bisa mendukung kehidupan pada sebuah tata surya asing. Tapi sejauh ini belum diketahui pasti massa, komposisi dan densitas planet ini. Tapi berdasar analisa sebelumnya, exo-planet seukuran Kepler-186f biasanya terdiri dari batuan seperti komposisi bumi, bukannya gas raksasa.
Para pakar astronomi terus melacak keberadaan mahkluk cerdas di planet mirip bumi di luar tata surya. Hingga kini sudah ditemukan lebih dari 1750 planet di 1100 sistem matahari semacam itu yang disebut Exoplanet. Misalnya seperti ilustrasi ini, exo-planet GJ 581g yang mengorbit bintang kerdil merah sejarak 20 tahun cahaya dari Bumi. Planet berada di zona yang diduga bisa mendukung kehidupan.
Foto: MARTIN BERNETTI/AFP/Getty Images
Empat Exoplanet Berpotensi Kehidupan
Sistem planet di bintang Gliese 581 dibandingkan dengan empat planet di Tata Surya. Data terbaru menunjukan exoplanet Gliese 581g dan Gliese 581d merupakan kandidat terbaik untuk dapat mendukung kehidupan. Jika dugaan benar, berarti ini bukti dua planet dalam satu sistem yang sekaligus dapat mendukung kehidupan.
Foto: NASA Ames/JPL-Caltech
Planet Godzila
Exoplanet yang baru ditemukan Kepler-10c dan kembarannya planet lava Kepler-10b di latar belakang mengorbit bintang mirip matahari. Ini merupakan planet super amat masif, ukurannya sekitar 2,3 kali bumi dan massa sekitar 17 kali lipat bumi hingga dijuluki planet Godzila. Nyaris mustahil ada kehidupan di sini.
Foto: REUTERS
Planet Neraka
Sebuah exo-planet sebesar pl anet Yupiter HIP 13044 b mengorbit dekat ke bintang induknya. Citra yang ditangkap teleskop milik lembaga antariksa Eropa-ESA di La Silla Observatory in Chile menunjukkan fenomena luar biasa. Planet mengorbit matahari yang mendekati akhir siklus hidupnya. Beginilah gambaran planet di tata surya di masa depan jika matahari kehabisan energinya.
Foto: picture-alliance/dpa/ESO/L. Calcada
Planet Tipe Baru
Exoplanet GJ1214b yang disebut bumi super, mengorbit mataharinya, sebuah bintang kerdil merah sejarak 40 tahun cahaya dari bumi. Citra yang direkam teleskop ruang angkasa Hubble menunjukkan adanya cadangan air yang diselimuti atmosfir
Foto: NASA/ESA/D. Aguilar
Planet Bayi
Gambaran Exoplanet muda berusia sekitar 12 juta tahun, yang mengorbit bintang induknya sejarak seperti Saturnus terhadap Matahari. Planet di rasi bintang Pictor ini tergolong bayi baru dilahirkan, jika dibanding umur planet di tata surya yang sudah mencapai 4,5 milyar tahun.
Foto: picture alliance/dpa/ESO/L. Calcada
Mata di Ruang Angkasa
Teleskop ruang angkasa Kepler selama empat tahun (2009-2013), telah menjaring lusinan planet mirip bumi. Teleskop yang dibaptis dengan nama astronom Jerman, Johannes Kepler itu melacak benda langit mirip bumi di kedalaman jagad raya yang diduga bisa mendukung kehidupan.. Selain jarak dari bintang induk, kompiosisi atmosfer serta sifat dan ukuran planet juga menentukan bagi munculnya kehidupan.
Foto: picture-alliance/ AP Photo
Telinga Bumi
Untuk melacak misteri galaksi yang jauh jaringan radioteleskop super ALMA dibangun di lokasi yang bebas polusi cahaya, debu dan smog, di gurun Atacama di Chile. Jaringan radioteleskop dengan teknik paling modern terus mendengar dan mendeteksi sinyal radio dari galaksi di kedalaman jagat raya. Sayangnya sejauh ini belum ada pesan dari makhluk cerdas lain yang ditangkap telinga peka ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Zona yang Mendukung Kehidupan
Grafik menunjukkan model para pakar astro-fisika mengenai zona yang mendukung kehidupan di exo-planet. Planetnya tidak boleh terlalu panas atau dingin dan mengandung air dalam bentuk cair. Tapi ini bukan syarat mutlak, karena di bumi pun ada makhluk ekstrim ýang hidup pada tekanan tinggi bersuhu lebih 200 derajat di habitat asam belerang dan gas methana yang beracun bagi manusia.