Praktik Kartel di Balik Melambungnya Tiket Pesawat?
19 Juni 2019
Meski Kemenhub telah menyesuaikan tarif tiket pesawat, maskapai dinilai masih tetap mematok tarif di atas harga normal. Tiga maskapai asing kabarnya akan membuka rute di Indonesia. Apakah ada praktik kartel yang bermain?
Pihak maskapai pun ditenggarai mematok tarif pada kisaran batas atas bagi para calon penumpangnya. Berdasarkan penelusuran DW Indonesia pada aplikasi penjualan tiket, harga tiket Jakarta – Balikpapan hari Jumat (21/06) dijual paling murah Rp 1,5 juta. Padahal biasanya harga tiket pada rute itu dijual Rp 900.000.
Menanggapi kenaikan tarif ini, Danang Mandala Prihartono, Corporate Communications Strategic Lion Air, menyatakan besaran tarif yang ditetapkan Lion Air sesuai dengan aturan regulator dan tidak menjual melebihi batas maksimum atau menjual masih berada di bawah koridor tarif batas atas layanan kelas ekonomi domestik.
Aman, nyaman, cepat? Apa kriteria yang penting buat Anda dalam memilih pesawat? Di pameran Farnborough, Inggris, 2016, berbagai pesawat keren ikut 'nampang'. Anda yang bertubuh gempal pun kini bisa nyaman di pesawat.
Foto: Getty Images/AFP/A. Dennis
Bombardier CS100
Muak naik pesawat yang sempit? Penumpang berbadan besar kini bisa bernafas lega. Bombardier CS100 terasa lapang, bagaikan sebuah pesawat berlorong ganda yang lebar. Kapasitasnya antara 110-125 penumpang. Bombardier CS100 dirancang sangat efisien, ringan, dengan sayap serat karbon yang super-kuat. Langit-langit kabinnya tinggi, toilet dan jendelanya besar. Suara mesin lebih tenang.
Foto: picture-alliance/dpa/Bombardier
Airbus A350-900
Modelnya hits lagi tahun 2016. Lebih dari 50% bahan pesawat ini terbuat dari serat karbon ringan yang kuat. Membangun pesawat dengan serat karbon memang berongkos mahal, tetapi memberikan banyak keuntungan, seperti kabin bertekanan udara rendah membantu mencegah penumpang mengalami jet lag. Pesawat keren ini juga hemat bahan bakar, sehingga bisa memotong biaya operasional penerbangan.
Foto: picture-alliance/abaca/P. Bernard
Boeing 787-9 Dreamliner
Seperti A350, Dreamliner dirancang dari serat karbon. Tahun 2016, sebuah Boeing 787-9 mulai terbang non-stop dengan rute terpanjang : Singapura ke San Francisco yang ditempuh dalam waktu 16 jam, 20 menit. Versi berikutnya dari 787 Dreamliner: 787-10, diharapkan melakukan penerbangan pertama pada tahun 2018. Pesawat ini mengkonsumsi 20% lebih sedikit bahan bakar dibanding pesawat sekelasnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Boeing 737MAX
Mesin LEAP-18 yang didisain khusus untuk pesawat ini super efisien dan tak berisik. Pesawat dengan teknologi mutakhir ini, sayapnya unik, sehingga orang pasti langsung tahu bahwa ini adalah 737MAX. Setelah uji coba terbang awal Januari 2016, diharapkan Southwest Airlines akan memulai layanan komersilnya dengan pesawat ini pada akhir 2017. Hadiah manis dari Boeing yang berulangtahun ke-100.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/L. Faerberg
Airbus 380
Dengan elegan superjumbo Airbus A380 melintasi langit Farnborough, arena pameran penerbangan di Inggris. Panjang pesawat lebih dari 72 meter, tingginya lebih dari 24 meter dan rentang sayapnya 80 meter. Selain berkapasitas bisa lebih dari 800 penumpang, 3000 koper mampu diangkut pesawat ini. Pesawat yang terdiri dari dua tingkat ini juga dilengkapi dengan ruang tidur bagi awak kapalnya.
Foto: picture-alliance/dpa/H. MCkay
5 foto1 | 5
"Dalam menentukan tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi domestik, Lion Air Group telah menghitung dan memberlakukan secara bijak. Harga jual tiket menurut aturan yang dibedakan sesuai jenis penerbangan yang menggunakan pesawat jet dan baling-baling (propeller),” terang Danan dalam pernyataan tertulisnya kepada DW Indonesia.
Menurutnya penetapan harga jual tiket merupakan implementasi dari berbagai komponen. Untuk tiket sekali jalan komponen-komponennya adalah tarif dasar berdasarkan jarak, government tax 10% dari tarif dasar tersebut, Iuran Wajib Jasa Raharja (IWJR), dan airport tax yang besarannya tergantung setiap bandara di masing-masing kota.
Praktik Kartel
Pasca Srwijaya Air diakusisi Garuda Indonesia praktis kompetisi penerbangan domestik hanya terfokus kepada Garuda Indonesia dan Lion Air Group. Terlebih lagi per tanggal 4 Maret 2019, maskapai asing Air Asia juga telah menyatakan pemberhentian penjualan tiket melalui Online Travel Agency (OTA). Kompetisi harga pun terkonsentrasi pada dua maskapai di atas.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, ikut mempertanyakan tingginya tarif yang ditetapkan oleh pihak maskapai. Pasalnya Kemenhub sudah menurunkan tarif batas bawah dan batas atas sebesar 12-16%. Namun Tulus menilai pihak maskapai tetap bermain di kisaran tarif batas atas, meskipun belum ada regulasi yang dilanggar terhadap batas atas tersebut.
"Kalau monopoli tidak ada, yang masalah (adalah) praktik kartelnya ada atau tidak. Ini ‘kan KPPU lagi menyelidiki itu sudah selesai apa belum. Kalau memang nanti menyimpulkan tidak ada pelanggaran kartel atau tarif tiket batas atas ya mau apa lagi. Karena memang hak maskapai,” terang Tulus, saat diwawancarai DW Indonesia.
Ia berpendapat bahwa saat ini kondisi maskapai di Indonesia tengah menurun. Ia pun khawatir jika penurunan harga tiket dapat berdampak ada masalah keamanan pesawat.
"Ini ‘kan satu sisi konsumen teriak tarif tinggi sekali, satu sisi maskapai juga teriak bahwa mereka rugi. Misalnya sudah jelas declare Air Asia rugi hampir 1 triliun, kemarin Lion Air baru mengajukan surat penundaan pembayaran untuk bandara, dan Garuda juga bleeding apalagi Sriwijaya, kita enggak mungkin menekan mereka bermain-main dengan tarif karena maskapai secara ekstrem sangat terkait dengan masalah safety,” kata Tulus menambahkan.
Datangkan maskapai asing
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, menyebutkan ada tiga maskapai asing yang berencana membuka rute penerbangan di Indonesia. Pemerintah tengah mengkaji hal ini guna meningkatkan kompetensi harga tiket pesawat secara sehat. Hadirnya maskapai asing diharapkan dapat mendongkrak persaingan dan membuat maskapai domestik menurunkan harga jual tiketnya.
"Jadi spiritnya gini lah, jadi spirit-nya bukan asing tapi kompetisi. Air Asia sudah, tinggal menambah saja. Yang ada apa itu, Scoot sama siapa, ada tiga itu yang baru," ujar mantan Dirut Angkasa Pura ini di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (17/06) dilansir dari Republika.
Bandara Terbesar Dunia
Makin banyak orang menggunakan pesawat terbang. Artinya, bandara juga harus makin diperluas. Dalam dua tahun mendatang, Cina akan memiliki bandara terbesar dunia. Tapi negara-negara lain juga mulai meperluas bandaranya.
Foto: picture-alliance/ZB
Yang bakal jadi bandara terbesar dunia
... adalah bandara internasional di Beijing. Bandara Beijing-Daxing direncanakan menampung 100 juta penumpang setiap tahun. Bandara raksasa itu rencananya akan rampung Oktober 2019. Pada operasi awalnya, mungkin hanya 45 juta penumpang yang bepergian dari dan melewati bandara ini. Biaya pembangunannya sekitar 10 miliar Euro.
Foto: Reuters/J. Lee
Atlanta saat ini bandara terbesar dunia
Tahun 2016, bandara Hartsfield-Jackson Atlanta disinggahi sekitar 104 juta penumpang. Setahun sebelumnya, bandara ini pertama kalinya menembus rekor dunia dengan lebih 100 juta penumpang.
Foto: picture alliance/AP Photo/D. Goldman
Terbesar di Eropa
...adalah bandara Heathrow di London dengan lebih 75 juta penumpang pada tahun 2016. Karena jumlah penumpang terus bertambah, beberapa terminal tua sudah dibongkar dan dibangun lagi. Dengan pembangunan terminal baru yang keenam, diharapkan bandara Heathrow nantinya bisa menampung sampai 115 juta penumpang tiap tahunnya.
Foto: picture alliance/PA Wire/S. Parsons
Kedua terbesar di Eropa
Bandara Charles de Gaulle dekat Paris tahun 2016 menampung sekitar 66 juta penumpang, dan menempati peringkat dua terbesar di Eropa. Di peringkat internasional, Paris menempati posisi ke sembilan terbesar dunia.
Foto: AP
Bandara Dubai, tempat para syeikh
...dan banyak wisatawan mendarat dan berangkat.. Inilah bandara markas maskapai penerbangan Emirates Airlines. Tahun 2016, sekitar 83 juta penumpnag singgah di Dubai International Airport, bandara ketiga terbesar dunia. Bandara Dubai adalah salah satu simpul penerbangan penting untuk tujuan ke India, Asia Tenggara dan Australia.
Foto: Reuters/A. Mohammad
Bandara terbesar Jerman
...ada di Frankfurt. Bandara ini disinggahi sekitar 60 juta penumpang setiap tahun. Pada peringkat internasional, bandara Frankfurt am Main menduduki posisi ke-13. Sekarang sedang direncanakan perluasan dengan kapasitas total sekitar 73 juta penumpnag per tahun.
Foto: Reuters
Kereta Bantal Magnet jadi perhatian di Shanghai
Shanghai adalah bandara ketiga terbesar di Cina (setelah Beijing dan Hongkong) dengan sekitar 66 juta penumpang per tahun. Shanghai Pudong Airport terkenal dengan sistem transportasi kereta bantal magnet. Inilah kereta bantal magnet pertama (buatan Jerman) di dunia yang dioperasikan secara komersil.
Foto: picture-alliance/ZB
7 foto1 | 7
Tulus pun menilai rencana ini juga tidak jadi jaminan akan turunnya harga tiket. Maskapai asing dinilai hanya akan membuka rute penerbangan di rute-rute yang umum dinaiki penumpang. Namun untuk rute-rute yang jarang penumpang, mereka tidak akan berani membuka sehingga harga tiket pun diproyeksikan tidak akan mengalami perubahan signifikan.
Dalam setiap penentuan harga tiket ada komponen yang harus dibayarkan penumpang namun tidak ditujukan kepada pihak maskapai melainkan pihak pemerintah, yaitu PPN (Pajak Pertambahan Nilai). "Banyak negara tidak ada PPN, misalnya PPN untuk avtur itu tida ada. Pemerintah itu berani enggak menghilangkan PPN avtur? Artinya pemerintah akan kehilangan pendapatan. Kalau maskapai yang ditekan terus untuk menurunkan tarif ya itu tidak fair. Pemerintah sendiri tidak mau kehilangan pendapatan, nyuruh mereka menurunkan tarif yang sangat mepet malah hampir rugi,” jelas Tulus.
Akibat mahalnya tiket pesawat, berimbas ke sektor lainnya seperti pariwisata. Keterpurukan pariwisata terjadi di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara, Kepulauan Banda di Maluku, Batam, Kalimantan Selatan, Batam, dan Jawa timur. Turunnya angka wisatawan domestik maupun internasional ditengarai akibat harga tiket pesawat yang dinilai mahal.
Pesawat Berbahan Bakar Alga
Di Pusat Ilmu Alga di pusat penelitian Jülich diteliti bagaimana membuat bahan bakar pesawat yang efisien dari alga. Tujugannya, agar di masa depan pesawat berukuran besar bisa terbang dengan sumber energi organik.
Foto: DW/B. Böttcher
Tenaga Hijau
Alga sudah bisa digunakan minyaknya. Mengapa minyak ini tidak digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang? Cara pembuatannya sekarang mulai diteliti di Pusat Pengetahuan Alga yang baru, di pusat penelitian Jülich.
Foto: DW/B. Böttcher
Berkembang di Kantung dari Bahan Sintetis
Peneliti mencoba tiga metode untuk mengembangbiakkan alga. Pertanyaan yang akan dijawab, dalam kondisi bagaimana alga berkembang, dan menghasilkan minyak terbanyak? Salah satu metodenya adalah mengembangbiakkan dalam kantung dari bahan sintetis, dalam posisi vertikal. Itu bisa dilakukan di dalam atau di udara terbuka.
Foto: DW/B. Böttcher
Kadang Lebih Mudah dalam Posisi Horisontal
Metode ketiga untuk mengembangbiakkan alga adalah dengan menggantungnya dalam posisi melintang. Air menetes melewati tumbuhan itu hingga ke lantai. Karena ruangan dihangatkan, terciptalah situasi seperti dalam rumah kaca. Akibatnya, alga tumbuh lebih cepat. Para ilmiawan meneliti, apakah penambahan energi ini menguntungkan.
Foto: DW/B. Böttcher
Dari Teori Jadi Pelaksanaan
Andreas Müller (kanan) dan Dominik Behrendt (kiri) dari Pusat Penelitian Jülich tidak bermaksud menciptakan metode baru, melainkan meneliti lebih jauh metode yang sudah ada. Yang mana yang paling efisien?
Foto: DW/B. Böttcher
Melihat dalam Gelas Percobaan
Untuk itu mereka meneliti kadar minyak pada alga. Satu kilogram alga mengikat kira-kira dua kilogram karbondioksida, dan mengubahnya menjadi senyawa organik, dan terutama menjadi minyak, yang nantinya diolah menjadi kerosin untuk menggerakkan pesawat terbang.
Foto: DW/B. Böttcher
Karpet Alga di Jülich
Luas ketiga instalasi alga di kompleks Pusat Penelitian Jülich kira-kira 1.500 meter persegi. Para peneliti memperkirakan, dari seluruh produksi alga di Pusat Ilmu Pengetahuan tersebut bisa diproduksi satu ton kerosin per tahun. Dengan jumlah bahan bakar itu, sebuah pesawat Jumbo Airbus A380 bisa terbang sekitar 60 kilometer.
Foto: DW/B. Böttcher
Teruslah Tumbuh!
Hingga pesawat bisa terbang dengan kerosin organik, masih perlu waktu pengembangan panjang. Itu juga diketahui para peneliti. Menurut mereka, metode ini baru bisa dilakukan dalam skala besar dan menguntungkan perekonomian dalam waktu 10 hingga 20 tahun mendatang.