Ada Pria Tua Bawa Senapan, Kantor PBB Dikunci Sementara
3 Desember 2021
Markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, dikunci selama beberapa jam pada Kamis (02/12), setelah seorang pria dengan senapan terlihat mondar-mandir di salah satu gerbang utama gedung.
Iklan
Kepala Operasi Khusus NYPD, Harry Wedin, mengatakan pria yang membawa senapan yang terisi dan terlihat mondar-mandir di salah satu gerbang utama markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, berusia 60-an.
Pihaknya juga sudah menahan pria tersebut sekitar pukul 13.40 waktu setempat, tiga jam setelah dia pertama kali terlihat di luar pos pemeriksaan keamanan PBB di First Avenue Manhattan. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dievaluasi.
Pistol itu diisi dengan satu peluru, kata Wedin. Pria itu juga membawa tas dan memberikan dokumen kepada polisi, termasuk surat medis, yang katanya ingin dikirim ke PBB.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan "sebagai bagian dari negosiasi dengan NYPD, pria itu mengatakan bahwa dia ingin memberikan beberapa dokumen terlebih dahulu kepada PBB.”
"Petugas keamanan kami mengambil alih surat-surat itu,” kata Dujarric. "Segera setelah pria itu menyerah, kami mengembalikan surat-surat itu ke NYPD. Surat-surat itu tampaknya bersifat medis, tidak ada yang berhubungan dengan PBB."
Iklan
Polisi cek latar belakang pria pembawa senjata ke PBB
Gerbang yang mengelilingi kompleks PBB sempat ditutup, tetapi setelah mengamankan pria tersebut, polisi menegaskan tidak ada bahaya bagi masyarakat.
Wedin juga mengatakan, jika pria itu tidak pernah menodongkan pistol ke petugas dan tidak terlihat indikasi mengancam untuk menyakiti orang lain.
Wakil Komisaris Pertama NYPD, Benjamin Tucker, mengatakan tidak ada bukti kaitan dengan terorisme, meskipun begitu para detektif sedang mencari nama dan catatan tentang latar belakang pria itu sebagai petunjuk penyelidikan.
"Pada dasarnya dia ingin PBB menerima dokumennya, yang pada akhirnya adalah apa yang kami sepakati, yaitu memberikan dokumen-dokumen itu kepada PBB, dan dia berkata jika kami bisa melakukan itu, dia akan meletakkan senjatanya dan itulah yang terjadi," kata Tucker mengatakan kepada wartawan di luar markas besar PBB.
Tucker menjelaskan, pria itu berkunjung dari Florida dan berjalan ke PBB dari Millennium Hotel, beberapa blok dekat Times Square, tempat dia tinggal sejak Rabu (01/12).
Regu penjinak juga didatangkan untuk mensterilisasi lokasi hotel tempatnya tinggal, tapi tidak menemukan apapun. Tucker mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu proses tuntutan pidana apa yang akan diberikan, tetapi ia memastikan jika pria tersebut tidak memiliki catatan kriminal.
Foto-foto Saat Massa Pendukung Trump Menyerbu Gedung Capitol AS
Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung DPR AS dalam upaya membatalkan kekalahan Trump. Foto-foto berikut ini menggambarkan insiden penyerbuan di Gedung Capitol saat perusuh bentrok dengan pasukan keamanan.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi
Massa pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan aparat keamanan di depan Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari. Kongres AS sedang mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan 306-232 Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Trump.
Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Demonstran yang marah menyerbu Gedung Capitol
Awalnya, pendukung Trump yang agresif berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS. Namun, mereka akhirnya mencoba menerobos masuk ke dalam gedung dan polisi gagal menahan massa yang marah.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Pendukung Trump menerobos masuk
Massa pendukung Trump yang marah menerobos Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, saat Kongres mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dari hasil Electoral College atas Presiden Trump.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas keamanan Gedung Capitol berjaga penuh
Petugas keamanan Gedung Capitol AS berjaga penuh saat menangani kerusuhan ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke House Chamber, ruangan paling inti, tempat para legislator berkumpul untuk meratifikasi pemungutan suara Electoral College.
Foto: J. Scott Applewhite/AP Photo/picture alliance
Petugas keamanan menahan para perusuh
Petugas keamanan mencoba menahan para perusuh yang berada di lorong di luar ruang Senat. Sementara, para anggota parlemen dibawa ke tempat aman.
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo/picture alliance
Mengambil alih ruang Senat
Setelah berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, seorang pengunjuk rasa berlari ke tengah ruang Senat dan meneriakkan "Kebebasan!"
Foto: Win McNamee/Getty Images
Perusuh menyerbu ruang Senat
Seorang perusuh berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, dan melompat dari atas galeri umum ke ruang Senat.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Anggota parlemen berlindung di House Chamber
Para anggota parlemen dengan panik mencari tempat berlindung di ruang galeri DPR, saat para pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk. Menurut seorang jurnalis Gedung Putih, para anggota parlemen diberi masker gas yang berada di bawah kursi.
Foto: Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance
Pengunjuk rasa menduduki kantor anggota parlemen
Massa pendukung Trump mengambil alih kantor yang telah dikosongkan. Anggota parlemen berhasil dibawa ke tempat aman.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Petugas tak berhasil menahan
Polisi dan petugas keamanan Gedung Capitol gagal menahan pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Rotunda dan kantor anggota parlemen. Seorang pria bahkan memboyong podium yang biasa digunakan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berpidato.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas menembakkan gas air mata
Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh di luar Gedung Capitol.
Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP/Getty Images
Ledakan di luar Gedung Capitol
Sebuah ledakan terjadi di luar Gedung Capitol ketika polisi berusaha menghalau laju massa pendukung Trump. Kepolisian Washington dan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Foto: Leah Millis/REUTERS
Upaya membubarkan pengunjuk rasa
Petugas Garda Nasional dan kepolisian Washington DC dikerahkan ke Gedung Capitol untuk membubarkan pengunjuk rasa. Jam malam di seluruh kota diberlakukan dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi. (Ed: pkp/rap)
Penulis: Kristin Zeier
Foto: Spencer Platt/Getty Images
13 foto1 | 13
Kantor PBB kembali beroperasi
Tidak lama setelah pria yang membawa senjata ditangkap, markas PBB kembali beroperasional normal.
"Kami berterima kasih kepada NYPD atas reaksi cepat mereka terhadap insiden tersebut dan kami tetap berhubungan dengan mereka saat mereka melakukan penyelidikan,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan.
Dujarric mengatakan sebelumnya tidak ada indikasi bahwa pria itu adalah pegawai atau mantan pegawai PBB.