Mulai dari roti, keripik, teh, kopi, coklat.... Makanan, minuman, dan bahan-bahannya tumpah ruah di ajang pameran makanan dan minuman internasional Anuga 2017 yang berlangsung di kota Köln, Jerman.

Mulai dari makanan vegan, makanan kemasan, makanan sehat, makanan organik hingga makanan halal dan kosher ditampilkan dalam pameran makanan dan minuman internasional ini.

Lebih dari 7000 perusahaan dari sekitar 100 negara dan 160 ribuan pengunjung dari seluruh dunia, ambil bagain dalam pameran akbar yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dengan demikian, Anuga ke-34 tahun 2017 bukan hanya sebuah pameran produk, namun juga menggarisbawahi posisinya sebagai 'platform' bisnis terpenting untuk makanan dan minuman.

Di Anuga inilah, para pebisis di sektor makanan dan minuman bertemu muka, bertukar ide dan gagasan dan menelurkan sejumlah kontrak kerjasama.

Protein - salah satu kata kunci di antara produk-produk baru, baik produk daging, produk vegetarian/vegan, maupun makanan ringan. Makanan kaya protein menjadi tren bagi orang-orang yang memperhatikan kesehatan, diet seimbang untuk kebugaran mental dan fisik. Aneka makanan yang diproduksi dengan kandungan lemak rendah sangat cocok untuk penggemar 'fitness'.

Yang menarik perhatian dalam pameran tahun 2017 adalah produk-produk makanan super, seperti quinoa, chia, aronia, acai, jahe, teh hijau, buah sitrus dan guarana. Produk-produk ini terwakili dalam pameran Anuga dan melengkapi banyak produk dari segi rasa dan bahan.

Makanan dalam kemasan dan siap pakai bukan hal baru, tapi peserta pameran Anuga menunjukkan versi baru, ukuran kemasan dan format segar yang cerdas. Misalnya, pasta lengkap dengan saus dan bahan pelengkap lainnya.

Paviliun Indonesia menampilkan berbagi produk bahan makanan, cemilan, rempah-rempah dan lain-lain. Sumatera Barat diusung sebagai tema yang ditonjolkan dengan memamerkan berbagai makanan enak dalam kemasan.

Para pengusaha dari Indonesia berharap agar produk-produk yang mereka tampilkan dalam pameran ini dapat menarik perhatian mitra bisnis manca negara, sehingga dapat dipasarkan di luar Indonesia.

Yang cukup menarik minat pengunjung dan pengusaha asing atas produk Indonesia adalah gula kelapa. Selain itu juga banyak peminat yang ingin bekerjasama memasarkan rempah-rempah seperti kapulaga, biji pala dan lada.

Beberapa stand makanan Indonesia juga mendemonstrasikan cara menyajikan masakan instan, seperti misalnya bagaimana cara mengolah mie goreng instan.

Seiring perkembangan zaman, teknologi dalam pengolahan makanan di Indonesia bergerak maju. Produk-produk makanan olahan seperti buah-buahan yang diawetkan dan dikeringkan juga cukup menyedot perhatian pengunjung.

Berdampingan dengan paviliun Indonesia, paviliun Malaysia tampil dengan meriah. Puluhan peserta pameran dari negeri ini memamerkan beragam makanan siap saji, aneka minuman ringan dari teh, kopi dan lain sebagainya. Penulis: A. Purwaningsih (Ed: ts)

Thailand cukup berjaya di antero dunia dalam mempopulerkan berbagai jenis masakannya, walaupun tak seluruhnya benar-benar berasal dari negara ini. Namun siapa yang dapat mengklaim darimana sebuah masakan berasal? Seperti kari Massaman ini, meski dikenal sebagai masakan Thailand, cita rasanya kaya dengan jenis hidangan Timur Tengah.

Bebek Peking dibuat menggunakan daging bebek yang digemukkan dengan cara memberikan makanan bergizi. Bebek disajikan setelah dipanggang yang akan menambah wangi khas daging bebek yang dipanggang. Bisa dimakan dengan roti tipis ataupun nasi.

Buat penggemar mie, pasti kenal masakan Jepang ini. Sebagaimana di Cina, mie rebus juga disajikan dengan berbagai jenis daging dan sayuran. Di atas ramen bisa ditambahkan penyedap berupa aneka ragam lauk seperti: cha siu, sayuran hijau, irisan daun bawang, nori atau rumput laut sebagai hiasan.

Dim sum dalam bahasa Kantonis artinya makanan kecil. Dim sum terdiri dari berbagai macam penganan kecil-kecil yang dihidangkan dengan minuman teh. Makanan Tiongkok atau Hong Kong ini banyak jenisnya, mulai dari siomay, bakpau hingga ceker ayam.

Salat pepaya berbumbu agak pedas yang terbuat dari irisan tipis pepaya mentah. Hidangan ini diyakini berasal dari Laos, namun dipopulerkan oleh Thailand. Di Kamboja dan Vietnam juga ada hidangan seperti ini. Dari hasil survei CNN travel pada pengguna facebook, masakan ini menempati posisi ke enam terenak di dunia.

Tumisan mie atau kwetiau goreng ini biasanya dijajakan sebagai jajanan kaki lima di Thailand. Campurannya bisa dengan telur atau tahu. Rahasia kelezatannya terletak pada asam, kecap ikan dan ebi. Biasanya disajikan dengan irisan jeruk limau dan kacang goreng yang dihancurkan.

Kuahnya segar dan pedas. Di Thailand, negara asalnya, tom yum biasanya dibuat dengan udang dan ikan. Atau bisa juga dengan makanan laut lainnya. Sayuran yang digunakan biasanya tomat dan jamur.

Makanan yang berbahan dasar nasi yang dibubuhi cuka beras asal Jepang ini sangat populer di mancanegara, termasuk Indonesia. Bahkan jenisnya yang tradisional kini bisa dikreasikan dengan gaya Eropa seperti misalnya digoreng dan dibubuhi mayonnaise.

Nasi dengan bumbu dasar bawang merah dan bawang putih ini jenisnya amat beragam di Indonesia. Setiap pembuatnya, bisa berkreasi dengan berbagai jenis daging atau sayuran. Rasa pedasnya juga bisa disesuaikan dengan selera. Nasi goreng jenis apa yang paling Anda suka?

Makanan relatif pedas khas Sumatera Barat ini menduduki posisi teratas makanan paling enak sejagat. Daging sapi kaya rempah ini tentu paling enak dimakan bersama lauk pauk khas rumah makan Padang atau Minangkabau. Ed: ap/vlz(cnn travel/berbagai sumber)