Robocop bukan lagi sekedar tokoh fiksi di film atau televisi. Dubai kini mempekerjakan polisi robot pertamanya.
Iklan
Polisi robot yang bisa membantu identifikasi pelaku kejahatan dan mengumpulkan barang bukti telah bergabung dengan kesatuan polisi di Dubai. "Robocop" akan berpatroli di kawasan padat kota sebagai bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menggantikan polisi manusia dengan mesin. Jika eksperimen Robocop sukses, 25 persen kesatuan patroli kepolisian Dubai akan digantikan oleh robot hingga 2030.
Berwarna-sama dengan mengenakan seragam polisi Dubai, robot seukuran manusia ini bisa menjabat tangan dan memberi hormat militer. Tapi Robocop ini tidak membawa senjata api. Pemerintah berencana memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki layanan dan keamanan jelang Expo 2020 di Dubai.
Harian UEA berbahasa Inggris Khaleej Times melakukan wawancara dengan polisi robot di Burj Park. Simak videonya...
Apa saja kelebihan polisi robot? "Robot bisa bekerja 24/7. Tidak akan minta cuti, sakit, atau cuti melahirkan," ujar Brigadir Khalid Nasser Al Razooqi, dirjen departemen Smart Services di kepolisian Dubai.
Robocop dilengkapi dengan kamera dan software pengenalan wajah. Publik bisa berbicara dengan robot untuk melaporkan kasus kejahatan atau berkomunikasi dengan komputer touch sreen yang ada di bagian dada robot.
RoboCop di Dunia Nyata
Istilah "RoboCop" sebenarnya berasal dari film fiksi ilmiah tahun 1987. Dari fiksi kini jadi kenyataan. Polisi robot kini antara lain sudah beraksi di Dubai dan Cina.
Foto: Imago/EntertainmentPictures
Polisi Robot Pertama Dubai
Tampak dalam foto polisi robot berpose dengan latar belakang Burj Khalifa. Setelah mengerahkan mobil mewah Lamborghini dan Ferrari untuk berpatroli di jalanan, polisi Dubai kini mengandalkan robot. Jika eksperimen Robocop sukses, 25 persen kesatuan patroli kepolisian Dubai akan digantikan oleh robot hingga 2030.
Foto: Getty Images/AFP/G. Cacace
Seukuran Manusia
Robot dibuat oleh perusahaan Spanyol "Pal Robotics". Bobotnya 100 kilogram dan tingginya 1,70 meter. Robot dilengkapi dengan baterai yang tahan hingga 8 jam. Walau bekerja sebagai polisi, robot tidak memiliki senjata.
Foto: Getty Images/AFP/G. Cacace
Komunikasi Lewat Touchscreen
Pada awalnya, robot akan bekerja di pusat perbelanjaan dan kawasan wisata di Dubai. Di dadanya ada touchscreen. Warga bisa menggunakannya untuk misalnya membayar denda atau melaporkan kejahatan.
Foto: Reuters/A. M. Almara
Robot Cerdas
Selain itu, robot juga memiliki mikrofon. Sehingga warga bisa berbicara secara langsung dengan kantor polisi. Karena ada banyak turis di Dubai, polisi robot ini juga bisa berkomunikasi dalam berbagai bahasa.
Foto: Reuters/A. M. Almara
Polisi Robot di Bandara
AnBot adalah robot pertama di Cina yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan keamanan di bandara. Tujuannya untuk meringankan tugas polisi bandara.
Foto: picture alliance/dpa/Stringer
Dilengkapi Senjata Kejut Taser
Robot dikembangkan oleh National Defense University. Tingginya hanya 149 cm dan beratnya 78 kilogram. Robot dilengkapi oleh empat kamera digital dengan resolusi tinggi dan antara lain bisa berpatroli secara independen serta mengenali wajah. Robot bahkan memiliki senjata kejut taser yang dikendalikan oleh manusia di ruang kontrol.
Foto: picture alliance/dpa/Stringer
Seragam RoboCop
Ini bukan robot. Tetapi seragam yang dipakai kesatuan khusus "Batalhão de Polícia de Choque", polisi militer Rio de Janeiro Brasil dijuluki sebagai kostum Robocop. Mereka memakai seragam khusus tersebut antara lain saat mengamankan Piala Dunia 2014. Ed: vlz/rzn (dari berbagai sumber)
Foto: Salvador Scofano
7 foto1 | 7
Robot diluncurkan pertama kali tahun 2011 oleh PAL Robotics yang bermarkas di Barcelona. Robocop adalah REEM, robot humanoid yang bisa berbicara dan mengerti beberapa bahasa.
Polisi robot telah diuji coba di Mal Dubai dan Gulf Information Security Expo & Conference.
vlz/ml (rtr, mashable, khaleej times)
5 Abad Robot: Makin Mirip Manusia
Lima abad sejak pertama kali diciptakan, kecanggihan robot makin ‘menggila’. Tak hanya tampilannya yang makin mirip dengan manusia, perannya juga mulai menggantikan tugas penciptanya.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Bisa baca berita
Profesi pembaca berita atau news anchor mulai tergantikan tugasnya sejak Jepang menciptakan kodomoroid. Android yang diciptakan tahun 2014 itu bisa lancar melaporkan berita dalam berbagai bahasa, tanpa tersandung-sandung. Dia bahkan diprogram dengan rasa humor. Memang, dia masih sedikit kaku - untuk jenisnya yang sekarang ini.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
AI dari Beijing
Baru tahun 2018, Cina sukses mengembangkan robot pembaca berita yang mampu bekerja hingga 24 jam. Robot yang dilingkapi kecerdasan buatan (AI) itu dikembangkan Xinhua dan perusahaan mesin pencari Cina Sohou. Pembaca berita ini dirancang meniru suara manusia, ekspresi wajah hingga gerak tubuh.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Tangan baja
Namun jauh sebelum tokoh humanoid diciptakan, perangkat palsu sebenarnya sudah dikembangkan untuk menggantikan anggota badan yang hilang. Model awal ditemukan pada mumi Mesir antara 950-710 SM. Bagi penggemar sains fantasi, protesa baja dan kuningan era Victoria ini mungkin keren. Namun, bagi orang lain, tangan-tangan palsu ini agak menyeramkan.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Biksu pendeta 'Frankenstein'
Robot terbaru tahun 2019, adalah robot pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Sebagaimana biksu manusia, ia juga memberikan wejangan pada pengunjung kuil. Meski menuai kritik dari luar karena dibandingkan dengan Frankenstein, warga lokal justru beri respon positif. Robot ini diharapkan bisa merangkul generasi muda yang kurang familier dengan agama Buddha yang dianut sekitar 30% warga Jepang.
Foto: Getty Images/AFP/C. Triballeau
Asal mula robot biksu
Istilah "robot" sebenarnya sudah tidak digunakan sampai tahun 1920, karakter mekanik telah diciptakan selama berabad-abad. Di antaranya untuk menghidupkan kembali cerita-cerita Alkitab. Karakter biksu ini misalnya, berasal dari Spanyol dan diperkirakan sudah dibuat sejak tahun 1560.
Foto: Smithsonian Institution/Jennie Hills
Bayi animatronik
Dalam pameran robot di Museum Sains London, pengunjung menyaksikan robot mirip bayi manusia. Sama seperti bayi baru lahir, gerakan robot bayi ini terbatas pada lengan dan kaki; tampak seperti bernapas dan bisa bersin. Robot seperti ini digunakan untuk produksi film. Mereka amat mirip bayi, sehingga orang merasakan emosinya ketika menyaksikan robot bayi ini.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Gantikan tugas manusia
Semakin lama robot makin digunakan untuk menggantikan tugas manusia dalam pekerjaan industri. Mengapa orang harus melakukan tugas-tugas yang dianggap kotor atau berbahaya - ketika robot dapat melakukannya? Hanya butuh waktu beberapa menit untuk pekerja reguler untuk "mengajarkan" robot Baxter tugas baru. Robot ini dijual seharga $25.000.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Ilmiah di balik fiksi
Pameran robot di London 2017 memutar film yang berfokus pada kecerdasan buatan, seperti film Steven Spielberg "A.I. Artificial Intelligence" (2001) dan film Alex Garland "Ex Machina" (2015). Bintang film Alicia Vikander berperan sebagai robot yang sangat canggih (gambar). Semakin menjadi bagian dari realitas kita, tema-tema film tersebut tidak lagi sekadar fiksi ilmiah yang surealis
Foto: picture-alliance/AP Photo/A24 Films
Makin canggih
Android open source Rob Knight (ROSA) adalah robot "anthropomimetic" pertama. Ia mereproduksi struktur tubuh manusia. Robot yang ditampilkan di pameran di Museum Sains di London tidak hampir sama dengan android dari serial TV "Westworld," tapi mereka terus memprovokasi refleksi tentang apa artinya menjadi manusia.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
I'll be back
Persepsi kita atas robot telah sangat dipengaruhi oleh seni. Dalam film R.U.R, robot bangkit untuk hancurkan penciptanya. Sejak itu, film juga berkontribusi dengan konsep cerita serupa. Salah satu robot yang paling ikonik dalam sejarah film diciptakan oleh James Cameron pada tahun 1984 dengan film thriller-nya, "The Terminator," dimana kata-kata “I’ll be back!” di film ini jadi legendaris.
Foto: picture-alliance/dpa/M. S. Gordon/2015 Paramount Pictures
Robot pertama di bioskop jenis kelaminnya perempuan
Fritz Lang perintis fiksi ilmiah karya "Metropolis" (1927) menampilkan salah satu robot pertama sejarah film: "Maschinenmensch" (manusia mesin). Latar belakang kisahnya tahun 2026. Dikisahkan di film ini, ilmuwan ciptakan robot untuk mereproduksi perempuan yang dicintainya, Maria.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Mari kita sebut mereka robot
Pada tahun 1920, penulis Ceko, Karel Capek menemukan kata "robot" untuk drama fiksi ilmiahnya: "R.U.R." (Rossum's Universal Robots). Istilah robot berasal dari bahasa Ceko "robota," yang berarti buruh kerja paksa. Drama “R.U.R” diterjemahkan ke dalam 30 bahasa. Dalam gambar ini, "Eric" (kanan) adalah reproduksi dari salah satu robot pertama di dunia, berasal dari tahun 1928. (Ed: ap/vlz/vv)
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum