Produsen alat olahraga Jerman Adidas diberitakan sudah menggandeng bank investasi Amerika JPMorgan Chase untuk menjual Reebok. Adidas membeli Reebok tahun 2005 seharga 3,8 miliar dolar, tapi merek itu terus merugi.
Iklan
Beberapa bank sebelumnya bersaing mendapat kontrak raksasa perkakas olahraga Jerman Adidas untuk menjual anak perusahaannya Reebok yang terus merugi. Menurut harian Jerman "Frankfurter Allgemeine Zeitung" (FAZ) edisi Jumat (27/11), bank investasi AS JPMorgan Chase yang akhirnya berhasil menggaet kontrak penjualan itu. Namun JPMorgan dan Adidas hingga berita ini diturunkan menolak menanggapi laporan itu.
Sejak berbulan-bulan, nasib Reebok sudah menjadi bahan spekulasi di Media. Laporan media menyebutkan, beberapa perusahaan besar sudah menyatakan berminat, antara lain VF (dengan merek North Face, Timberland, Eastpak, Napapijri, Icebreaker, Lee, Wrangler), Amer Sports (Salomon, Atomic, Mavic) dan investor dari Cina dan Singapura.
Ketika memperkenalkan neraca kuartalan Adidas hari Selasa (24/11), Direktur Utama Adidas Kasper Rorsted menolak berkomentar tentang nasib Reebok dan rencana penjualannya.
Reebok jadi beban bagi Adidas
Adidas pada kurtal ketiga dari Juli sampai September tahun ini kembali mencatat laba sekitar 546 juta euto. Pada kuartal sebelumnya, Adidas masih melaporkan kerugian 295 juta euro karena kebijakan lockdown corona di berbagai bagian dunia.
Secara keseluruhan, omset perusahaan pada kuartal ketiga turun sekitar 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sekalipun 90 persen toko adidas bisa dibuka selama masa lockdown, namun jumlah pembeli turun drastis. Walaupun omset turun, Adidas secara keseluruhan tetap membukukan keuntungan karena turunnya biaya produksi berjalan.
Omset merek Adidas sendiri hanya turun dua persen, namun Reebok mencatat penurunan jauh lebih besar. Penjualan Reebok sangat tergantung pada pasar Amerika Serikat. Sejak bulan lalu, majalah ekonomi "Manager Magazin" sudah memberitakan bahwa Adidas bermaksud menjual Reebok secepatnya.
Dirut Adidas: Nasib Reebok ditentukan tahun depan
Raksasa alat olahraga asal Jerman itu membeli Reebok yang bermarkas di Boston tahun 2005 seharga 3,8 miliar dolar AS.
Merek Jerman Paling Berharga
Satu studi tentang nilai merek produk Jerman menunjukkan negara ini sebagai penggerak ekonomi nomor satu di Eropa. Meski Jerman dikenal sebagai "negara mobil", namun posisi pertama tidak diduduki perusahaan mobil.
Foto: picture alliance/dpa
Menjadi teratas dengan software
Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Kaya berkat percakapan telefon
Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Produk andalan Jerman
Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Satu lagi perusahaan bekas milik pemerintah
Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.
Foto: Getty Images/S.Gallup
Perusahaan industri yang mendunia
Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.
Foto: picture alliance/dpa/P. Kneffel
Murah namun bernilai tinggi
Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Yang paling inovatif di Jerman
Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
7 foto1 | 7
Ketika itu Adidas masih dipimpin oleh Herbert Hainer, yang berambisi mengambil alih pesaing Adidas di pasar AS, Nike. Herbert Hainer kemudian digantikan oleh manajer Denmark Kasper Rorsted tahun 2016.
Tahun 2019, penjualan Reebok menurun tajam hampir 50 persen dibanding tahun 2018. Kasper Rorstedt bulan Maret lalu sudah mengatakan, bahwa nasib Reebok akan ditentukan tahun 2021.