Pasangan Jokowi-Ma'ruf utamakan tindakan pencegahan dalam memerangi terorisme sementara Prabowo-Sandi menilai koordinasi dan kesejahteraan aparat penegak hukum kunci dalam memberantas terorisme.
Iklan
Debat pasangan calon presiden dan wakil presiden putaran pertama telah terlaksana. Dalamdebat pertama ini, kedua pasang calon beradu gagasan politik, hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Pasangan calon nomor urut 01 yang diwakili Ma'ruf Amin menyatakan dirinya dan Jokowi akan membuat program-program kontra radikalisme jika mereka terpilih nantinya.
"Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa, terorisme bukan jihad. Oleh karena itu haram dilakukan. Bahkan terorisme dianggap melakukan kerusakan. Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa orang yang melakukan kerusakan di bumi harus dihukum dengan berat," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia non-aktif tersebut.
Ia pun menawarkan dua cara untuk menanggulangi terorisme. "Mengnyinergikan dengan pencegahan dan penindakan. Ke depan kami akan mengedepankkan pencegahan melalui kontra radikalisme untuk menghilangkan paham-paham radikal dan intoleran," ujar calon wakil presiden nomor urut 01 tersebut.
Anak Mantan Teroris Merajut Masa Depan di Pesantren al-Hidayah
Seorang mantan teroris mendidik anak-anak terpidana terorisme agar menjauhi faham radikal. Mereka kerap mengalami diskriminasi lantaran kejahatan orangtuanya. Kini mereka di tampung di pesantren al-Hidayah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Ujung Tombak Deradikalisasi
Seperti banyak pesantren lain di Sumatera, pesantren Al-Hidayah di Deli Serdang, Sumatera Utara, didirikan ala kadarnya dengan bangunan sederhana dan ruang kelas terbuka. Padahal pesantren ini adalah ujung tombak program deradikalisasi pemerintah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Mantan Teroris Perangi Teror
Perbedaan paling mencolok justru bisa dilihat pada sosok Khairul Ghazali, pemimpin pondok yang merupakan bekas teroris. Dia pernah mendekam empat tahun di penjara setelah divonis bersalah ikut membantu pendanaan aktivitas terorisme dengan merampok sebuah bank di Medan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Tameng Radikalisme
Bersama pesantren tersebut Al-Ghazali mengemban misi pelik, yakni mendidik putra mantan terpidana teroris agar menjauhi faham radikal. Radikalisme "melukai anak-anak kita yang tidak berdosa," ujar pria yang dibebaskan 2015 silam itu. Jika tidak dibimbing, mereka dikhawatirkan bisa terpengaruh ideologi teror.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Derita Warisan Orangtua
Saat ini Pesantren al-Hidayah menampung 20 putra bekas teroris. Sebagian pernah menyaksikan ayahnya tewas di tangan Densus 88. Beberapa harus hidup sebatang kara setelah ditinggal orangtua ke penjara. Menurut Ghazali saat ini terdapat lebih dari 2.000 putra atau putri jihadis yang telah terbunuh atau mendekam di penjara.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Uluran Tangan Pemerintah
Pesantren al-Hidayah adalah bagian dari program deradikalisasi yang digulirkan pemerintah untuk meredam ideologi radikal. Untuk itu Presiden Joko Widodo mengalihkan lebih dari 900 milyar dari dana program Satu Juta Rumah untuk membantu pembangunan pondok pesantren yang terlibat dalam program deradikalisasi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Perlawanan Penduduk Lokal
Meski mendapat bantuan dana pemerintah buat membangun asrama, pembangunan masjid dan ruang belajar di pesantren al Hidayah tidak menggunakan dana dari APBN. Ironisnya keberadaan Pesantren al-Hidayah di Deli Serdang sempat menuai kecurigaan dan sikap antipati penduduk lokal. Mulai dari papan nama yang dibakar hingga laporan ke kepolisian, niat baik Ghazali dihadang prasangka warga.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Peran Besar Pesantren Kecil
Al-Hidayah adalah contoh pertama pesantren yang menggiatkan program deradikalisasi. Tidak heran jika pesantren ini acap disambangi tokoh masyarakat, entah itu pejabat provinsi atau perwira militer dan polisi. Bahkan pejabat badan antiterorisme Belanda pernah menyambangi pesantren milik Ghazali buat menyimak strategi lunak Indonesia melawan radikalisme.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Trauma Masa Lalu
Melindungi anak-anak mantan teroris dianggap perlu oleh Kepala BNPT, Suhardi Alius. Abdullah, salah seorang santri, berkisah betapa ia kerap mengalami perundungan di sekolah. "Saya berhenti di kelas tiga dan harus hidup berpindah," ujarnya. "Saya dikatai sebagai anak teroris. Saya sangat sedih." Pengalaman tersebut berbekas pada bocah berusia 13 tahun itu. Suatu saat ia ingin menjadi guru agama.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
Stigma Negatif Bahayakan Deradikalisasi
Stigma negatif masyatakat terhadap keluarga mantan teroris dinilai membahayakan rencana pemerintah memutus rantai terorisme. Terutama pengucilan yang dialami beberapa keluarga dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kondisi kejiwaan anak-anak. Ghazali tidak mengutip biaya dari santrinya. Ia membiayai operasional pesantren dengan beternak dan bercocok tanam, serta menjual hasil panen.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Bakkara
9 foto1 | 9
Berbeda dengan Prabowo yang berpendapat bahwa terorisme hadir di Indonesia karena pengaruh eksternal dan ketidakadilan yang diterima para pelaku teror.
"Saya mengetahui, seringkali terorisme ini dikirim dari negara lain dan sering juga dibuat menyamar, seolah teroris itu dari orang Islam. Padahal dia dikendalikan oleh orang yang mungkin bukan orang Islam, mungkin orang asing," ujarnya saat menjawab pertanyaan moderator.
Ia pun berjanji akan memberikan keadilan kepada setiap individu demi mencegah maraknya perilaku teror. "Untuk itu Prabowo Sandi akan investasi besar-besaran dalam pendidikan, kesehatan, pesantren-pesantren, madrasah-madrasah. Guru-guru juga harus diperbaiki kapasitas dan kualitas hidupnya,“ tambah capres nomor urut 02 tersebut.
Dari mana datangnya radikalisme?
Menanggapi pernyataan Prabowo, pengamat terorisme Ali Wibisono merasa tidak sepenuhnya pernyataan mantan Danjen Kopassus itu benar. "Dinamika terorisme di Indonesia dipengaruhi dinamika terorisme global. Tidak 100 persen benar orang asing yang melakukan. Indonesia harus lebih efektif mengendalikan pergerakan orang yang pergi ke luar dan bergabung dengan kelompok di luar menjadi foreign fighter," tandasanya kepada DW Indonesia.
Pengamat dari Universitas Indonesia itu berpendapat bahwa faktor penyebab seseorang menjadi radikal berbeda-beda. Setiap pelaku teror memiliki alasan tertentu mengapa berperilaku radikal.
"Bagaimana orang menjadi radikal itu merupakan suatu pilihan yang sangat individual sekali. Kebanyakan asumsi orang, orang menjadi radikal itu karena brain washing, didekati oleh kelompok-kelompok tertentu, diasupi ideologi radikal. Ada suatu momentum dimana orang mengalami suatu krisis, kemudian ia mencari jawaban tersebut dalam ranah kehidupan termasuk ideologi-ideologi lain, ajaran-ajaran alternatif, mencari solusi hidupnya," tandasnya.
Daftar Serangan Teror JAD di Indonesia
Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan Islamic State alias ISIS adalah kelompok teror paling mematikan di Indonesia saat ini. Berikut serangan teror yang dilakukan anggota JAD di Indonesia sejauh ini.
Foto: REUTERS
Bom Thamrin, Jakarta
Serangkaian ledakan mengguncang Sarinah pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB. Para pelaku yang merupakan anggota JAD dan berjumlah tujuh orang membawa granat dan senjata api. Empat pelaku dan empat warga sipil tewas, sementara 24 lainnya mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Anggih Tamtomo alias Muhammad Bahrun Naim dicurigai mengarsiteki serangan di Jakarta
Foto: Reuters/Beawiharta
Serangan di Mapolres Surakarta
Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di gerbang Mapolres Surakarta pada 05 Juli 2016. Kapolri saat itu, Badrodin Haiti, mengatakan pelaku yang bernama Nur Rohman memiliki hubungan dekat dengan Bahrun Naim. Keduanya sempat aktif di organisasi teror Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara yang juga ikut membentuk JAD. Serangan di Solo mengakibatkan seorang petugas mengalami luka-luka.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Surya
Bom Molotov di Samarinda
Serangan bom Molotov di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda pada 13 November 2016 menyebabkan empat orang anak-anak mengalami luka bakar, salah seorangnya yang bernama Intan Olivia Marbun akhirnya meninggal dunia. Pelaku yang bernama Juhanda merupakan anggota JAD Kalimantan Timur dan pernah dipenjara terkait teror bom buku tahun 2011 di Tanggerang.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/P. Utama
Bom Kampung Melayu
Dua ledakan di Kampung Melayu pada 25 Mei 2017 menewaskan lima orang dan melukai belasan lainnya. Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin saat itu mengklaim ISIS melalui JAD bertanggungjawab atas kebiadaban tersebut. Buntutnya polisi menggelar operasi penggerebekan di seluruh Indonesia dan menangkap 22 tersangka teroris yang sebagian merupakan anggota JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto
Ledakan di Bandung
Ledakan dahsyat mengguncang kawasan pemukiman penduduk di Jalan Jajaway, Bandung, 8 Juni 2017. Ledakan yang diduga berasal dari bom panci itu terjadi akibat kecelakaan, Polisi akhirnya menangkap lima terduga teroris lantaran memiliki bahan kimia untuk pembuatan bom. Mereka, termasuk Agus Wiguna, dipastikan berafiliasi dengan kelompok JAD Bandung Raya.
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Arbi
Kerusuhan di Mako Brimob
Meski diklaim tidak direncanakan, pemberontakan narapidana teror di Mako Brimob, Depok, pada 9 Mei 2018 silam turut melibatkan anggota senior JAD. Aman Abdurrachman yang mendirikan organisasi teror itu bahkan sempat diminta menjadi mediator oleh para narapidana. ISIS sendiri mengaku bertanggungjawab dan mengklaim sudah merencanakan aksi yang menewaskan lima orang polisi dan seorang tahanan itu.
Foto: picture alliance / Photoshot
Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Tiga keluarga bertanggungjawab atas rangkaian serangan bom bunuh diri di tiga gereja dan mapolrestabes Surabaya, serta sebuah ledakan di Sidoarjo, pada Mei 2018. Para pelaku yang ikut mengorbankan anak-anaknya sebagai pelaku teror dikabarkan saling mengenal dan menjalin hubungan melalui jaringan JAD Jawa Timur. Salah seorang pelaku, Dita Oepriaro, adalah tokoh senior JAD.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Risyal Hidayat
Gagal di Riau
Sejak lama JAD Riau sudah merencanakan serangan kepada kepolisian. Akhir 2017 Densus 88 menggagalkan serangan dengan menangkap sejumlah figur kunci, serta mengamankan senjata api dan bom. Namun bukan JAD, melainkan Negara Islam Indonesia yang akhirnya berhasil melakukan serangan pada 16 Mai 2018. Seorang petugas meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/D. Sutisna
Suami istri pelaku bom bunuh diri Makassar
Bom bunuh diri terjadi pada tanggal 28 Maret di gereja Katedral Makassar, saat umat merayakan Hari Minggu Palma. Dari hasil identifikasi polisi, pelaku merupakan pasangan suami istri berinisial LL dan EM dan merupakan bagian dari kelompok teroris JAD. Iniden itu dipicu oleh penangkapan terhadap 24 anggota JAD asal Sulawesi Selatan. (rzn/yf - detik, kompas, tribun, ap)
Foto: via REUTERS
9 foto1 | 9
Warna yang berbeda
Meski demikian, Ali menambahkan masing-masing calon memiliki keunggulan yang memberikan warna yang berbeda dalam menawarkan program-program anti terorisme. "Jokowi-Ma'ruf cenderung progresif penegakan hukum yang efektif, ada potensi pelanggaran HAM di situ, tapi saya kira orang ingin melihat hukum ditegakkan secara lebih efektif dan itu bisa di Jokowi-Ma'ruf," ungkapnya kepada DW Indonesia.
Pengamat terorisme dari Jurnal Intelijen, Stanislaus Riyanta juga sejalan dalam memberikan penilaian terhadap kualitas penanganan terorisme yang ditawarkan paslon 01.
"Jawaban Joko Widodo untuk mengutamakan pencegahan dalam terorisme sangat tepat. Dan Jokowi juga menegaskan tidak hanya melakukan pendekatan hukum, tetapi juga ekonomi, sosial dan budaya. Langkah ini adalah langkah strategis mengingat terorisme bukan hanya masalah pelanggaran hukum tapi ada akar masalah yang menyebabkan orang menjadi radikal dan melakukan teror."
Prabowo-Sandi, menurut Ali Wibisono juga memiliki strategi sendiri untuk meraih hati para pemilih terkait isu terorisme. "Prabowo-Sandi lebih mencari suara level ekonomi bawah, berusaha mengedepankan gagasan bahwa hukum harus berkeadilan," ungkapnya kepada DW Indonesia.
WNI Simpatisan ISIS Ingin Pulang ke Indonesia
01:03
Mungkinkah terealisasi?
Menurut pengamat terorisme dari Universitas Indonesia tersebut ada kendala dalam merealisasikan gagasan kedua paslon. "Pilihan kebijakan Jokowi masih perlu diimbangi dengan akuntabilitas publik, sementara Prabowo-Sandi masih belum punya pengalaman dalam formulasi dan penerapan kebijakan," ujarnya.
Sementara pengamat terorisme dari Jurnal Intelijen, Stanislaus Riyanta menyoroti strategi penguatan intelijen yang disampaikan Prabowo. "Intelijen sangat vital dalam deteksi dini dan cegah dini terorisme. Dan sebaiknya tidak hanya penguatan dalam sisi pendanaan dan sumber daya, tetapi juga dalam rangka penguatan kerja sama antar lembaga intelijen di Indonesia," kata Stanislaus.
Secara keseluruhan Stanislaus merasa konteks visi dan misi yang dibawa kedua pasang calon cukup dapat dipahami masyarakat dan ia berharap siapapun yang terpilih nantinya mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang efektif dalam memerangi terorisme.
Janji Politik Prabowo Subianto
Calon presiden Prabowo Subianto mengumbar janji saat menyampaikan pidato 'Indonesia Menang' di hadapan pendukungnya di Jakarta (14/1). Di dalamnya ia memaparkan visi-misi jika ia terpilih sebagai presiden kelak
Foto: Reuters
Membangun Bank Tani dan Bank Nelayan
Prabowo mengklaim petani Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk impor yang ada. Dia berjanji, petani dan nelayan akan mendapatkan modal dan teknologi yang canggih guna mendukung hasil panen dan hasil tangkapan mereka.
Foto: Imago/Blickwinkel
Memperbaiki Tata Kelola BPJS
Prabowo merasa banyak rumah sakit di Indonesia yang menolak pasien BPJS karena rumah sakit tersebut belum dibayar oleh pemerintah. Ia berjanji akan mencegah defisit yang ada dan memperbaiki sistem tata kelola BPJS dan jaminan sosial lainnya, sehingga masyarakat mendapatkan mutu layanan kesehatan yang lebih baik.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Pastikan Utang Pemerintah Tidak Membengkak
Mantan Danjen Kopassus ini berjanji akan hentikan pembengkakan utang luar negeri Indonesia. Prabowo merasa dengan membengkaknya utang Indonesia akan membahayakan posisi keuangan negara. Ia meyakini utang pemerintah selama ini rutin digunakan untuk pemembayaran gaji pegawai negeri.
Foto: picture-alliance/ Photoshot
Naikkan Gaji Polisi, Hakim, dan Jaksa
Prabowo berjanji akan menaikkan gaji aparat keamanan dan aparat hukum. Ia meyakini para prajurit, polisi, hakim, serta jaksa wajib dipenuhi semua kebutuhannya. Keberadaaan mereka sangat vital bagi jalannya Pemerintahan Republik Indonesia. Bahkan ia tidak mempermasalahkan kenaikan gaji berkali-kali lipat.
Foto: imago/ZUMA Press
Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Dengan memberikan program-program tepat sasaran seperti beasiswa atlet, beasiswa santri, maupun transportasi gratis bagi pelajar. Menyejahterakan para guru juga termasuk kedalam janji poltiknya, terutama guru-guru honorer yang menurutnya penting untuk diperbaiki kualitas hidupnya. Dia juga berjanji memperbaiki sarana prasarana sekolah, universitas, pondok pesantren, hingga madrasah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Membangun Lembaga Tabung Haji
Prabowo berjanji akan membentuk sebuah lembaga tabungan haji bagi calon jamaah haji dan umrah. Ini dilakukan demi meringankan beban umat islam yang ingin berangkat ke tanah suci. Nantinya masyarakat bisa menabung dalam jangka waktu tertentu hingga dana terkumpul.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Mendirikan Asrama Haji di Arab
Jika ia terpilih menjadi presiden, ia akan melakukan negosisasi dengan Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia bisa membangun gedung-gedung milik Indonesia untuk dijadikan asrama haji bagi jamaah Indonesia. Ini diyakini dapat menekan tingginya biaya naik haji.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Ubah Hutan Yang Rusak
Prabowo mengklaim akan menyulap jutaan hektar hutan sekunder menjadi hutan produktif. Nantinya hutan tersebut bisa diberdayakan masyarakat Indonesia untuk produksi pangan dan produksi energi.
Foto: Reuters/YT Haryono
Jadikan Industri Indonesia Kelas Dunia
Tak mau tertinggal negara-negara lain seperti India dan Korea Selatan, Prabowo juga berambisi menjadikan industri Indonesia kelas dunia. Menciptakan mobil nasional, helikopter, kapal niaga, bahkan kapal perang menurutnya bukan hal yang mustahil dilakukan. Ia juga pastikan perusahaan-perusahaan BUMN seperti Krakatau Steel, Pertamina, dan Garuda tidak akan merugi jika ia terpilih.
Foto: AP
Kepastian Hukum Bagi Pengendara Ojek Online
Banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup di jalanan seperti pengendara ojek online maupun taksi online, mantan menantu Soeharto ini berjanji akan memberikan kepastian hukum dan menetapkan tarif minimal yang menguntungkan pengemudi dan perusahaan. Hal ini menjawab keluhan para pengemudi online selama ini terkait tarif mereka. (rap/rzn: dari berbagai sumber)