1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afghanistan Sambut Baik Penambahan 17 Ribu Serdadu AS

18 Februari 2009

Pemerintah Afghanistan sambut baik keputusan AS untuk mengirimkan tambahan 17 ribu serdadunya dalam memerangi Taliban. Sebaliknya masyarakat mencemaskan, penambahan pasukan itu akan menyebabkan lebih banyak serangan.

Seorang temntara AS yang bertugas di AfghanistanFoto: AP

Keputusan Barack Obama untuk menambah pasukan ke Afghanistan diumumkan Selasa kemarin (17/02) dengan menyebutkan diperlukannya upaya menstabilisasikan situasi yang semakin memburuk di Afghanistan. Ini merupakan keputusan militer pertama yang diambil oleh pemerintahan Obama, setelah mencermati kajian kebijakan AS tentang situasi di Afghanistan. Hari Selasa kemarin (17/02), Perserikatan Bangsa Bangsa menyebutkan, lebih dari 2100 warga sipil tewas dalam konflik di Afghanistan sepanjang tahun 2008. Itu artinya jumlah korban tewas meningkat 39 % dari tahun sebelumnya.

Dalam wawancara dengan media Canada, CBC, Obama mengatakan, tentara yang seharusnya dikirim ke Irak itu dialihkan ke Afghanistan untuk menghadapi kebutuhan keamanan yang mendesak:

"Saya rasa masih mungkin bagi kita untuk memadamkan Al Qaida, untuk menjamin bahwa ekstrimis tidak meluas, namun lebih mengerut. Saya rasa tujuan-tujuan yang ingin dicapai ini masih mungkin. Namun saya pikir ada konsekuensinya bagi perang Irak, kami mengalihkan konsentrasi kami dari Irak. Kami tidak memfokuskannya sebagaimana seluruh langkah yang diambil untuk kebutuhan mengatasi situasi di Afghanistan. Bila Anda tahu bahwa perdagangan obat bius yang mendanai pasukan Taliban, berarti bisa jadi ada persepsi bahwa tak ada hukum yang ditaati di Afghanistan. Apabila kita tidak memecahkan permasalah di perbatasan antara Afghanistan dengan Pakistan, kita mungkin tidak dapat memecahkan masalah di negeri itu.“

Pada hari yang sama dengan pengumuman pengiriman pasukan tambahan tersebut, Obama juga melakukan kontak telefon dengan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai. Dalam pembicaraan lewat telefon itu, Obama menjanjikan bahwa pemerintahannya akan terus melanjutkan kerjasama dengan Afghanistan di berbagai bidang, terutama dalam memerangi terorisme.

Sebelumnya terjadi ketegangan antara Karzai dengan pemerintah AS, setelah Karzai kembali mengulangi tuntutannya agar tentara AS menghindari jatuhnya korban dari rakyat sipil dalam menjalankan operasinya. Namun banyak kalangan menganggap ketegangan itu dikarenakan frustasinya negara Barat terhadap ketidakmampuan pemerintahan Karzai untuk membasmi korupsi, perdagangan obat bius dan dalam menjaga situasi keamanan di negaranya. Namun ketegangan yang membara antara pemerintahan di Kabul dan Washington itu mencair seiring kunjungan utusan khusus AS Richard Holbrooke ke Afghanistan dan Pakistan.

Pengiriman 17 ribu serdadu AS ke Afghanistan ini akan menambah jumlah sekitar 70 ribu tentara NATO yang saat ini bertugas di negeri itu dalam membantu memerangi Taliban. Lebih dari 35 ribu diantaranya merupakan tentara AS.

Meski Menteri Pertahanan Afghanistan Mohammad Is'haq Payman menyebut penambahan pasukan AS itu merupakan langkah positif, Afghanistan mensyaratkan agar para serdadu AS tersebut hanya dialokasikan di wilayah dimana mereka dapat memainkan peran positif untuk menekan terorisme, yaitu di wilayah perbatasan, di timur, tenggara dan selatan Afghanistan.

Gedung Putih merencanakan untuk mengirimkan pasukan tambahan tersebut musim semi dan panas tahun ini, sebelum pemilihan presidensial dan dewan provinsi yang akan digelar Agustus mendatang. Lemahnya keamanan di wilayah selatan Afghanistan dicemaskan akan mengacaukan proses pemilihan. (ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya