Afrika Selatan Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
8 Februari 2021
Sebuah penelitian yang melibatkan 2.000 orang, menemukan vaksin AstraZeneca memberi "perlindungan minimal" terhadap infeksi corona ringan dan sedang, sehingga pemerintah Afrika Selatan menunda penggunaan vaksin tersebut.
Iklan
Pemerintah Afrika Selatan pada hari Minggu (07/02) mengumumkan akan menangguhkan peluncuran vaksin Oxford-AstraZeneca setelah uji coba awal menunjukkan hasil yang "mengecewakan" terhadap varian B.1.351 COVID-19.
Negara tersebut telah menerima 1 juta dosis vaksin yang rencananya akan mulai digunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan pada pertengahan Februari mendatang.
Sebuah penelitian yang melibatkan sekitar 2.000 orang, menunjukkan vaksin AstraZeneca menawarkan "perlindungan minimal" terhadap kasus COVID-19 ringan dan sedang.
"Kami telah memutuskan untuk menunda sementara peluncuran vaksin (AstraZeneca). Lebih banyak pekerjaan harus dilakukan," kata Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize.
Ilmuwan akan mempelajari efektif tidaknya vaksin AstraZeneca dalam mencegah penyakit menjadi lebih parah, bahkan kematian akibat varian virus baru, kata Mkhize.
Afrika Selatan masih incar upaya vaksinasi
Varian baru ini lebih menular dan hingga saat ini telah menyumbang lebih dari 90% kasus COVID-19 di negara tersebut.
Pemerintah akan menawarkan penggunaan vaksin yang diproduksi oleh Johnson & Johnson dan Pfizer dalam beberapa pekan mendatang. Afrika Selatan berencana untuk memvaksinasi setidaknya 67% populasi pada akhir tahun ini, atau sekitar 40 juta orang.
Hidup di Era Pandemi COVID-19
Lebih dari setahun yang lalu, virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang. Wabah ini mengubah hidup kita.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Jaga jarak fisik
Singapura telah mencatat tingkat infeksi virus corona terendah sejak Oktober 2020. Para pengamat memuji negara itu karena memantau warganya secara ketat, salah satunya dengan menggunakan aplikasi pelacakan. Menurunnya infeksi membuat pemerintah mengizinkan penduduk setempat mengunjungi bioskop di area terbuka - asalkan menjaga jarak secara fisik.
Foto: Edgar Su/REUTERS
Kecemasan tersebar luas di Afrika Selatan
Afrika Selatan adalah negara di Afrika yang paling parah terdampak pandemi COVID-19. Pasien di rumah sakit dekat Cape Town ini adalah satu dari 1,4 juta warga yang telah terinfeksi virus corona. Varian baru yang dikenal sebagai B.1.351 atau 501Y.V2, meningkatkan kecemasan warga. Sama seperti varian Inggris, mutasi Afrika Selatan ini dianggap sangat menular.
Foto: Rodger Bosch/AFP/Getty Images
Jaga jarak sosial sambil menikmati matahari
Dengan suhu musim panas yang membumbung tinggi, banyak orang Australia menikmati berenang di laut. Tanda-tanda peringatan telah dipasang untuk mengingatkan pengunjung menjaga jarak sambil menikmati matahari, demi mencegah lonjakan infeksi baru. Jumlah kasus di Australia turun drastis sejak September lalu.
Foto: Bai Xuefei/Xinhua/imago images
Duka yang ditinggalkan
Kelvia Andrea Goncalves menangis di makam ibunya di kota Manaus, Brasil. Andrea dos Reis Brasao meninggal pada usia 39 tahun akibat COVID-19. Banyak orang menyalahkan Presiden Jair Bolsonaro atas situasi suram negara itu. Lebih dari 221.000 warga Brasil telah meninggal akibat virus corona.
Foto: Bruno Kelly/REUTERS
Lebih baik aman daripada menyesal?
Di Hong Kong, pihak berwenang telah menutup seluruh wilayah tanpa peringatan sebelumnya, sebagai respon atas peningkatan infeksi yang tiba-tiba. Sama seperti di Cina, kota itu telah memberlakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran wabah. Kebijakan tersebut berhasil membuat tingkat infeksi sangat rendah.
Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Aman di dalam 'gelembung'
Band rock asal AS, The Flaming Lips menemukan cara untuk menggelar konser dengan tetap memperhatikan jaga jarak fisik. Belum lama ini saat mereka konser di Oklahoma, penonton diminta untuk masuk ke dalam bola plastik besar. Dengan cara ini, mereka dapat menari menikmati musik dengan aman. Bahkan penonton juga bisa mengangkat tubuh Wayne Coyne saat dia terjun dari panggung.
Foto: Flaming Lips/Warner Music/REUTERS
Gereja jadi pusat vaksinasi
Banyaknya gereja yang tutup, kini dimanfaatkan sebagai pusat vaksinasi darurat seperti di Katedral Lichfield, dekat Birmingham, Inggris. Tidak seperti negara anggota Uni Eropa yang saat ini menghadapi kekurangan vaksin COVID-19, Inggris telah menerima pasokan dosis yang stabil.
Foto: Carl Recine/REUTERS
Banyak orang berharap pandemi segera berakhir
Amy Ezzat menyiapkan kue berbentuk dosis vaksin untuk dibagikan kepada pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit di Kairo. Mesir telah berjuang melaksanakan kampanye inokulasi di seluruh negeri. Penulis: Ines Eisele (ha/pkp)
Foto: Hanaa Habib/REUTERS
8 foto1 | 8
Pengembang akan memodifikasi vaksin baru
Pengembang vaksin AstraZeneca mengatakan pihaknya akan memiliki vaksin yang dimodifikasi pada akhir musim panas ini.
Sarah Gilbert, peneliti utama tim Oxford, mengatakan kepada BBC bahwa "sepertinya kami akan memiliki (vaksin) versi baru yang siap digunakan pada musim gugur," tambahnya.
Banyak negara Afrika telah berencana menggunakan vaksin AstraZeneca, salah satunya karena bisa disimpan di lemari es biasa. COVAX, pemrakarsa pengadaan vaksin internasional untuk negara-negara miskin juga telah membeli vaksin AstraZeneca dalam jumlah besar dari Serum Institute of India.