1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Agenda Utama Indonesia di COP28 Dubai

29 November 2023

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya kepada wartawan memaparkan agenda utama Indonesia di COP28 Dubai yang akan dimulai hari Kamis (30/11).

Foto ilustrasi COP28 Dubai
Foto ilustrasi COP28 DubaiFoto: Rafiq Maqbool/AP/picture alliance

Presiden Jokowi akan menghadiri COP28 Dubai. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya memaparkan agenda utama Indonesia di Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28).

"National Statement Indonesia pada agenda WCAS akan mencakup posisi Indonesia terhadap Global Stocktake, inklusivitas dimana pencapaian target kolektif dan implementasi aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim memerlukan keterlibatan seluruh pihak dari berbagai elemen masyarakat, dan pentingnya keseimbangan antara aksi dan pendanaan mitigasi dengan aksi dan pendanaan adaptasi, pentingnya keseimbangan peningkatan ambisi dengan pemenuhan janji dukungan pendanaan; dan "Spirit Leading by Example Indonesia," kata Menteri Siti Nurbaya kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).

Hal tersebut juga telah dilaporkan Siti Nurbaya ke Presiden Jokowi. Siti Nurbaya memaparkan Persatuan Emirat Arab (PEA) sebagai Presidensi COP 28 berkomitmen untuk memastikan agar penyelenggaraan COP 28 akan berjalan lancar dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermakna. Hal itu sejalan dengan visi Presiden COP 28, yaitu Global Stocktake (GST) pertama atas implementasi Persetujuan Paris merupakan highlight dari COP28, dan diharapkan dapat menjadi titik balik yang dibutuhkan untuk akselerasi aksi iklim di dekade kritis ini.

Call for action bagi semua pihak untuk memainkan peran dalam upaya global course-correcting dan meningkatkan solusi yang tercermin pada hasil perundingan serta pada COP28 Presidential Action Agenda; dan Memfokuskan tindakan melalui Four Paradigm Shifts akan dilaksanakan melalui berbagai peluncuran inisiatif berbentuk deklarasi, pledge, charter, dan lainnya," papar Menteri Siti.

Keempat paradigm shifts yang dimaksud adalah fast-tracking the energy transition and slashing emissions before 2030, transforming climate finance, by delivering on old promises and setting the framework for a new deal on finance.

"Juga putting nature, people, lives and livelihoods at the heart of climate action dan mobilizing for the most inclusive COP ever," sambungnya.

Menteri Siti menambahkan, pesan yang ditegaskan oleh Presiden COP 28 UEA menggarisbawahi tentang "be positive and be prepared". Juga ditegaskan tentang semangat tersebut meliputi memulihkan trust terhadap multilateralisme, memungkinkan just and responsible energy transition.

"Selain itu memperbaiki pendanaan iklim dan membuat lebih tersedia, terjangkau dan mudah diakses, dan melindungi alam, kehidupan dan mata pencaharian serta memastikan pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan, adil dan untuk semua," pungkasnya.

Baca artikel Detik News

Selengkapnya: "Agenda Utama Indonesia di COP28 Dubai". hp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait