1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikThailand

Putri Thaksin Dilantik Jadi PM Thailand, Apa Tantangannya?

19 Agustus 2024

Paetongtarn Shinawatra resmi dilantik sebagai PM Thailand. Ia menghadapi tantangan pembentukan kabinet, perekonomian yang lesu, dan partai warisan yang kian menyusut anggotanya.

Paetongtarn Shinawatra, 37, Perdana Menteri termuda Thailand
Paetongtarn Shinawatra, 37, Perdana Menteri termuda ThailandFoto: Chalinee Thirasupa/REUTERS

Paetongtarn Shinawatra, pewaris dan putri miliarder kontroversial dan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, resmi dilantik sebagai PM Thailand pada hari Minggu (18/08), setelah menerima persetujuan kerajaan.

Perempuan berusia 37 tahun ini adalah perdana menteri termuda di Thailand,  dan mulai berkuasa, beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi memecat Srettha Thavisin sebagai perdana menteri.

Pengadilan juga membubarkan partai oposisi utama, sehingga menambah pergolakan politik dalam negeri Thailand. Setelah upacara pelantikan, Paetongtarn berjanji untuk meningkatkan perekonomian Thailand yang lesu.

"Sebagai kepala pemerintahan, saya akan bekerja dengan parlemen dengan hati terbuka, terbuka terhadap semua ide untuk membantu membangun negara,” katanya dalam konferensi pers pertama setelah upacara tersebut.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Paetongtarn: menghimpun `kekuatan semua generasi'

"Rekan-rekan warga Thailand, tugas ini tidak bisa dilakukan oleh perdana menteri saja. Saya harap saya bisa mengoordinasikan kekuatan semua generasi, semua orang berbakat di Thailand, mulai dari kabinet, koalisi, pegawai negeri, sektor swasta, dan rakyat."

Sebelumnya pada hari yang sama, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyatakan dukungan formal kepada Paetongtarn. Dukungan ini memungkinkannya membentuk kabinet dalam beberapa minggu mendatang.

Paetongtarn mengatakan dia akan melanjutkan semua kebijakan pendahulunya, yang mencakup stimulus dan reformasi ekonomi "besar-besaran", memberantas obat-obatan terlarang, meningkatkan sistem perawatan kesehatan universal di Thailand, dan mempromosikan keragaman gender.

Pemerintah juga akan melanjutkan kebijakan dompet digital andalan mereka. Ini adalah program bantuan tunai senilai 500 miliar baht atau sekitar Rp226 triliun. "Tujuannya untuk merangsang perekonomian, jadi niatan ini tetap ada," kata Paetongtarn.

Pewaris keluarga Shinawatra

Paetongtarn adalah orang ketiga dari keluarga Shinawatra yang menjabat sebagai perdana menteri di negara itu. Keluarga Shinawatra memegang pengaruh besar dalam politik dan ekonomi Thailand selama beberapa dekade.

Mereka juga terkadang berselisih dengan kubu konservatif yang berpengaruh dan militer royalis. Ayahnya, Thaksin, dan bibinya Yingluck, pernah digulingkan dari kekuasaan melalui kudeta dan intervensi militer. 

Paetongtarn, yang dikenal di Thailand dengan julukan Ung Ing, membantu menjalankan bisnis hotel keluarga Shinawatra sebelum terjun ke dunia politik tiga tahun lalu. Dia telah mengembangkan profil publiknya dan selalu tampak hadir dalam kampanye selama pemilu 2023.

Partai Pheu Thai milik ayahnya, yang anggotanya kian menyusut, bersama mitra koalisi memilih Paetongtarn sebagai pemimpin pemerintahan.

Bersama-sama, koalisi mereka menguasai 314 kursi di parlemen dan Paetongtarn membutuhkan dukungan lebih dari separuh dari 493 anggota parlemen saat ini untuk menjadi perdana menteri. Sekutu tersebut juga mencakup beberapa pemimpin pendukung militer yang telah lama menentang Thaksin.

Thaksin hadiri pelantikan putrinya

Mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang kini berusia 75 tahun, menghadiri upacara pelantikan putrinya sebagai Perdana Menteri Thailand. Ia berdiri di samping suami Paetongtarn di barisan depan.

"Dia harus bekerja keras. Kelebihannya adalah, dia masih muda, dia bisa meminta bantuan siapa pun. Dia rendah hati," kata Thaksin kepada wartawan usai upacara.

"Dua puluh tiga tahun yang lalu dia berdiri di belakang saya, tetapi hari ini saya berdiri di belakangnya," tambahnya.

ae/hp (AFP, Reuters, AP)