Ahmadinejad Kunjungi Turki
14 Agustus 2008Bahkan sebelum kedatangan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pun, kunjungannya telah dibayangi kontroversi. Media Turki melaporkan tempat pertemuan dipindahkan dari Ankara ke Istanbul karena presiden Iran itu tidak mau melakukan kunjungan obligatoris ke musoleum dari Bapak pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk. Kunjungan pimpinan Iran tersebut juga mengejutkan mitra Barat Turki. Tapi sumber diplomatik Turki menyebutkan kunjungan itu penting demi keberlangsungan upaya diplomasi untuk melunakkan sikap Iran dalam sengketa program atomnya. Gokhan Cetinsaya dari Universitas Teknik Istabul adalah pakar hubungan Turki Iran dan penasihat tidak resmi di kementerian luar negeri Turki
„Saya pikir dalam hal ini Turki memiliki posisi yang sangat istimewa. Iran tahu Turki juga akan mengalami kerugian bila sampai terjadi perang antara Iran dan Amerika Serikat. Jadi dalam hal itu Turki juga bersikap serius. Itu peranan istimewa pada saat ini di bidang politik regional.“
Beberapa pekan lalu menteri luar negeri Turki Ali Babacan turut andil dalam diplomasi bolak balik antara Teheran dan Washington. Upaya diplomasi ini merupakan indikasi upaya baru partai pemerintah AKP dalam menampilkan peranan lebih besar Turki di Timur Tengah. Pimpinan Partai AKP yang memiliki ikatan kuat dengan banyak penguasa di Timur Tengah, tidak seperti pendahulunya, memilih untuk berpartisipasi lebih aktif di kawasan itu. Demikian menurut Soli Ozel pakar hubungan internasional pada Universitas Bilgi
„Tidak diragukan perhatian serius pemerintah terhadap konflik Timur Tengah yang berharap Turki dalam berperan lebih besar baik dalam mengatasi masalah Israel-Suriah ataupun masalah Israel-Palestina.“
Di Irak, Turki memainkan peran penting dalam membujuk pimpinan Sunni Irak guna berpartisipasi dalam pemilu 2005, setelah pertemuan rahasia di Istanbul. Tapi menjadi perantara pertemuan tidak langsung antara Suriah dan israel, itulah peran menentukan Ankara selanjutnya di kawasan itu. Beberapa bulan lalu pertemuan rahasia antara Damaskus dan Tel Aviv berlangung di Istanbul. Soli Ozel menjelaskan peran Ankara
„Peran itu lebih dari sekedar pembawa pesan, tapi tidak sekuat peranan mediator. Saya pikir definisi yang tepat untuk itu adalah fasilitator. Tampaknya ini menunjukkan semua pihak mempercayai Turki.“ (dk)