1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ainun Habibie Dimakamkan di Kalibata

25 Mei 2010

Hasri Ainun Habibie meninggal di München, Jerman pada Sabtu (22/05) pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Presiden Yudhoyono.

“Atas nama negara dan Tentara Republik Indonesia, dengan ini mempersembahkan, ke persada ibu pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa, Ainun habibie.”

Upacara militer mengiringi pemakaman Ainun Habibie. Presiden Yudhoyono, dalam sambutannya, menyebut kepergian mantan ibu negara ini sebagai sebuah kehilangan besar bagi Indonesia.

Presiden Yudhoyono juga mengingat sikapnya ketika mendampingi presiden ke tiga, BJ Habibie, melewati gejolak di awal reformasi. "Dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan, senantiasa mendampingi Presiden Habibie melewati hari-hari yang tidak mudah dalam salah satu periode sejarah yang sangat menentukan, yaitu ketika negara kita diguncang krisis pada tahun 1998-1999 berbarengan dengan mulai dilaksanakannya reformasi nasional yang dramatis dan berskala besar.”

Ainun Habibie, yang juga seorang dokter medis, pernah menerima bintang Mahaputra Adi Pradana dan bintang Republik Indonesia kelas dua karena pernah menjabat sebagai ibu negara.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, yang ketika itu merupakan asisten Presiden Habibie, mengenang peran Hasri Ainun saat laporan pertanggungjawaban (LPJ) BJ Habibie sebagai presiden ditolak oleh MPR pada tahun 1999. “Saat LPJ itu ditolak, kebetulan sambil menonton itu kami bertiga. Pak Habibie, bu Ainun dan saya. Begitu mendengar keputusan terakhir, dia merasa sangat terpukul. Tapi bu Ainun itu berfungsi sebagai penenang. Sehingga pak Habibie bisa menerima, realitas, kenyataan itu, sebagai pemimpin dia tabah. Jadi banyak sekali peranan bu Ainun dalam mendampingi, membantu, mendukung pak Habibie sukses dalam karirnya. Tapi sebagai pribadi itu, bu Ainun tidak ikut campur dalam urusan pemrintahan. Dia hanya urusan dalam negeri, dalam rumah tangga.”

Banyak kalangan mengenang Hasri Ainun Habibie sebagai sosok ibu negara ideal. Semasa hidupnya, mantan ibu negara yang dikenal lembut ini juga diketahui sangat peduli dengan masalah pendidikan dan kemanusian.

Ainun Habibie mendirikan dan memimpin Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orang Tua Bimbing Terpadu atau yayasan Orbit. Menjelang wafatnya, perempuan yang bercita-cita mendirikan rumah sakit khusus untuk penyakit mata masih aktif memperjuangkan anjuran donor mata melalui yayasan Bank Mata Indonesia.

Hasri Ainun Habibie wafat di Rumah Sakit München, Jerman, hari Sabtu (22/05), setelah menjalani serangkaian operasi kanker sejak dirawat 24 Maret lalu.

Ribuan pelayat memberikan penghormatan terakhir mereka kepada almarhumah di rumah duka setelah jenazah tiba dari Jerman Selasa pagi (25/05).

Zaki Amrullah

Editor: Edith Koesoemawiria