Pesawat AirAsia dengan rute Perth, Australia menuju Bali terpaksa kembali ke Australia setelah mengalami keadaan darurat.
Iklan
Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Air Asia Indonesia terpaksa terbang kembali ke Australia setelah muncul kemungkinan hilangnya tekanan udara dalam kabin setelah terbang selama 25 menit.
Sejumlah media Australia melaporkan penerbangan bernomor QZ535 itu sempat terjun dari ketinggian 32.000 kaki ke 10.000 kaki.
Peristiwa tersebut menjadi topik pemberitaan sejumlah media Australia. Keadaan itu sempat membuat panik seluruh 145 penumpangnya. Video yang beredar di online menunjukkan penumpang memakai masker oksigen.
"Saya mengangkat telepon saya dan mengirim pesan teks ke keluarga saya, berharap mereka bisa mendapatkannya," kata seorang penumpang berlinang air mata bernama Leah kepada televisi Channel Nine. "Itu mengerikan."
Pilot akhirnya berhasil membawa pesawat itu kembali ke Perth dengan selamat dan para penumpang akan dialihkan pada penerbangan baru.
AirAsia meminta maaf atas insiden tersebut. "Keamanan penumpang dan kru adalah prioritas kami," kata maskapai penerbangan tersebut dalam sebuah pernyataan. "AirAsia meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkannya."
ap/yf(afp/str)
Kecelakaan Pesawat Akibat Kelalaian Manusia
Peralatan mutakhir tidak selalu menjamin keselamatan penerbangan. Pilot yang handal dan mampu menguasai keadaan dalam situasi darurat juga jadi faktor penting dalam penerbangan.
Foto: picture-alliance/dpa
Adam Air
Awal 2007 pesawat Adam Air jatuh di perairan Sulawesi Selatan. KNKT salahkan pilot sebagai salah satu faktor penyebab kecelakan. Menurut KNKT, kecelakaan terjadi karena kedua pilot sibuk memperbaiki kerusakan pada sistem navigasi atau IRS dan salah memasukkan kode instrumen pengendali otomatis, sehingga tidak sadar bahwa pesawat telah kehilangan kendali sebelum menghujam ke laut.
Foto: picture-alliance/dpa/epa J. Sukarno
AirAsia
Menurut hasil analisa kotak hitam, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh di dekat Pangkalan Bun tanggal 28 Desember 2014 saat berusaha menghindari badai ketika terbang dari Surabaya ke Singapura. Pesawat diduga naik terlalu cepat sehingga mengalami "stall" dan akhirnya jatuh ke laut.
Foto: imago/Xinhua
Air France
1 Juni 2009, pesawat Air France tipe Airbus A330 jatuh ke Samudra Atlantik. Pesawat terjebak badai di malam hari, saat menempuh perjalanan dari Rio de Janeiro ke Paris. Akibat kecelakaan 228 penumpang dan awak tewas. Kecelakaan pesawat AirAsia 28 Desember 2014 dinilai mirip dengan kecelakaan pesawat ini. Pesawat terbang melalui kawasan badai dan pilot mengambil langkah salah.
Foto: AP
Bhoja Air
20 April 2012 pesawat Boeing 737 yang dioperasikan Bhoja Air jatuh di dekat ibukota Pakistan, Islamabad, ketika berusaha mendarat saat terjadi badai. Hasil penyelidikan menunjukkan penyebab kecelakaan adalah pilot yang mengabaikan peringatan co-pilot, bahwa pesawat terbang terlalu rendah. 127 penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan.
Foto: Reuters
Air India
22 Mei 2010, Air India Express rute Dubai-Mangalore keluar landas pacu saat mendarat dan jatuh ke jurang. 152 penumpang dan awak tewas. Menurut hasil penyelidikan, pilot melakukan kesalahan. Sementara keluarga pilot balik menuding manajemen maskapai penerbangan, menugasi pilot yang sudah kelelahan.
Foto: picture-alliance/dpa
Afriqiyah Airways
12 Mei 2010, pesawat milik Afriqiyah Airways yang sedang terbang menuju Tripoli dari Johannesburg, jatuh di kawasan gurun pasir yang terletak sekitar 2 km dari bandara. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 103 penumpang dan awak. Dinyatakan penyebab jatuhnya pesawat adalah pilot yang lelah dan kesalahan teknis.
Foto: AP
Yemen Airways
30 Juni 2009, pesawat Airbus 310 milik Yemenia atau Yemen Airways jatuh ke Samudra Hindia ketika dalam perjalanan menuju pulau Comoro. 153 penumpang dan awaknya tewas. Hasil investigasi penyebab kecelakaan menunjukkan, pilot melakukan kesalahan dalam memasukan data pengendali sehingga menyebabkan masalah pada aerodinamik pesawat. Di samping itu, peringatan bahaya diabaikan oleh awak pesawat.