Panas ekstrem telah menyurutkan permukaan sungai dan membuat banyak amunisi sisa Perang Dunia II yang ada di dasar sungai di kota-kota yang pernah menjadi tempat pertempuran muncul ke permukaan.
Iklan
Polisi memperingatkan penduduk agar tidak menyentuh granat, ranjau dan bahan peledak lainnya yang mungkin masih aktif.
Amunisi sisa Perang Dunia II ini ditemukan di banyak tempat di dasar Sungai Elbe di negara bagian Sachsen-Anhalt dan Sachsen di bagian timur Jerman.
"Sejauh ini ada 22 granat, ranjau atau bahan peledak lainnya yang ditemukan di Elbe," kata juru bicara kepolisian Sachsen-Anhalt, Grit Merker. "Ini karena air sungai telah dangkal," lanjutnya.
Juli tahun ini adalah bulan terpanas di Jerman sejak suhu dicatat, sedangkan 31 Juli adalah hari terpanas, dengan suhu mencapai 39,5 derajat Celcius di Bernburg, Sachsen-Anhalt.
Awal pekan ini ketinggian air menurun hingga 51 cm di Magdeburg, ibu kota Sachsen-Anhalt. Titik terendah yang pernah tercatat sepanjang sejarah adalah 48 sentimeter pada 1934.
Para ahli dipanggil
Dalam banyak kasus, orang-orang biasanya langsung menghubungi polisi ketika menemukan bom yang terutama berasal dari Perang Dunia II, kata Merker.
Ahli-ahli penyingkiran senjata kemudian dikirim untuk memeriksa temuan itu. Namun kadang-kadang ternyata hanya berupa wadah gas kuno atau alat pemadam api.
Serangan Bom Bumihangus Dresden
Serangan bom RAF 70 tahun silam luluhtlantakan dan bumihanguskan Dresden yang memiliki banyak bangunan mahakarya arsitektur. Lebih 25.000 warga tewas akibat kobaran api dan ledakan bom. Sebuah kilas balik.
Foto: Getty Images/Matthias Rietschel
Luluhlantak dan Dijarah
13 Februari 1945 armada 245 pesawat pembom Lancaster lepas landar dari Inggris menuju Dresden. Hanya dalam waktu 23 menit kota Dresden dibumihanguskan oleh lebih dari 400.000 bom Yang dijatuhkan. Kawasan seluas 15 km persegi di pusat kota hanya tinggal puing dan abu.
Foto: picture-alliance/dpa
Gereja Hofkirche Jadi Puing
Gereja Hofkirche di Dresden yang merupakan bangunan gereja terbesar di negara bagian Sachsen rusak parah dan tinggal puing akibat serangan bom angkatan udara Inggris. Pembersihan puing dan runtuhan gereja dilakukan relawan perempuan yang dijuluki "perempuan puing"
Foto: picture-alliance/dpa
Patung Martin Luther Tumbang
Juga patung bapak reformasi gereja, Martin Luther, yang berada di halaman gereja Frauenkirche rusak berat dan tumbang akibat pemboman. Patung ini adalah karya pematung terkemuka Adolf von Donndorf yang ia tuntaskan pembuatannya tahun1861.
Foto: picture-alliance/akg-images
Monumen Peringatan Penghancuran Tak Guna
Puing gereja Frauenkirche yang bergaya barok dibiarkan dalam kondisi hancur hingga 1993. Tujuannya, sebagai monumen peringatan dari aksi penghancuran kota-kota di Jerman yang tidak adan gunanya saat Perang Dunia II. Setelah itu gereja direstorasi ke bentuk asalnya.
Foto: picture alliance/dpa
Lambang Kota Megah
Gereja Frauenkirche direstorasi dari 1994 hingga 2005 dengan uang sumbangan dari seluruh dunia yang jumlahnya mencapai 130 juta Euro. Kawasan barok di sekitar gereja kini jadi lambang kota Dresden dan atraksi wisata utama di ibukota negara bagian Sachsen itu.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hiekel
Martin Luther Tegak Lagi
Monumen Luther baru dapat dipasang lagi 1955 dan hingga restorasi total antara 2003 hingga 2004, patung di depan gereja Frauenkirche itu menjadi monumen peringatan menentang perang dan penghancuran. Kini patung yang makin cemerlang itu jadi salah satu daya tarik wisata kota Dresden.
Foto: imago/Chromorange
Kemegahan Barok di Tepi Elbe
Dresden kini jadi kota metroplitan terindah di Jerman. Karena bangunan bergaya baroknya kota itu dijuluki kota Florence di tepi Sungai Elbe yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung .
Foto: picture-alliance/dpa/A. Lander
7 foto1 | 7
Jika memang yang ditemukan adalah bahan peledak yang tidak dapat diangkut, maka ini akan diledakkan di lokasi, kata Merker. Ia menambahkan bahwa ini jarang terjadi.
Pada Sabtu (28/3) para ahli telah meledakkan dua ranjau anti-tank yang ditemukan di dasar sungai Elbe di Sachsen.
Setelah lebih dari 70 tahun tertanam di tepi atau dasar sungai, bom-bom tersebut cenderung berkarat dan tertutup oleh lapisan sedimen tebal.
Kondisi ini membuat amunisi sulit untuk tiba-tiba meledak. Meski demikian, polisi meminta warga untuk tidak menyentuh secara langsung bahan peledak itu dan segera memberitahu mereka.
"Hari ini ada sebuah foto di surat kabar seseorang sedang memegang potongan sisa bahan peledak di tangan mereka," kata juru bicara kepolisian Sachsen, Wibke Sperling. "Ini lah contoh klasik yang membuat para ahli penyingkiran senjata ketakutan."
Penemuan bom sisa perang dunia kedua memang sering terjadi di Jerman. Setelah perang usai, banyak bahan peledak dibuang begitu saja ke sungai Elbe yang mengalir dari Pegunungan Krkonose di Republik Ceko ke Hamburg di utara Jerman.
Sejarah Jembatan PD II di Jerman Yang Mau Dijual
Penguasaan Jembatan Remagen merupakan kemenangan strategis yang penting bagi Sekutu di tahap akhir Perang Dunia II. Jembatan memberi Sekutu akses bagi kendaraan untuk melintasi Sungai Rhein dan menuju Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/H.-J. Rech
Jembatan melintasi sungai Rhein
Mengamankan Jembatan Remagen atau Ludendorff dari pengrusakan tentara NAZI merupakan kemenangan strategis yang penting bagi Sekutu pada tahun 1945. Ini memungkinkan ribuan pasukan dan kendaraan menyeberangi Sungai Rhein yang luas, dan dengan demikian membantu perjalanan menuju Berlin.
Foto: picture-alliance/dpa/H.-J. Rech
Film perang 'The Bridge at Remagen'
Film perang 'The Bridge at Remagen' (1969) mengisahkan sejarah jembatan dari sisi militer yang diolah bagi penonton mainstream. Versi film sangat menekankan pertempuran infantri dibandingkan duel artileri berminggu-minggu yang di dunia nyata terjadi sebelum dikuasainya jembatan strategis penting tersebut.
Foto: picture-alliance/United Archives/IFTN
Penyeberangan penting, gerbang menuju seluruh Jerman
Ribuan tentara Sekutu langsung melintasi jembatan segera setelah berhasil menguasainya. Serangan bom Sekutu telah merusak beberapa sarana penyeberangan Rhein ke utara, sementara militer Nazi, Wehrmacht, menghancurkan yang lainnya dalam upaya memperlambat pergerakan musuh.
Foto: picture-alliance/Mary Evans Picture Library/ Illustrated London News Ltd
Aset strategis tapi ringkih
Divisi Lapis Baja ke-9 militer AS menjadi pasukan Sekutu pertama yang melintasi sungai Rhein pada 7 Maret 1945. Bersama tentara merah Rusia dari arah timur, pengepungan siap dijalankan.
Foto: picture-alliance/dpa
Akhirnya runtuh
Setelah kehilangan kendali atas jembatan, pasukan NAZI Jerman berulang kali mencoba untuk menghancurkannya. Mereka berhasil pada 17 Maret, 10 hari setelah jembatan jatuh ke tangan Sekutu. Tetapi sebelumnya 25.000 tentara dan kendaraan telah berhasil menyeberanginya.
Foto: public domain/Source: Franklin D. Roosevelt Library & Museum
Peringatan modern
Foto ini diambil pada peringatan 70 tahun penguasaan jembatan itu, 7 Mei 2015. Upacara itu mempertemukan para veteran perang dari seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Frey
Museum perdamaian
Jembatan Remagen atau Ludendorff, yang awalnya dibangun untuk keperluan logistik dalam Perang Dunia I, tidak pernah dibangun kembali setelah kehancurannya pada tahun 1945. Menara di tepi barat sungai Rhein di Remagen (foto) diubah menjadi museum. Di seberangnya, di Erpel, menara-menara dibuat menjadi ruang pertunjukan seni - dan sekarang akan dijual. Penulis: Mark Hallam (vlz/as)