Trump ingin kembali mengoperasikan Alcatraz sebagai penjara, yang pernah terkenal dengan keamanan tingkat tingginya. Namun para ahli meragukan rencana Trump dapat benar-benar direalisasikan.
Foto: Josh Edelson/AFP/Getty Images
Iklan
Alcatraz pernah menjadi tempat penahanan para penjahat paling terkenal di Amerika Serikat. Kini pulau penjara legendaris yang terletak di Pulau "The Rock” di teluk San Fransisco, utara California itu akan memasuki era baru.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia ingin Penjara Alcatraz kembali beroperasi. Trump telah menginstruksikan pihak berwenang untuk memodernisasi dan membuka kembali penjara tersebut.
Fasilitas bui di Teluk San Francisco yang kini merupakan lokasi tempat wisata kelak akan menjadi tempat penahanan "para penjahat paling berbahaya dan kejam di Amerika”. "Ketika kita masih menjadi negara yang serius, kita tidak ragu untuk mengurung penjahat paling berbahaya dan menjauhkan mereka dari siapa pun yang dapat mereka celakai,” jelas Trump pada platform online-nya, Truth Social, dan menambahkan: ”Begitulah seharusnya.”
Usulannya menuai kritik keras dari mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi. Ia mengatakan bahwa usulan Trump tersebut "ceroboh”. Senator California Scott Wiener menyebut ide tersebut "sangat mengganggu” dan "serangan terhadap supremasi hukum”.
Mitos Alcatraz: Penjara Al Capone
Penjara ini berdiri di sebuah pulau terpencil sekitar 1,5 kilometer dari pantai, terdiri dari bangunan beton kokoh yang menjulang di atas tebing terjal. Awalnya dibangun sebagai benteng militer pada tahun 1850an, fasilitas ini kemudian diubah menjadi penjara dengan keamanan tingkat tinggi yang menampung sekitar 330 narapidana.
Dari tahun 1934 hingga 1963, para penjahat terkenal di AS dipenjara di Alcatraz. Diantaranya adalah bos mafia Al Capone, yang dipenjara di Alcatraz dari tahun 1934 hingga 1939 karena penggelapan pajak, meskipun ia juga terkait dengan banyak kejahatan lainnya.
Dari tahun 1934 hingga 1963, Alcatraz menjadi tempat penahanan para penjahat paling terkenal di Amerika Serikat. Di antara mereka adalah Al Capone, yang dipenjara di sana dari tahun 1934 hingga 1939 karena penggelapan pajak. Bos mafia ini sebenarnya juga dikaitkan dengan sejumlah kejahatan lainnya.
George "Machine Gun” Kelly juga merupakan salah satu narapidana. Di penjara sebelumnya, ia berulang kali menyatakan akan melarikan diri, sehingga ia akhirnya dipindahkan ke Alcatraz pada tahun 1934. Ia menjalani hukumannya di sana hingga tahun 1951.
Penjahat terkenal Al Capone juga pernah dihukum di AlcatrazFoto: AP Photo/picture alliance
Tak mungkin melarikan diri dari Alcatraz?
Karena arus kuat dan perairan dingin di sekeliling pulau, dianggap mustahil bagi narapidana untuk dapat melarikan diri dari Alcatraz. Namun demikian, sebanyak 36 tahanan pernah berusaha melarikan diri selama 29 tahun penjara ini beroperasi. Beberapa berhasil ditangkap, yang lainnya tewas, dan ada juga nasibnya masih menjadi misteri hingga hari ini.
Upaya pelarian yang paling terkenal dilakukan oleh Frank Morris dan Anglin bersaudara pada tahun 1962. Apakah mereka berhasil mencapai tujuan mereka ataukah tenggelam? Tidak ada yang tahu. Yang pasti, kisah mereka menginspirasi cerita novel "Escape from Alcatraz” dan film dengan judul yang sama yang dibintangi oleh aktor Clint Eastwood. Film ini merupakan salah satu dari banyak film tentang Alcatraz.
Pelarian Spektakuler dari Penjara
Indonesia mengenal Johny Indo, salah seorang dari sedikit narapidana yang berhasil kabur dari Nusakambangan. Berikut pelarian atau setidaknya usaha pelarian dari penjara yang pernah menjadi buah bibir.
Foto: Getty Images/New York State Governor's Office/D. McGee
Penjagaan Ketat Tidak Cukup
Juli 2015, raja obat bius Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman berhasil kabur dari penjara Altiplano lewat terowongan yang ia gali di kamar mandi. Keberhasilan ini merupakan yang ke-2 baginya, setelah 14 tahun lalu ia juga berhasil melarikan diri dari penjara yang dijaga dengan ketat.
Foto: Reuters/PGR/Attorney General's Office
Menghilang dari Alcatraz
Dengan menggunakan sendok dan bor buatan senderi, tiga perampok bank menggali lubang di sel mereka dan berhasil kabur dari Alcatraz pada tahun 1962. Sampai sekarang keberadaan mereka masih menjadi misteri.
Foto: imago/Kai Koehler
Acungan Jempol untuk Percobaan Ini
Juan Ramirez Tijerina ditahan di sebuah penjara di Meksiko karena terbukti miliki senjata secara illegal. Tahun 2011, ia mendapat kunjungan dari istrinya yang datang dengan sebuah koper besar. Saat sang istri keluar, sipir penjara memeriksa koper yang dibawanya dan mendapatkan Ramirez meringkuk di dalamnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Sspqr
Salah Satu Terbesar di Eropa
Pelarian 38 anggota Pasukan Republik Irlandia IRA dari penjara Maze dicatat sebagai yang paling menggemparkan di Eropa. Dengan senjata api dan pisau seludupan, mereka melumpuhkan petugas. Rencananya pasukan IRA akan menunggu di depan penjara, membantu pelarian ini. Tapi karena salah perhitungan waktu, 5 menit lebih cepat, para narapidana harus meneruskan pelarian mereka sendirian.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Mcerlane
Spesialis Udara
Bagai adegan film aksi Hollywood: Sebanyak dua kali Pascal Payet berusaha lari dari penjara dengan helikopter. Tahun 2001, terpidana pembunuhan ini kabur dari penjara di sebuah desa di Perancis menggunakan helikopter yang ia bajak. Tahun 2007, kembali ia menggunakan helikopter untuk kabur. Sebelumnya ia membantu tiga napi lain untuk kabur dari penjara, juga dengan helikopter.
Foto: Getty Images/AFP/B. Horvat
Buronan Paling Dicari
Saat menunggu persidangan, pembunuh berantai Theodore Robert Bundy melarikan diri dengan melompat dari jendela perpustakaan pengadilan. Ia berhasil ditangkap kembali. Dari sel tempat mendekam di Colorado, ia kembali berhasil melarikan diri lewat lubang di langit-langit, setelah sebelumnya ia "melakukan diet“ untuk menurunkan berat badan sampai sekitar 15 kg.
Foto: picture-alliance/AP
Mencari Telur Paskah
Walter Stürm dipenjara karena kasus pencurian. Ia melarikan diri pada tahun 1981 dari sebuah penjara di Swiss, dan meninggalkan pesan "Keluar untuk cari telur Paskah“. Baginya pelarian ini merupakan keberhasilannya yang ketiga kali.
Foto: picture-alliance/dpa
Pencarian Besar-besaran
6 Juni 2015, dua narapidana kasus pembunuhan, David Sweat dan Richard Matt, kabur dari penjara kota New York, dengan membuat lubang di dinding sel. Upaya penangkapan kedua buronan ini merupakan salah satu aksi terbesar yang pernah digelar di AS. 26 Juni 2015, Richard Matt tewas dalam baku tembak dengan polisi, sementara David Sweat ditangkap dalam keadaan luka parah dua hari kemudian.
Foto: Getty Images/New York State Governor's Office/D. McGee
8 foto1 | 8
Mengapa Alcatraz ditutup?
Alcatraz secara resmi ditutup pada tahun 1963 karena biaya operasional yang tinggi. Pulau ini harus dipasok dengan makanan, air, dan bahan bakar dengan kapal, menyebabkan biaya operasional meroket. Iklim yang ekstrem di pulau ini juga merusak bangunan, yang menyebabkan dinding-dindingnya menjadi keropos.
Perubahan politik pada tahun 1960-an juga memainkan peran. Sistem pidana menjadi lebih modern; penjara tidak hanya berfungsi tempat untuk menghukum tetapi juga sebagai sarana rehabilitasi. Sayangnya, dengan sel-selnya yang sempit dan gelap serta ruang isolasi bagi para narapidana, Alcatrat tidak cocok untuk visi baru tersebut.
Iklan
Seberapa besar kemungkinan pembukaan kembali Alcatraz?
Para ahli mengungkapkan keraguan besar tentang kemungkinan kembali dibukanya penjara ini. Akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk membuat Alcatraz kembali bberoperasi, kata Profesor Gabriel Jack Chin dari Fakultas Hukum Davis di Universitas California kepada BBC.
Menurut Chin, pengoperasian kembali Alcatraz tidak diperlukan. Ada banyak tempat tidur kosong di penjara-penjara yang ada, kata Chin, "jadi tidak jelas apakah penjara baru dibutuhkan.” Menurut platform statistik Statista, jumlah tahanan hampir tidak berubah sejak era milenium dan termasuk yang tertinggi di dunia.
Bagi Chin, langkah ini terutama lebih bersifat simbolis. Presiden ingin menyampaikan pesan bahwa pemerintahannya akan menindak tegas kejahatan, yang merupakan salah satu jadi fokus utama dalam periode kedua Trump menjabat.
Izzy Gardon, juru bicara Gubernur California Gavin Newsom, mengatakan pada New York Times bahwa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengubah Alcatraz kembali menjadi penjara. Pemerintah federal harus menginvestasikan banyak uang, padahal Trump ingin memangkas pengeluaran.
Kembali Berkuasa, Trump Bikin Kebijakan Baru yang Kontroversial
Setelah dilantik kembali pada 20 Januari 2025, Donald Trump memperkenalkan kebijakan kontroversial seperti tarif tinggi, pembekuan dana internasional, hingga perubahan kebijakan luar negeri yang memicu ketegangan global.
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
Deportasi migran ilegal
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan niat mendeportasi 'jutaan dan jutaan' migran ilegal. Pada minggu pertama Trump menjabat, hampir 2.400 migran ditangkap ICE, terutama yang pernah terjerat kasus hukum. Kongres AS juga telah meloloskan Lakes Riley Act, yang memungkinkan penahanan migran tanpa status sah untuk kejahatan berat dan pelanggaran ringan.
Foto: Isaac Guzman/AFP
AS mundur dari Perjanjian Paris
Pada hari pertama menjabat, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Paris, yang kedua kalinya ia lakukan. Tindakan ini menuai kontroversi. "Emisi AS berperan besar dalam menentukan apakah kita bisa tetap di bawah batas 2 derajat dan 1,5 derajat," kata Laura Schäfer dari LSM lingkungan dan HAM, Germanwatch.
Foto: JIM WATSON/AFP
Hengkang dari WHO
Trump menarik Amerika Serikat keluar dari WHO. Para ahli memperingatkan langkah ini akan menghambat penanganan wabah penyakit dan masalah kesehatan global. Namun, resolusi kongres mengharuskan pemberitahuan satu tahun dan pelunasan kewajiban sehingga perintah ini baru berlaku penuh Januari 2026. Trump juga menghentikan transfer dana AS ke WHO, yang berdampak pada pendanaan organisasi tersebut.
Foto: Maksym Yemelyanov/Zoonar/picture alliance
Ganti nama Teluk Amerika
Presiden Trump menandatangani dekret untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali di Alaska menjadi McKinley. Dalam posting di X pada 27 Januari 2025, Google menyatakan akan mengikuti praktik lama untuk menerapkan perubahan nama lokasi sesuai pembaruan resmi pemerintah yang merujuk pada Geographic Names Information System (GNIS).
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Rencana setop hibah dan pinjaman federal
Pada Senin (27/01), Trump menginstruksikan badan-badan federal untuk menghentikan sementara pencairan hibah dan pinjaman federal di seluruh AS. Kebijakan ini dianggap mengancam program vital seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan bantuan bencana. Namun, seorang hakim federal memblokir sementara rencana tersebut beberapa menit sebelum kebijakan dijadwalkan berlaku pada Selasa (28/01) malam.
Foto: Jim Watson/AFP/Getty Images
Larang atlet transgender di olahraga perempuan
Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang atlet transgender berkompetisi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan, Rabu (05/02). Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan untuk membatasi hak LGBTQ+. Perintah ini juga menyatakan bahwa negara hanya akan mengakui dua jenis kelamin, pria dan perempuan. Sekolah yang melanggar aturan ini berisiko kehilangan dana federal.
Foto: Andres Caballero-Reynolds/AFP
Pembekuan dana USAID ke 130 negara
Keputusan Presiden Trump untuk menangguhkan dana bantuan USAID telah menghentikan proyek-proyek di sekitar 130 negara, termasuk Indonesia, berdampak dramatis pada jutaan orang dan pekerja bantuan. Trump menuduh USAID melakukan pemborosan, dengan menulis di Truth Social, "Sepertinya miliaran dolar telah dicuri di USAID.” Namun, ia tidak memberikan bukti apa pun.
Foto: Sofia Toscano/colprensa/dpa/picture alliance
Satgas DOGE untuk efisiensi
Satuan Tugas Department of Government Efficiency (DOGE) dibentuk Presiden AS Donald Trump untuk merombak sistem birokrasi federal. DOGE, yang dipimpin oleh Elon Musk, bertujuan mengurangi peraturan, pengeluaran, dan staf pemerintah. Banyak pihak mengkritik minimnya transparansi dalam perekrutan tim DOGE dan mempertanyakan jika tim tersebut telah melalui pemeriksaan terkait kesesuaian dan keamanan.
Foto: Andrew Harnik/Getty Images via AFP
Keinginan AS ambil alih Gaza
Presiden Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza. Usulan ini disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS, Selasa (04/02). "AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan sebuah pekerjaan. Kami akan memilikinya. Dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di tempat tersebut," kata Trump.
Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
Kenaikan tarif impor baja dan alumunium
Trump mengumumkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, berlaku Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan "membuat Amerika kaya kembali," kata dia. Namun, banyak ekonom menolak asumsi ini, dan menyatakan justru merugikan semua pihak. Tarif dimaksudkan melindungi produsen dalam negeri, tetapi industri AS masih bergantung pada impor logam, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan memicu inflasi.
Foto: IMAGO/Newscom / AdMedia
10 foto1 | 10
Dari monumen jadi penjara?
Kelayakan proyek ini juga dipertanyakan dari perspektif hukum. Alcatraz sekarang menjadi monumen sejarah yang dilindungi negara serta berfungsi sebagai museum. Alcatraz dinyatakan sebagai Monumen Bersejarah Nasional pada tahun 1986. Sekitar 1,2 juta wisatawan berkunjung setiap tahunnya.
Perubahan status dari monumen menjadi penjara haruslah mengikuti peraturan yang ketat. Namun, status bangunan sebagai monumen bersejarah dapat dicabut atas permintaan pemilik atau atas prakarsa Departemen Dalam Negeri AS. Masih belum jelas siapa saja yang menolak instruksi presiden ini. Departemen Kehakiman AS yang bertanggung jawab atas pengelolaan penjara federal, telah menyatakan bahwa mereka akan "mematuhi semua perintah Presiden”.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman