Ini adalah proses pembentukan pemerintahan paling lama dalam sejarah Jerman. Sekarang perjanjian koalisi telah disepakati. Namun, menurut editor DW Christoph Strack, masih ada satu tahapan lagi yang harus dilewati.
Iklan
Akhirnya. 135 hari setelah pemilu, tercapai kesepakatan koalisi. Sebentar lagi pemerintahan Jerman akan terbentuk. Betapa pentingnya hal ini, bisa dilihat dari agenda Kanselir untuk hari Kamis (08/02): Siang hari, Merkel menyambut Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, dan malam harinya kepala Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker. Eropa menanti pemerintahan baru Jerman, sebagai salah satu kekuatan kuat di Uni Eropa bersama Perancis. Eropa bisa dikatakan adalah fokus utama dari kesepakatan koalisi ini. Ini termasuk kebijakan luar negeri.
Lingkup dan detail perjanjian yang mencakup lebih dari 150 halaman, tidak hanya terdiri dari rincian peraturan, namun juga karena kurangnya kepercayaan dari pihak mitra koalisi. Bundestag mendapat buku tebal untuk digarap selama sisa tiga setengah tahun masa periode legislatif. Dorongan tersebut berasal dari para pemimpin ketiga partai dalam koalisi, tidak dari para anggota parlemen.
Namun, kesepakatan tersebut masih harus melewati persetujuan anggota partai SPD. Ini tidak menjadi masalah di tahun 2013 - lebih dari tiga perempat anggota partai menyetujuinya. Ini akan berbeda pada 2018. Pada kongres partai hanya sekitar 56 persen delegasi yang setuju untuk melakukan negosiasi koalisi. Penentang koalisi, terutama dari kalangan pemuda SPD telah lama berjuang untuk menolaknya.
Tapi pembagian posisi menteri dalam kabinet mungkin bisa mengubah pendapat mereka. Cukup mengejutkan seliweran berita dengan kementerian mana yang akan menjadi milik SPD. Partai ini tidak akan bisa mendapat hasil yang lebih baik lagi. SPD tidak bisa mencapainya lagi.
Langkah Pemilu Jerman 2017
2017 jadi tahun penting politik Jerman, yang juga dianggap penting bagi masa depan Uni Eropa. Tahun ini digelar tiga pemilu negara bagian dan pemilu parlemen. Inilah tahapan langkah menuju pemilu parlemen.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Rehder
Tahun Pemilihan Umum
Tahun ini Kanselir Angela Merkel kembali mencalonkan diri untuk periode legislatur ke empat. Keistimewaan lainnya, partai ektrem kanan Jerman Alternatif untuk Jerman (AfD) semakin mendapat dukungan pemilih dengan program anti imigran dan anti-Islamnya.
Foto: Getty Images
26 Maret - Pemilu Parlemen Saarland
Pemilu pertama diadakan di negara bagian kecil Saarland, di bagian Barat Jerman, yang berbatasan dengan Perancis. Partai Kristen Demokrat (CDU) di bawah Kanselir Angela Merkel jadi partai terkuat dengan mendapat 40% suara. Kubu ektrem kanan AfD untuk pertama kalinya terwakili dalam parlemen Saarland dengan 6,2% suara. Foto: PM Saarland Annegret Kramp-Karrenbauer (kiri) bersama Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
7 Mei - Pemilu di Schleswig-Holstein
Partai Kristen CDU secara mengejutkan juga berhasil jadi partai terkuat dalam pemilu di negara bagian Schleswig-Holstein. Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang memerintah kehilangan banyak suara. CDU dengan calonnya Daniel Günther (foto) mendapat 32% suara, sementara SPD hanya 27%. Partai anti imigran AfD juga berhasil terwakili di parlemen, setelah lewati "treshold" 5%.
Foto: Getty Images/M. MacMatzen
14 Mei - Pemilu di Nordrhein Westfalen
Nordrhein Westfalen (NRW) adalah negara bagian Jerman dengan populasi penduduk terbanyak, yaitu 17,5 juta. Oleh sebab itu NRW adalah negara bagian yang paling diperebutkan semua partai. Secara tradisional hasil pemilu di NRW juga dianggap barometer bagi hasil pemilu tingkat federal.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gambarini
19 Juni - Semua Partai Sudah Ajukan Nama
97 hari sebelum pemilu parlemen federal-Bundestag adalah hari penutupan pengajuan daftar nama kandidat dari semua partai yang ikut bersaing. Semua partai harus memasukkan daftar nama paling lambat pukul 6 sore. Sejauh ini tercatat 51 partai yang mendaftar. Ketua komisi pemilu Roderich Egeler (foto) memimpin rapat proses pemilu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
7 Juli - Siapa Yang Boleh Ikut?
79 hari sebelum pemilu, partai-partai yang diperbolehkan ikut pemilu diumumkan oleh Ketua komisi Pemilu. Jika ada partai yang tidak setuju dengan keputusan, partai itu punya waktu empat hari untuk mengajukan protes kepada Mahkamah Konstitusi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
17 Juli - Siapa Yang Masuk Daftar?
Semua partai politik punya waktu hingga 69 hari sebelum pemilu untuk menentukan calon mana yang akan akan dicantumkan dalam daftar dan di wilayah mana. Wakil partai ini namanya akan tercantum di daftar pertama pada kerta suara. Untuk daftar kedua pad kertas suara yang sama, partai-partai juga harus memasukkan nama.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
13 Augustus - Kampanye Resmi Dimulai
Berbeda dengan negara-negara lain, partai-partai Jerman hanya diijinkan menggantung poster kampanye atau memutar iklan di televisi, enam pekan menjelang pemilu. Jadi mulai 13 Agustus, pintu kampanye terbuka dan poster-poster akan bergantungan di tiap tiang listrik, dan menampilkan wajah calon dari berbagai partai.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Balk
20 Agustus - Siapa Berhak Memilih?
Sekitar sebulan sebelum pemilu, disusun daftar terpenting yakni daftar nama warga yang berhak memilih. Di Jerman semua warga yang berusia di atas 18 tahun berhak memilih dalam pemilu parlemen federal- Bundestang. Tahun ini jumlah pemilik hal pilih seluruhnya 61,5 juta.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
3 September - Kartu Hak Pilih Tiba
Di tahap ini, semua warga yang berhak memilih sudah mendapatkan kartu hak pilih yang dikirim lewat pos. Pemilih yang berhak tapi tidak terdaftar bisa melapor. Pemilih yang ingin memberikan suara lewat pos bisa meminta agar kertas suara dikirim ke alamatnya.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
18 September - Mempersiapkan TPS
Kurang dari sepekan sebelum pemilu, persiapan akhir dimulai. Kertas suara, bilik tempat mencoblos dan kotak-kotak untuk mentranspor dokumen mulai berjejer, dan relawan yang membantu proses pemberian suara dilatih. Pemerintah lokal harus memberi informasi kepada warga tentang lokasi TPS. Penduduk masih bisa mendaftarkan diri hingga 36 jam sebelum TPA dibka.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
24 September - Hari Pemilu Bundestag
Inilah hari penentuan. Gedung sekolah dan perkantoran difungsikan menjadi tempat pemungutan suara. TPS mulai buka pukul 8 pagi, dan tutup pukul 6 sore. Setelah penghitungan cepat, Kantor komisi Pemilu mengumumkan hasil penghitungan awal malam hari itu juga.
Foto: picture-alliance/dpa
25 September - Penentuan Pemenang dan Pecundang
Setelah semua kertas suara dihitung, hasil akhir pemilu diumumkan. Jika seorang wakil partai tidak menang di wilayahnya, ia masih bisa dapat kursi di Bundestag, jika termasuk daftar wakil partai di tingkat regional.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
24 Oktober - Sidang Pertama Parlemen Jerman ke-19
Parlemen yang baru terpilih harus bersidang untuk pertama kalinya, paling lambat sebulan setelah pemilu. Karena setelah itu dimulai perundingan pembentukan koalisi pemerintahan, yang diikuti dengan voting secara tertutup untuk memilih kanselir.
Foto: picture-alliance/dpa
24 November - Segalanya Berjalan Bebas dan Adil?
Jika ada yang ingin memprotes hasil pemilu, mereka punya waktu dua bulan. Semua orang yang memberikan suara, pengamat pemilu, ketua parlemen dan Ketua Komisi Pemilu Roderich Egeler (foto) punya hak untuk memprotes hasil pemilu. Penulis: Rebecca Staudenmaier (ml/as)
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
15 foto1 | 15
Tidak kalah serunya masalah internal kubu CDU/CSU. Karena keberhasilan satu negosiasi berarti mengorbankan hal yang lain. Angela Merkel, pemimpin CDU, telah berbicara tentang "kompromi yang menyakitkan". Kesepakatan sekarang akan mengungkapkan apa yang dimaksudnya. Merkel harus menyampaikan "rasa sakit" ini kepada anggota partainya. CDU itu sendiri tidak dihadapkan pada keputusan keanggotaan atau kongres partai. Tapi kondisi partai yang menggerutu tentang ketuanya, tidak menjadikan kondisi yang harmonis dalam CDU.
Yang jelas, pembentukan pemerintahan koalisi Jerman kini semakin jelas. Jerman telah beroperasi terlalu lama hanya dengan satu kepala pemerintahan. Hal ini membatasi pergerakan pemerintah. Rintangan terakhir akan dilewati bulan Maretn mendatang.
Kanselir Jerman, dari Adenauer hingga Merkel
Delapan orang pernah memerintah Jerman sejak 1949. Tujuh laki-laki historis dan seorang Angela Merkel. Sekilas para tokoh pemimpin Jerman dan pencapaian mereka.
Foto: picture-alliance/ ZB
Konrad Adenauer (CDU), 1949 - 1963
Konrad Adenauer adalah kanselir Jerman pertama. Bekas walikota Köln ini membawa republik federal yang baru seumur jagung ke panggung dunia. Kebijakan luar negerinya sering berorientasi ke barat. Adenauer yang dikenal otoriter sejak awal mendesak pembentukan kembali militer Jerman, Bundeswehr.
Foto: picture-alliance/Judaica-Sammlung
Ludwig Erhard (CDU), 1963 - 1966
Tahun 1963 Partai CDU menggeser Adenauer yang saat itu berusia 87 tahun dengan Ludwig Erhard. Sosok yang menjabat menteri ekonomi di era Adenauer itu memperkenalkan konsep Ekonomi Pasar Sosial dan dengan begitu ikut melahirkan keajaiban ekonomi Jerman Barat di akhir 50-an. Erhard menggemari cerutu, setiap hari ia menghabiskan 15 batang. Pemerintahannya bertahan sampai tahun 1966.
Foto: picture-alliance/dpa
Kurt Georg Kiesinger (CDU), 1966 - 1969
Kurt Georg Kiesinger adalah kanselir pertama yang menggawangi koalisi dua partai besar, CDU dan SPD. Pemerintahannya berhasil membawa perekonomian Jerman keluar dari resesi. Kiesinger menyulut aksi demonstrasi pemuda dan mahasiswa lantaran memberlakukan Undang-undang Darurat yang dianggap memberangus hak-hak warga sipil. Statusnya sebagai kanselir mengundang kontroversi berlatarbelakang NAZI.
Foto: picture alliance/AP Photo
Willy Brandt (SPD), 1969 - 1974
Gerakan sosial generasi 60-an membawa perubahan kekuasaan: Willy Brandt menjadi kanselir pertama dari Partai Sosial Demokrat (SPD). Foto Brandt saat bertekuk lutut di bekas Gheto Warsawa dan meminta maaf atas kekejaman rejim NAZI, menjadi simbol rekonsiliasi dan perdamaian. Ia merajut kembali hubungan dengan negara-negara anggota Uni Sovyet. 1971 Brandt mendapat penghargaan Nobel Perdamaian.
Foto: picture-alliance/Bildarchiv
Helmut Schmidt (SPD), 1974 - 1982
Helmut Schmidt mengambilalih kekuasaan setelah rekan separtainya, Brandt, mengundurkan diri. Krisis minyak, inflasi dan stagnasi ekonomi mewarnai pemerintahan bekas perwira Angkatan Udara tersebut. Gaya pemerintahannya rasional dan efisien. Ia misalnya bersikap keras terhadap kelompok teroris, Fraksi Tentara Merah (RAF). Karier Schmidt di Kanzleramt berakhir lewat mosi tidak percaya.
Foto: picture-alliance/Egon Steiner
Helmut Kohl (CDU), 1982 - 1998
Masa pemerintahannya yang berlangsung selama 16 tahun adalah rekor tersendiri. Helmut Kohl dikenal tangguh, keras kepala dan tidak menunjukkan ambisi reformasi. Pencapaian terbesarnya adalah reunifikasi Jerman dan pembangunan kembali kawasan bekas Jerman Timur. Kohl juga mempercepat institusionalisasi Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa
Gerhard Schröder (SPD), 1998 - 2005
Gerhard Schröder menjadi kanselir di tengah demam perubahan yang melanda Jerman pasca empat episode pemerintahan Helmut Kohl. Ia mengirimkan misi militer luar negeri pertama Jerman, di antaranya Afghanistan. Penolakannya terhadap desakan Amerika untuk bergabung dalam invasi Irak mencuatkan namanya di dunia internasional.
Foto: picture-alliance/dpa
Angela Merkel (CDU), sejak 2005
Sejak 2005 Angela Merkel menjadi kanselir di Jerman. Tantangan terbesar yang dihadapi kabinetnya sejauh ini adalah krisis keuangan global dan krisis Euro serta krisis pengungsi. Gaya pemerintahannya pragmatis. Merkel misalnya menyudahi produksi energi nuklir pasca bencana atom di Fukushima, kendati ini bertentangan dengan haluan partai.