1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terbentuk Dua Kepengurusan Golkar

8 Desember 2014

Golkar versi Agung Laksono selesai menggelar musyawarah nasional (munas) di Ancol, Jakarta. Mereka menyatakan munas ini lebih demokratis daripada munas Bali versi Aburizal Bakrie.

Foto: Getty Images

Musyawarah nasional Golkar di Ancol menjadi bentuk perlawanan para kader Golkar yang ditolak oleh Aburizal Bakrie, yang terpilih secara aklamasi dalam munas Golkar di Nusa Dua Bali beberapa hari lalu.

Munas Golkar di Ancol menyatakan membatalkan pemecatan belasan kader Golkar yang dilakukan kubu Aburizal. Munas Ancol juga memilih Agung Laksono sebagai Ketua Umum Golkar yang baru.

Agung mengalahkan dua calon lain, yaitu Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita dengan perolehan suara jauh lebih besar. Pemungutan suara dilakukan secara rahasia, penghitungan hasilnya disaksikan secara terbuka oleh publik. Priyo dan Agus Gumiwang kemudian ditetapkan sebagai Wakil Ketua Umum Golkar.

Selain memilih Ketua Umum baru, munas Golkar di Ancol juga menyatakan akan keluar dari Koalisi Prabowo dan mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.

Berbeda dengan munas Bali, Golkar pimpinan Agung Laksono menetapkan akan memperjuangkan pemilihan kepada daerah secara langsung, dan mendukung pemberantasan korupsi dengan tegas.

Mendaftarkan diri

Wakil Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso hari Senin (08/12) mendaftarkan susunan pengurus Partai Golkar yang baru ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) di Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Kemenkum HAM sebelumnya juga menerima susunan pengurus Golkar versi Aburizal Bakrie.

"Saya katakan kita terima dua-duanya. Kita akan teliti dan bentuk tim khusus untuk mempelajari lebih dalam menilai Munas. Berpegang pada AD ART," kata Menkum HAM Yasonna H Laoly.

"Pemerintah tidak boleh diskriminatif. Tapi soal mana yang benar dan salah, nanti kami lihat," tandasnya Menkum HAM.

JK dukung munas Ancol

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerangkan, ia lebih menghargai munas yang berlangsung lebih demokratis, tanpa menyebut kubu tertentu.

"Saya tidak dalam posisi memilih, tetapi tentu yang saya hargai yang lebih demokratis," kata Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, seperti dikutip Kompas Online.

Agung Laksono terpilih sebagai Ketua Umum dalam munas Ancol setelah pemungutan suara antara tiga kandidat. Sementara Aburizal Bakrie dipilih secara aklamasi dalam munas Bali beberapa hari sebelumnya.

Wapres Jusuf Kalla menegaskan, dia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan untuk melepas jabatan mereka di partai politik, ketika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.

hp/vlz (kompas, detik, ant)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait