Akhirnya Uni Eropa Sepakati Paket Pemulihan Corona
11 Desember 2020
Para pemimpin UE sepakat untuk mengesahkan anggaran baru dan dana pemulihan virus corona, termasuk Hongaria dan Polandia. Sebelumnya kedua negara telah menentang ketentuan mengikat dana untuk menegakkan supremasi hukum.
Presiden Prancis Emmanuel macron (ketiga dari kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (kanan) di sela-sela KTT Uni Eropa, Kamis (10/12)Foto: picture alliance/dpa/Pool AP
Kedua negara telah menentang anggaran jangka panjang tujuh tahun senilai € 1,1 triliun (Rp 18,7 kuadriliun) dan paket pemulihan € 750 miliar (Rp 12,75 kuadriliun) atas ketentuan mengikat dana untuk menegakkan supremasi hukum.
"Sekarang kami bisa mulai pengimplementasian dan membangun kembali ekonomi kami. Paket pemulihan akan mendorong transisi hijau dan digital kami,'' kata Michel melalui cuitannya.
Belum ada rincian lebih lanjut tentang perjanjian ini, namun menjelang KTT, para diplomat dan pejabat UE mengatakan kemungkinan akan ada deklarasi bahwa mekanisme hukum hanya akan digunakan setelah keputusan dari Pengadilan Eropa - sebuah proses yang dapat berjalan selama satu tahun - yang mendapat pertentangan dari Polandia dan Hongaria.
Eropa Perketat Pembatasan Hadapi Gelombang Kedua COVID-19
Eropa menghadapi situasi serius dengan mencatat rekor tertinggi kasus corona baru sejak wabah menyebar pada awal tahun. Eropa kembali perketat aturan pembatasan, namun berupaya hindari lockdown untuk melindungi ekonomi.
Foto: Getty Images/AFP/M. Medina
Jerman memperketat pembatasan di sejumlah kota
München menjadi kota besar terbaru yang melampaui ambang batas angka kasus virus corona di Jerman. Sementara di Berlin, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun terakhir, aturan jam malam kembali diberlakukan. Semua kegiatan bisnis di Berlin harus tutup pukul 11 malam, setidaknya hingga akhir Oktober 2020. Jumlah orang yang diperbolehkan bertemu di luar pada malam hari dibatasi hingga lima orang.
Foto: Fabrizio Bensch/Reuters
Republik Ceko memperketat lockdown
Republik Ceko yang sebelumnya dipuji karena tanggap merespons pandemi, kini tertatih-tatih di ambang lockdown kedua. Pemerintah menetapkan keadaan darurat sejak 5 Oktober. Warga diwajibkan memakai masker dan gereja hanya dibatasi untuk 10 orang. Pusat perbelanjaan telah diinstruksikan untuk mematikan Wi-Fi untuk mencegah kaum muda berkumpul.
Foto: Gabriel Kuchta/Getty Images
Spanyol menetapkan keadaan darurat
Pemerintah Spanyol telah menetapkan keadaan darurat selama 15 hari di Madrid. Namun, langkah yang memungkinkan pemerintah pusat untuk memberlakukan tindakan karantina di seluruh negeri itu memicu protes. Pemerintah pusat memberlakukan tindakan itu karena pemerintah daerah Madrid menolak seruan untuk memberlakukan langkah yang lebih ketat guna mengendalikan penyebaran virus.
Foto: SOPA Images/ZUMA Wire/picture-alliance
Polisi di Prancis patroli menegakkan aturan pembatasan
Bar di Paris ditutup setelah kasus COVID-19 meningkat tajam. Dua kota lainnya, Toulouse dan Montpellier, meningkatkan kewaspadaan ke level paling tinggi. Pada Sabtu 10 Oktober 2020, Prancis mencatat hampir 27.000 kasus COVID-19, yang menjadi angka kasus harian tertinggi. Di Paris dan sekitarnya, polisi melakukan patroli untuk memastikan bar ditutup dan pengunjung restoran mematuhi jarak sosial.
Foto: Kiran Ridley/Getty Images
Polandia terapkan aturan baru, namun tetap membuka sekolah
Polandia menerapkan aturan baru setelah mencatat rekor infeksi selama lima hari berturut-turut. Namun, sekolah di Polandia tetap dibuka. Warga berusia antara 60 hingga 65 tahun memiliki jam belanja khusus dari jam 10 pagi hingga siang hari. Setiap orang diwajibkan memakai masker di ruang publik. Negara berpenduduk 38 juta jiwa itu sejauh ini mencatat 121.638 kasus dan 2.972 kematian.
Foto: Reuters/K. Pempel
Slovakia larang kerumunan lebih dari enam orang
Di Slovakia, aturan baru hanya memperbolehkan maksimal enam orang untuk berkumpul, namun anggota keluarga mendapat pengecualian. Warga diwajibkan memakai masker dan semua acara publik dilarang, termasuk layanan keagamaan di gereja. Pusat kebugaran ditutup, sementara restoran tidak boleh melayani makan di tempat. Foto di atas menunjukkan penggemar hoki di Bratislava yang memprotes aturan baru.
Foto: Pavel Neubauer/dpa/picture-alliance
Inggris gunakan sistem peringatan tiga tingkat
Pemerintah Inggris memperkenalkan sistem peringatan tiga tingkat untuk memberi informasi terkait angka kasus COVID-19. Sistem baru ini mengklasifikasikan area yang memiliki risiko "sedang", "tinggi", atau "sangat tinggi". Liverpool diperkirakan berada di tingkat tertinggi dan akan memperketat aturan pembatasan, seperti menutup pusat kebugaran, pub, dan kasino. (pkp/rap)
Foto: Justin Tallis/AFP/Getty Images
7 foto1 | 7
Jerman, pemegang kepresidenan bergilir Dewan Eropa saat ini, mengatakan telah mengajak Polandia dan Hongaria ikut serta.
"Jerman telah bekerja keras untuk menjembatani perbedaan dan menemukan solusi untuk keprihatinan Polandia dan Hongaria sementara pada saat yang sama menegakkan mekanisme aturan hukum sebagaimana disepakati dengan Parlemen Eropa," kata Kanselir Angela Merkel saat tiba di KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis (10/12).
Uni Eropa telah berulang kali menuduh Polandia dan Hongaria merusak independensi peradilan dan kebebasan media.
Menjelang KTT, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan aturan tersebut dapat digunakan untuk menargetkan negara anggota lainnya di masa depan.
"Kami harus menghindari keputusan yang sewenang-wenang dan bermotif politik,'' katanya. "Hari ini, kami khawatir bahwa kami mungkin diserang dengan cara (yang) tidak dapat dibenarkan, tetapi tentu saja di masa depan (bisa) negara mana pun."
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan bahwa mereka berjuang untuk "kemenangan yang masuk akal."
"Jelas bahwa ketika bangsa kita dan jutaan orang benar-benar membutuhkan karena pandemi dan konsekuensi ekonomi dari itu, kita harus bersikap wajar,'' kata Orban.
Polandia dan Hongaria, yang dituduh oleh banyak mitra Eropa tergelincir ke arah otoritarianisme, adalah penerima utama dana UE, sedangkan negara UE yang lebih kaya membayar lebih banyak dibanding yang mereka terima.
KTT Uni Eropa kali ini akan membahas masalah iklim dan Brexit.
UE berharap pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 55% pada tahun 2030 akan disetujui, bukan sebesar 40% seperti yang disepakati saat ini. Pembahasan tersebut kemnungkinan besar akan berlangsung alot.