1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasAsia

Aksi Bajak Laut Meningkat, Terutama di Perairan Singapura-RI

16 April 2025

Aksi pembajakan di lautan dunia telah melonjak tahun ini, menurut International Maritime Bureau (IMB). Hal ini khususnya terjadi di perairan antara Singapura dan Indonesia.

Latihan anti-pembajakan bersama Jepang pada Januari 2025
Penjaga pantai Indonesia ikut serta dalam latihan anti-pembajakan bersama Jepang pada Januari 2025Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP/Getty Images

Biro Maritim Internasional (International Maritime Bureau/IMB) yang berbasis di London mencatat aksi bajak laut telah menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan bagi pelayaran global tahun ini. Ada 45 kasus pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal, yang tercatat di kuartal pertama.

Peningkatan ini mewakili kenaikan hampir 35% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, menurut IMB. Dari Januari hingga Maret tahun lalu, 33 insiden dilaporkan, dan 27 insiden pada kuartal pertama tahun 2023.

Lonjakan pembajakan di Selat Singapura

Dalam 45 insiden yang dilaporkan di seluruh dunia itu, "37 kapal dinaiki secara paksa, empat kapal dibajak, dan empat percobaan serangan,” tulis IMB.

IMB mencatat bahwa "ancaman terhadap keselamatan awak kapal tetap tinggi,” dengan 37 awak kapal disandera pada kuartal pertama tahun 2025, serta 13 orang diculik, dua orang diancam, dan satu orang terluka.

Laporan IMB menyoroti lonjakan khusus di Selat Singapura antara Singapura dan Indonesia, tempat terjadinya 27 serangan atau percobaan serangan. Angka ini naik dari tujuh serangan pada periode yang sama tahun lalu.

“92% dari semua kapal yang ditargetkan di Selat Singapura berhasil dinaiki secara paksa, termasuk sembilan kapal curah dan kapal tanker yang berukuran lebih dari 100.000 ton bobot mati,” kata pernyataan IMB.

Wilayah ini mencatat 14 kasus pembajakan dengan senjata api, lebih dari setengah dari total 26 kasus yang dilaporkan secara global pada 2024.

Laporan tersebut tidak memberikan alasan yang lebih jelas mengapa ada peningkatan pembajakan di Selat Malaka, yang merupakan salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia. 

IMB: "Melindungi awak kapal adalah yang terpenting"

Direktur IMB michael Howlett mengatakan peningkatan pembajakan di wilayah tersebut "memprihatinkan, dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk melindungi keselamatan para pelaut yang menavigasi perairan ini.”

 "Memastikan keamanan rute-rute vital ini sangat penting dan semua tindakan yang diperlukan harus diambil untuk melindungi para awak kapal,” kata Howlett dalam pernyataannya.

IMB merupakan bagian dari Kamar Dagang Internasional (ICC) yang berbasis di Paris.

 

pkp/rs (AFP, dpa)