Hujan salju lebat di Newfoundland, Canada, membuat sekelompok warga berpatroli meninjau lingkungan. Tak disangka patroli tersebut menjadi misi penyelamatan hewan yang terjebak dalam salju.
Iklan
Hujan salju yang lebat menginisiasi delapan warga Newfoundland, Canada, untuk berpatroli. Namun, tujuan awal mereka untuk mengontrol lingkungan berubah menjadi misi penyelamatan saat mereka tak sengaja menemukan seekor rusa moose terkubur dalam salju setinggi 1,8 meter.
"Kami melihat sebuah kepala muncul dari salju," kata Jonathan Anstey dari Sledcore Snowmobiling. "Awalnya kami tidak yakin, tapi ketika kami melihat lebih dekat, itu adalah rusa moose besar, yang terkubur salju sampai ke lehernya," tambahnya.
Tubuh belakang hewan itu terjebak dalam lubang rawa dan meronta-ronta dengan panik untuk mendapatkan pijakan. "Rusa moose, saat mereka panik, menempatkan telinganya ke belakang dan rambut di punggung mereka berdiri serta mereka menjilat bibirnya dengan agresif," katanya. "Dan hewan yang kami selamatkan tersebut melakukan semua hal itu."
Lalu beberapa orang dari grup tersebut mendekati hewan itu dari belakang dan mulai menggali salju dengan sekop. Sambil menjaga jarak aman, mereka membuat jalan keluar bagi binatang malang tersebut.
Rahasia Gelap Wisata Gajah di Asia
Belakangan organisasi pro satwa mulai rajin mengimbau wisatawan agar tidak menunggangi gajah. Apa pasal? Gajah jinak sering mengalami penyiksaan dan hidup dalam kondisi mengenaskan untuk bisa menghibur wisatawan.
Foto: Reuters/J. Silva
Nasib Naas Raksasa Hutan
Ribuan gajah yang dipaksa bekerja untuk wisatawan atau sebagai hiburan di Asia sering mengalami penyiksaan. Temuan tersebut diumumkan World Animal Protection di London, Inggris. Menurut survey WAP, tiga dari empat gajah di pusat-pusat wisata Asia Tenggara hidup dalam kondisi yang mengenaskan.
Foto: Picture alliance/dpaepa/H. H. Young
Budak Wisata Satwa Liar
Level penindasan yang dialami gajah wisata dianggap "mengenaskan" oleh WAP yang memeriksa kondisi hampir 3.000 gajah di 220 lokasi wisata di Thailand, Laos, Kamboja, Nepal, Sri Lanka dan India. Kebanyakan gajah wisata adalah satwa liar yang dijinakkan dengan menggunakan kekerasan. Padahal saat ini populasi gajah liar di Asia hanya berjumlah 50.000 ekor.
Foto: Getty Images/AFP/N. Celis
Jinak Lewat Penyiksaan
Buat menjinakkan gajah, pelatih menggunakan metode yang dijuluki "penghancuran" - di mana bayi gajah dijauhkan dari induknya dan dipaksa menjalani program latihan berat, termasuk di antaranya dikurung dan dipukuli selama beberapa pekan atau ditusuk dengan benda tajam. Dengan cara itu naluri liar gajah bisa dipatahkan.
Setidaknya 77% gajah wisata/sirkus yang diperiksa dipasung dengan rantai dari pagi hingga malam selama tidak digunakan untuk kegiatan hiburan. Kebanyakan gajah mengalami malnutrisi dan tidak mendapat akses pengobatan yang layak. Selain itu mereka juga dipaksa hidup di lingkungan yang tidak nyaman semisal sebagai satwa pajangan di bar dan restoran.
Foto: picture-alliance/dpa/J. S. Peifer
Bisnis Keji di Pasar Gelap
Untuk mengungkap nasib gajah wisata, WAP mengunjungi pusat wisata satwa liar di berbagai negara di Asia Tengah dan Asia Tenggara. Pasar gelap gajah liar di Asia Tenggara mempersulit upaya pemerintah melindungi populasi gajah liar. Seekor bayi gajah misalnya dibanderol seharga hingga 25.000 Dollar AS atau sekitar 330 juta Rupiah di Thailand.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kochetkov
Gajah Sumber Penghasilan?
Thailand saat ini mencatat 4.000 gajah peliharaan. Kebanyakan dipekerjakan di bidang pariwisata, termasuk sekitar 2.500 gajah liar. Sementara di Myanmar pemerintah memiliki 2.850 ekor gajah yang dipekerjakan secara legal di industri perhutanan untuk mengangkut kayu. Nasib serupa dialami 1900 gajah lainnya.
Foto: Jennifer Pastorini/Centre for Conservation and Research Sri Lanka
Ancaman Pariwisata
Namun begitu pariwisata tetap menjadi ancaman terbesar gajah Asia. Menurut pemerintah Thailand, 40% pelancong asing yang datang dari 10 negara sumber wisatawan terbesar berencana atau sudah pernah menunggangi gajah. Artinya gajah-gajah wisata di Thailand harus memanggul wisatawan sebanyak 12,8 kali setiap tahun.
Foto: Reuters/J. Silva
7 foto1 | 7
"Seekor rusa moose dewasa bisa mencapai berat 450 kg sampai 550 kg. Mereka bisa menyebabkan beberapa cedera serius jika mereka berniat melakukannya, "kata Jonathan. "Saya tidak menyarankan orang lain mencobanya, tapi dalam situasi ini kami merasa nyaman melakukan apa yang kami lakukan."
Setelah beberapa menit menggali, kelompok tersebut berhasil membuat jalan setapak di belakang hewan tersebut. Kemudian dengan mobil-mobil salju mereka menjauh sekitar 15 meter, mengawasi hewan itu merangkak keluar dari lubang. Rusa moose tersebut masih terjebak salju selama beberapa detik lalu menggerak-gerakkan tubuhnya. "Dan kemudian dia memberi kami satu atau dua pandangan dan bebas berlari," kata Jonathan.
Kelompok tersebut melanjukan patrolinya dan menemukan beberapa rusa moose yang juga terjebak dalam salju setinggi satu meter. "Tapi kami hanya memantau dari jarak aman dan membiarkan mereka membebaskan dirinya sendiri," imbuhnya. Jonathan menekankan bahwa rusa moose harus dibiarkan sendiri dalam habitat alaminya.
Inilah Binatang Jerman Tahun 2018
Perhimpunan pelindung binatang di Jerman memilih hewan tahun 2018. Beberapa diantaranya tergolong terancam punah tapi ada juga yang mampu beradaptasi dan berkembang biak di habitat yang terus berubah.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Burung Imitator
Jalak ditetapkan sebagai burung Jerman tahun 2018. Burung ini mampu beradaptasi dan menirukan suara yang tiap hari terdengar. Burung jalak di perkotaan bisa meniru dengan sempurna bunyi ponsel, sirene mobil polisi bahkan gonggongan anjing. Gerbombolan burung jalak saat terbang bersama, menjadi fenomena luar biasa yang kerap diamati di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Ikan Pengembara
Ikan Stickelback bersirip tiga dinobatkan sebagai ikan tahun 2018 di Jerman. Perhimpunan pemancing dan penyelam Jerman memilih ikan kecil ini karena kemampuannya mengembara saat akan kawin. Ikan yang hidup di kawasan payau dekat pantai, saat akan memijah akan mengembara hingga hulu sungai. Bagian kepala hingga dada ikan jantan akan berwaran merah, sebagai indikasi siap kawin.
Foto: Imago/Nature Picture Library
Hati-Hati Bukan Hewan Jinak
Kucing hutan yang terancam musnah di Jerman, berturut-turut dinobatkan sebagai hewan tahun ini. Jumlahnya ditaksir maksimal tinggal 6.000 ekor. Banyak anak kucing hutan mati terlindas mobil, karena habitatnya dijadikan jalan raya atau pemukiman. Walau mirip, kucing liar tidak sekeluarga dengan kucing rumahan.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Arnold
Raja Amfibi
Kodok Raja dinobatkan senagai amfibi tahun ini, Habitat kodok meliputi kawasan air tenang atau air deras. Mangsanya adalah cacing, serangga, laba-laba dan siput. Walaupun makanan tersedia sepanjang tahun, amfibi ini terus merosot populasinya di Jerman tapi tidak tergolong terancam.
Kuda ras Altwürttemberger terancam musnah, karena mekanisasi bidang pertanian. Dulu kuda ras ini terutama dimanfaatkan menarik bajak di ladang atau menarik delman. Di Jerman kini tinggal tersisa 45 kuda betina dan 10 kuda jantan jenis ini, hingga tergolong terancam musnah.
Kakiseribu hitam ini dinobatkan sebagai binatang gua Jerman tahun 2018. Habitat nyamannya adalah hamparan tanah hutan yang lembab dan hangat. Di musim dingin, hewan memerlukan tempat berlindung yang kering dan tidak membeku, biasanya di gua-gua karst atau di gua bawah tanah.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/K. Wagner
Pemenang Perubahan Iklim
Lebah liar Halictus scabiosae yang pendatang dari kawasan Laut Tengah juga dinobatkan sebagai binatang Jerman 2018. Lebah liar ini habitatnya meluas ke utara Jerman akibat perubahan iklim.Inilah hewan pemenang perubahan iklim.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/R. Guenter
Namanya Berbisa
Lalat kalajengking dinobatkan sebagai serangga Jerman tahun 2018. Lalat ini tidak beracun, dan bagian ekor yang mirip sengat kalajengking, sebetulnya adalah organ reproduksinya. Serangga ini juga dikenal lihai karena sering bisa meloloskan diri dari jeratan sarang laba-laba.
Capung kerdil rawa dinobatkan jadi capung 2018 di Jerman. Capung ini habitatnya hanya di kawasan rawa di Jerman dan sangat jarang terlihat. Dua faktor itu, kecil dan jarang, menyebabkan capung ini belum banyak diteliti.
Foto: picture-alliance/dpa/GdO/BUND/M. Post
Kupu-Kupu Rubah
Kupu-kupu yang di Jerman diberi nama rubah besar ini terancam musnah akibat penggunaan pestisida. Karena itu perhimpunan peneliti kupu-kupu Jerman menobatkannya sebagai kupu-kupu 2018.