Aksi Kekerasan Rasisme
19 Mei 2006Tema ini bertambah panas dengan pernyataan yang dilontarkan Uwe-Karsten Heye, mantan juru bicara pemerintah di zaman Kanselir Schröder, yang menyebutkan para penonton Piala Dunia, jangan datang ke negara bagian yang terkenal anti orang asing. Disebutkan, ada kawasan di Jerman, yang disebut “no go area“ bagi para tamu Piala Dunia yang berkulit berwarna.
Kasus rasis menjelang Piala Dunia, bukan undangan bersahabat terhadap tamu dari seluruh dunia, demikian komentar harian Jerman Leipziger Zeitung yang terbit di Leipzig.
"Sebagai tuan rumah Piala Dunia, Jerman harus merasa cemas. Sebab para pakar keamanan sudah memperingatkan, kejuaraan sepak bola Piala Dunia ini, dapat bermuara pada aksi kekerasan. Akan tetapi, jika tokoh sekelas Heye menyarankan, agar orang berkulit berwarna jangan datang ke Brandenburg, hal itu akan memicu kepanikan. Sekaligus menampilkan citra keliru mengenai Jerman."
Harian Märkische Oderzeitung yang terbit di Frankfurt/Oder menulis:
"Memang harus diakui, terdapat para tukang pukul dari kelompok Neo-Nazi. Juga terdapat sikap kebencian terhadap orang asing. Di Brandenburg juga terdapat kawasan ekstrem kanan. Laporan jawatan pelindung konstitusi menyebutkan, sekitar 1.400 orang dari 2,5 juta penduduk Brandenburg merupakan aktivis Neo Nazi. Akan tetapi, jangan menanam prasangka buruk secara pukul rata, bahwa semua warga Brandenburg anti orang asing. Sikap jangan berprasangka buruk diharapkan tidak hanya diterapkan terhadap Brandenburg."
Sementara harian Kieler Nachrichten yang terbit di Kiel menulis:
"Pada tahun lalu terdapat sedikitnya 600 kasus kekerasan oleh Neo-Nazi, mayoritasnya terhadap orang asing. Akan tetapi di Jerman ini, aksi kekerasan dan kebencian terhadap orang asing sering kali dianggap enteng atau bahkan ditutup-tutupi, khususnya jika dunia internasional akan menjadi tamu di sini. Itulah sebabnya mantan juru bicara pemerintah sebelumnya, Heye, dimaki layaknya seorang pengkhianat bangsa. Tiga pekan menjelang kejuaraan sepak bola Piala Dunia, jangan sampai suasana gembira ini jadi keruh. Semakin tegas para politisi menentang aksi rasisme, pasti semakin banyak warga masyarakat yang ikut dalam aksi terhormat itu. Artinya citra Jerman juga akan semakin bersahabat."
Harian boulevard Express yang terbit di Köln menulis:
"Pernyataan Heye harus dimengerti, bahwa ancaman kelompok ekstrem kanan memang ada, dan jangan sampai diremehkan. Akan tetapi dalam tema ini, ia juga kebablasan, sehingga menimbulkan citra buruk seluruh Jerman. Seharusnya tokoh politik sekelas Heye, tidak boleh tergelincir seperti itu."
Sementara Neue Presse yang terbit di Hannover menulis:
"Heye berhasil dengan pancingannya. Ia sebetulnya hendak membicarakan kenyataan di Jerman. Dan Jerman kini mendiskusikannya. Serangan terhadap orang yang berbeda warna kulitnya, bukannya insiden yang hanya muncul sewaktu-waktu, tapi merupakan realita di Jerman. Ini masalah yang terjadi terus menerus, yang merusak citra Jerman di seluruh dunia. Sebetulnya warga Jerman harus berterima kasih kepada Tuan Heye."