1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Serangan Teror di Mumbai

28 November 2008

Rangkaian serangan teror yang terjadi Rabu (26/11) terhadap dua hotel mewah dan sebuah pusat Yahudi di Mumbai, menjadi sorotan media cetak Eropa.

Harian India dengan topik utama aksi serangan teror di MumbaiFoto: DW/Ashraf

Setelah rangkaian serangan yang terjadi di Mumbai, harian Italia Il Messaggero melihat betapa pentingnya tanggung jawab Eropa dalam hal ini. Harian yang terbit di Roma itu menulis

„Apa yang terjadi di Mumbai dapat merupakan pengumuman sebuah bentuk serangan baru dan sebuah strategi baru, dari mereka yang memiliki kepentingan terhadap kegagalan politik Amerika. Dan itu tidak hanya teroris Al Qaida. Sebagai anggota NATO, yang setelah pengumuman program dari Presiden Amerika Serikat mendatang, Barack Obama hendak memainkan peran yang lebih dinamis di Afghanistan, negara-negara Uni Eropa akan segera mendapat seruan untuk memenuhi tugasnya, guna membereskan situasi di bagian dunia yang mengalami masalah kompleks tersebut. Yang paling diharapkan adalah bila selain uang dan perlengkapan militer, Eropa juga hendaknya memasok gagasan dan strategi baru. Namun yang paling utama, Eropa menempatkan diri dalam posisi yang terpadu.“

Tentang kemungkinan peran Pakistan dalam rangkaian aksi serangan teror di Mumbai harian Austria Salzburger Nachrichten menulis

„Para teroris tampaknya memiliki sasaran, mendestabilisasi seluruh kawasan tersebut. Sesaat sebelum terjadinya serangan berdarah di Mumbai, Menteri Luar Negeri Pakistan berkunjung ke New Delhi untuk menghidupkan kembali dialog antar negara bertetangga. Bagi para ekstremis pendekatan antara mantan musuh bebuyutan itu ibaratnya onak di mata mereka. Setiap bom yang meledak di India, memperburuk hubungan negara itu dengan Pakistan. Pemimpin India segera menunjuk Pakistan sebagai dalangnya. Cukup lama Pakistan mengekspor teroris-teroris Islam ke India. Juga kali ini mungkin saja dinas rahasia Pakistan ISI terlibat dalam permainan kotor tersebut.“

Dan terakhir komentar harian liberal kiri Perancis Liberatión

"Jika para pelaku serangan teror di Mumbai berasal dari negara tetangga Pakistan, India harus membuktikannya. Karena tidak boleh dilupakan, di tanah yang bagaimanan radikalisme ini tumbuh. India melupakan gagasan sekularisme dan toleransinya dari masa lalu. Dengan mengatasnamakan visi Hinduisme, negara itu memperlakukan masyarakat muslimnya seperti warga negara kelas dua. Pejabat berwenang India terlalu lama membiarkan terjadinya gerakan anti muslim dan anti Kristen, dan tidak mengizinkan masyarakat tersebut ambil bagian dalam demokrasi dan kesuksesan India. Terorisme tumbuh subur dari situasi frustrasi ini.“ (dk)