Dalam sebuah pesan video, pemimpin Islamic State Abu Bakar al-Baghdadi menyerukan gerilayawannya untuk bertempur sampai mati buat mempertahankan kota Mosul. Ia meyakini serangan Mosul adalah awal dari kemenangan ISIS.
Iklan
Setelah hampir satu tahun absen, pemimpin kelompok teror Islamic State Abu Bakar al-Baghdadi mengakhiri sikap diam dengan memerintahkan jihadis ISIS untuk bertahan di Mosul.
"Jangan mundur" katanya dalam sebuah video yang diunggah ke Youtube. "Bertahan dengan hormat seribu kali lipat lebih mudah ketimbang menyerah dalam malu."
"Perang total dan jihad besar yang sedang dilakukan Islamic State cuma menambah keyakinan kita bahwa ini semua cuma awal dari kemenangan," imbuhnya. "Ini adalah apa yang telah dijanjikan oleh Allah dan rosulnya."
"Untuk semua penduduk Nineveh, terutama para gerilayawan, berhati-hatilah terhadap kelemahan kalian ketika menghadapi musuh-musuh kalian," kata Baghdadi merujuk pada provinsi di utara Irak yang beribukotakan Mosul.
Ia juga mengajak pendukungnya yang tidak bisa memasuki Suriah atau Irak agar pergi ke Libya.
Pembebasan Mosul oleh pasukan Irak diyakini bisa menjadi awal dari keruntuhan Islamic State.
Koalisi pimpinan AS yang menyokong pasukan darat Irak meyakini jumlah pejuang ISIS yang masih bertahan di Mosul berkisar antara 3.000 hingga 5.000 orang. Washington meyakini perang merebut Mosul akan berlangsung lama.
Saat ini pasukan Irak tengah sibuk merebut kota dan desa yang tersebar di sekitar Mosul. Awal pekan ini militer mengklaim telah menguasai sudut timur Mosul dan bersiap memasuki gerbang kota dalam waktu dekat.
Pasukan Irak yang juga menggabungkan milisi Sunni, Syiah dan Kurdi itu diperkirakan bakal menghadapi pertempuran kota yang sengit.
Selain itu Turki juga menempatkan pasukannya di kota Bashiqah, di utara Mosul. Dalam hal ini al Baghdadi memerintahkan pasukannya "meluapkan api amarah" terhadap pasukan Turki. "Hari ini Turki memasuki wilayah jangkauan jihad kalian. Serbu mereka dan ubah ketentraman mereka menjadi ketakutan."
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.