1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Al Gore bertemu Merkel di Berlin

24 Oktober 2007

Al Gore adalah bintang tamu konferensi iklim Jerman kedua di Berlin. Dalam pertemuan di kantor kekanseliran, ia dan Angela Merkel saling memuji kontibusi masing-masing bagi perlindungan iklim.

Foto: AP

Semua kamera mengarah ke Al Gore yang melangkah di atas karpet merah di Berlin, semalam. Mantan Wakil Presiden AS itu sempat membuat hadirin terbahak sangat memperknalkan diri.

"Saya Al Gore, dulu saya presiden AS yang berikutnya."

Hadirin tertawa.

"Saya pikir itu tidak lucu".

Hadirin kembali tertawa. Tapi pesan politik yang dibawa Gore serius. Hentikan perubahan iklim.

"Apakah kita ingin dicatat sejarah sebagai generasi ynag begitu tidak bertanggungjawab, berpikiran pendek dan sama sekali tidak memikirkan nasib generasi mendatang? Saya menolak untuk percaya bahwa seperti itulah kita. Saya yakin, bahwa kita punya kesadaran dan keberanian moral."

Para pemimpin negara seharusnya bertemu setiap tiga bulan, sampai mereka menemukan peraturan penerus bagi Protokol Kyoto untuk perlindungan iklim, kata Gore.

Tuntutan ini sebelumnya juga disampaikan Gore pada Kanselir Angela Merkel. Dalam pertemuan singkat yang dijadwalkan mendadak di kantor kekanseliran, keduanya saling memuji. Merkel memulai:

"Saya menganggap, sudah diketahui luas bahwa perubahan iklim adalah tantangan global terbesar. Kita harus menunjukkan pada umat manusia bahwa kita mampu bersama-sama menaklukkan tantangan ini. Dan untuk itu, prakarsa dari Al Gore penting bagi masyarakat di banyak negara."

Gore langsung membalas. ia memuji Merkel atas komitmennya dalam memerangi pemanasan global dan mengupayakan penerus protokol Kyoto.

Gore memuji cara Merkel dalam menjadikan perang terhadap perubahan iklim sebagai tema pokok, bukan hanya bagi pemerintah Jerman tapi juga selama masa kepemimpinan Jerman di UE, dan kini di G8.

Seusai pertemuan dengan Merkel, Gore memberi ceramah dalam jamuan makan malam yang dihadiri sekitar 300 undangan, dengan tema ‘kenyataan yang tak menyenangkan’. Judul yang sama dengan film dokumenter yang memenangkan piala Oscar, dimana Gore memperingatkan ancaman bencana besar iklim di seluruh dunia.

Bagi perlindungan iklim pula, Al Gore menyerahkan 130.000 Euro yang ia terima untuk ceramahnya, dari perusahaan energi EnBW. Perusahaan tersebut itu di Jerman dikritik para aktivis lingkungan sebagai perusak iklim.

EnBw mendukung perubahan iklim dengan pembangkit listrik tenaga batubaranya, kata para pengkritik. EnBW memoles citranya dengan menghadirkan Al Gore, tokoh pelindung iklim, sebagai penceramah dalam konferensi.

Gore mengatakan, berbeda dengan EnBW, ia sendiri mendahulukan energi terbarukan, seperti air, sinar matahari dan angin.

Sementara itu, Perhimpunan Jurnalis Jerman (DJV) melontarkan protes berkaitan dengan larangan bagi jurnalis, fotografer dan juru kamera dalam memberitakan ceramah Al Gore. Ketua DJV, Michael Konken menyebut larangan itu sebagai serangan terhadap kebebasan pemberitaan.

Seorang juru bicara EnBW mengatakan kepada kantor berita AP, bahwa atas alasan hak cipta, hanya pernyataan pengantar sepanjang 5 menit yang boleh diberitakan. Hal tersebut sesuai dengan perintah dari perwakilan Al Gore.