1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Al Jazeera Terima Video Serangan di Toulouse

27 Maret 2012

Video serangan pembunuhan di Perancis Selatan dikirimkan Al Jazeera. Kiriman via pos itu tampaknya dikirim Rabu (21/03) dari luar Toulouse oleh salah satu komplot Merah.

Masked French special unit policemen (RAID) arrive at Perignon barracks after the assault to capture gunman Mohamed Merah during a raid on a five-storey building to arrest a suspect in the killings of three children and a rabbi on Monday at a Jewish school, in Toulouse March 22, 2012. The 23-year-old gunman suspected of killing seven people in southwestern France in the name of al Qaeda, jumped from a window to his death in a hail of bullets after police stormed his apartment on Thursday. France's Interior Minister said earlier police hoped to capture Mohamed Merah, who had confessed to police negotiators to killing three soldiers as well as three Jewish children and a rabbi at a school, alive. REUTERS/Pascal Parrot (FRANCE - Tags: CRIME LAW CIVIL UNREST)
Foto: Reuters

Stasiun televisi Arab Al Jazeera menerima video yang diduga direkam oleh pelaku serangan penembakan di sekolah Yahudi di Toulouse. Polisi Perancis kini menyelidiki pengirim video tersebut. Karena sang pelaku Mohamed Merah (23) tidak akan dapat mengirimkannya, demikian disampaikan polisi.

Al Jazeera menurut keterangannya sendiri memperoleh video itu Senin (26/03) dan segera menyerahkan kopinya kepada pihak berwenang. Video itu dikirimkan Rabu (21/03) lalu. Tapi Rabu (21/03) pagi, Mohamed Merah sudah dikepung oleh polisi di apartemennya di Toulouse. Setelah lebih dari 30 jam aksi pengepungan, Merah tewas tertembak ketika meloncat dari balkon saat polisi menyerbu ke dalam apartemennya.

Polisi Perancis setelah penyerbuan ke apartemen Mohamed Merah di Toulouse (22/03)Foto: dapd

Video Tetap Tidak Dipublikasikan

Rekaman aksi pembunuhan yang tersimpan dalam sebuah penyimpan data atau modem USB, tidak akan dipublikasikan oleh Al Jazeera. Demikian disampaikan stasiun televise Arab itu di Paris. Sebelumnya Presiden Perancis menyatakan agar video itu tidak sampai ditunjukkan ke publik, “sebagai respek terhadap korban, sebagai respek terhadap republik.” Demikian dikatakan Sarkozy.

Rekaman video itu tampaknya direkam dari sudut pandang pelaku, kata pimpinan kantor Al Jazeera di Paris, Zied Tarrouche kepada stasiun televisi Perancis BFM. Kemungkinan besar kamera itu digantung di lehernya. „Orang dapat mendengar tembakan pada saat pembunuhan,“ dijelaskan Tarrouche lebih lanjut. Juga teriakan para korban dan suara tembakan dapat terdengar. Rekaman itu agak goyang, tapi tingkat kualitas tekniknya tinggi. Video itu sudah diedit dan diisi dengan musik dan ayat-ayat Al Quran. Demikian keterangan pimpinan kantor Al Jazeera di Paris.

Bersama video itu juga terdapat surat pengakuan yang ditujukan kepada kantor cabang Al Jazeera di Paris yang berkantor pusat di Qatar. Dalam surat yang ditulis dengan Bahasa Perancis yang buruk dan banyak terdapat kesalahan penulisan serta tata bahasa disebutkan, pembunuhan itu dilakukan atas nama jaringan teror Al Qaida.

Logo Al JazeeraFoto: AP

Pencarian Komplot Lainnya

Sebelum diketahui adanya video tersebut pihak penyidik sudah berhasil menciduk tersangka komplot Merah yang kedua. Selain saudara laki-laki Merah, pria tersebut juga diduga terlibat dalam pencurian sepeda motos yang digunakan Merah dalam tiga serangan berdarahnya. Demikian dilaporkan polisi Selasa (27/03) di Paris. Pria tersangka ketiga, yang masih belum diidentifikasi, tampaknya juga terlibat dalam persiapan serangan-serangan tersebut.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait