Al-Qaida bertahan dan merajalela di berbagai negara berkat birokrasi keuangan yang ketat. Kelompok teror itu beroperasi layaknya perusahaan multinasional, dengan sistem audit dan dewan direksi yang nyinyir.
Iklan
Sebuah konvoi kendaraan berbendera hitam lambang Al-Qaida melesat cepat menghampiri sebuah toko kelontong di pinggiran Timbuktu, Mali. Muhammad Djitteye, sang pemilik yang terkejut menyangka tokonya sedang akan dijarah, tergopoh-gopoh menutup pintu dan bersembunyi di balik lemari kaca.
Djittiye belum menyadari betapa ia telah tertipu. Karena sesaat kemudian, komandan Al-Qaida yang memimpin konvoi dengan santai membuka pintu kaca dan bertanya apakah toko itu menjual saus Moster. Seusai membayar sang komandan meminta kwitansi.
Djittiye yang masih kebingungan terdiam. Komandan itu pun mengulangi permintaannya agar si pemilik toko memberikannya bukti pembelian setara 15 ribu Rupiah.
Transaksi ajaib di utara Mali itu menampilkan sisi yang tidak diduga dari sebuah kelompok teror. Al-Qaida terobsesi mendokumentasikan segala bentuk pengeluaran anggotanya. Lebih dari 100 bon pembelian yang ditinggalkan di Al-Qaida di sebuah gedung di Timbuktu awal tahun lalu mencatat transaksi bernilai kecil sekalipun, pembelian sebuah bohlam misalnya.
1,80 Dollar buat Sabun
Lima Jurus Obama Redam Terorisme
Presiden AS Barack Obama berupaya menjauhkan Islam dari terorisme. Cuma dengan cara itu gelombang teror berkedok agama bisa diredam, ujarnya. Berikut jurus yang dirapal Washington dalam perang melawan teror.
Foto: picture-alliance/dpa
Terorisme Tanpa Label Agama
Barack Obama menekankan, pihaknya tidak sedang "berperang melawan Islam, melainkan teroris." Menurutnya tidak ada agama yang bertanggungjawab atas kekerasan dan terorisme. "Mereka (teroris) tidak mewakili satu miliar umat muslim."
Foto: picture-alliance/AP Photo
Kemiskinan Sumber Petaka
Kemiskinan dan minimnya pendidikan menurut Obama menjadi lahan subur bagi tumbuhnya terorisme. Ia bukan orang pertama yang mengungkapkan hal serupa. 2002 silam bekas Presiden AS, George W. Bush juga pernah mengutarakan: "Kita berperang melawan kemiskinan karena harapan adalah jawaban terhadap terorisme."
Foto: picture-alliance/AP
Di Tangan Sang Imam
Barack Obama berniat mengajak tokoh agama Islam untuk menyerukan damai. Menurutnya, para imam harus mempertanyakan dalih yang digunakan oleh para teroris. "Kita tidak boleh memberikan legitimasi keagamaan yang mereka tuntut. Mereka bukan pemimpin agama, melainkan teroris," ujarnya.
Foto: Nikolay Doychinov/AFP/Getty Images
Keluarga Kunci Perdamaian
Menurut orang nomor satu di Washington itu, bukan pemerintah, melainkan keluarga teman dan komunitas keagamaan setempat yang berada di garda terdepan dalam mencegah radikalisasi individu tertentu. Dalam praktiknya, negara-negara Eropa berulangkali meminta keluarga terduga teroris ISIS untuk membujuk putra atau putrinya agar keluar dari organisasi teror tersebut.
Foto: Abed al Qaisi
Islam di Amerika Serikat
Obama tidak luput mengingatkan warganya tentang nilai kebebasan yang dianut Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa Islam sejak beberapa generasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Amerika. Obama juga mengimbau warganya tidak mendorong "stigma sosial" terhadap kaum muslim.
Foto: picture-alliance/dpa/Jeff Kowalsky
Kekuatan Militer
Obama berupaya menekankan strategi yang dianut Amerika Serikat lebih condong pada tindak pencegahan. Namun begitu ia tetap membuka kemungkinan penggunaan "komponen militer," untuk meredam gerakan ekstremis seperti ISIS dan Al-Qaida.
Foto: Lucas Jackson/AFP/Getty Images
6 foto1 | 6
Jejak Berdarah Milisi Teror Al Shabaab di Kenya
Milisi teror Al Shabaab dari Somalia meninggalkan jejak berdarah di Kenya. Serangan ke universitas Garissa 2015 yang tewaskan 150 mahasiswa dan ke Westgate Mall 2013 yang tewaskan 67 orang adalah aksi paling brutal.
Foto: picture alliance/AP Photo/Sheikh Nor
Mencari Perlindungan
Sejumlah mahasiswa Universitas Garissa di Kenya berusaha mencari perlindungan dengan bersembunyi di dalam sebuah mobil. Aksi serangan 4 anggota milisi Al Shabaab bersenjata lengkap ke universitas di kota Garissa di timur laut Kenya (2/3) menewaskan hampir 150 mahasiswa dan melukai 80 lainnya.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Panik Tanpa Baju
Puluhan mahasiswa tanpa mengenakan baju panik berlarian dari kampus untuk menyelamatkan diri dari serangan teroris dari Somalia itu. Al Shabaab meningkatkan serangan teror terhadap negara tetangga Kenya karena menilai negara di Afrika timur itu berorientasi barat yang musuh Islam.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Aksi Militer Bunuh Pelaku
Perlu sebuah aksi militer selama 16 jam untuk akhirnya membunuh 4 orang pelaku yang mengenakan penutup wajah dan bersenjata lengkap. Militer Kenya menyatakan akan terus memerangi milisi teror al Shabaab yang merembes dari negara tetangga Somalia. Aparat keamanan berhasil menyelamatkan lebih 500 mahasiswa dari serangan itu.
Foto: picture-alliance/epa/D. Kurokawa
Tersangka Dalang Serangan
Mohammed Kuno Gamadheere alias Mohammed Dulyaday dituding sebagai dalang serangan ke Universitas Garissa. Pemerintah Kenya menyediakan hadiah uang senilai 200.000 US Dollar untuk penangkapan hidup atau mati tersangka dalang serangan teror berdarah itu.
Foto: Kenya Ministry of Interior
Serangan ke Mall
Serangan milisi teror Al Shabaab ke Westgate Mall di pinggiran ibukota Nairobi pada akhir 2013 lalu menewaskan 67 orang. Sebelumnya aparat keamanan mendapat peringatan akan dilancarkannya serangan tapi tidak menanggapi secara serius.
Foto: Reuters
Diserbu Aparat Keamanan
Westgate Mall yang dianggap lambang supremasi barat di Kenya yang dibenci Al Shabaab di hari keempat setelah diserang teroris, diserbu aparat keamanan untuk menyelamatkan para sandera. Akibat serangan teror sedikitnya 67 orang pengunjung mall tewas dan puluhan lain cedera. Empat pelaku serangan teror berkewargaan Somalia juga tewas ditembak aparat.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Tersangka Pembantu Pelaku Diadili
Empat tersangka yang membantu serangan di Westgate Mall diadili di Nairobi. Hussein Hassan Mustafah, Adan Dheq, Liban Abdullah Omar, dan Mohamed Ahmed Abdi keempatnya warga Somalia dituding membantu pelaku serangan dalam melancarkan aksinya di Westgate Malla.
Foto: picture-alliance/AP Photo
7 foto1 | 7
Jumlah transaksi yang kebanyakan cuma beberapa Dollar itu tercatat dengan torehan pensil berwarna di atas secarik kertas. 1,80 US Dollar buat sabun mandi, 8 Dollar buat macaroni, 14 buat lem super glue. Semua dokumen sebelumnya telah dinyatakan keasliannya oleh pakar.
Sistem akuntansi rinci dalam dokumen temuan kantor berita Associated Press itu serupa dengan temuan lusinan peneliti di negara-negara yang menjadi markas Al-Qaida, termasuk Afghanistan, Somalia dan Irak.
Dokumen-dokumen yang ditinggalkan Al-Qaida kebanyakan berupa jadwal seminar, daftar upah, anggaran buat sumbangan, aplikasi kerja, berbagai tulisan soal komunikasi masa dan setumpuk surat dari lembaga yang di mata umum berfungsi seperti divisi sumber daya manusia.
Layaknya Perusahaan Multinasional
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.
Foto: picture alliance/J. Greve
6 foto1 | 6
Temuan-temuan tersebut mengubah pandangan awal tentang Al-Qaida, dari kelompok teror yang bertindak sporadis dan independen di setiap selnya, menjadi organisasi yang beroperasi layaknya perusahaan-perusahaan multinasional dengan kebijakan finansial berspektrum luas lintas sektor.
"Mereka memiliki sistem akuntansi seperti itu, karena sifat bisnis yang mereka lakoni," kata peneliti Brookings Institute, William McCants yang pernah menjabat sebagai penasehat Departemen Anti Teror Amerika Serikat.
"Mereka memiliki beberapa cara untuk mengawasi kegiatan operasional. Untuk mengontrol dan memastikan bawahannya melakukan tugas yang diberikan, Al-Qaida harus menjalankan operasinya seperti bisnis," ujarnya.
Berawal dari Osama Muda
Dokumen-dokumen peninggalan kelompok teror tersebut nyatanya memang menunjukan sistem birokrasi yang ketat, dipadu dengan jabatan seperti direktur utama, dewan direksi dan sederet departemen lain seperti SDM atau Komunikasi Publik.
Pakar meyakini, setiap cabang Al-Qaida memiliki struktur organisasi serupa dan hal tersebut menjadi faktor utama bagaimana kelompok teror itu bisa bertahan dan menyebar di berbagai negara. Memantau pengeluaran adalah bagian dari karakter Al-Qaida, kata berbagai pakar, termasuk Dan Coleman, agen senior FBI yang bertugas menyelidiki kelompok tersebut sebelum merajalela akhir 1990-an.
Kebiasaan itu diyakini berawal lebih dari tiga dekade silam, ketika Osama bin Laden mengambil studi ekonomi di King Abdul Aziz University di Arab Saudi. Osama muda kala itu sudah aktif ikut mengelola perusahaan konstruksi yang dimiliki ayahnya. Berbekal pengalaman bisnis itulah Osama mengembangkan struktur Al-Qaida.
Lima Negara Asia Penyumbang Terbesar Serdadu ISIS
Diperkirakan sebanyak 1000 orang asal Asia berperang di bawah bendera Islamic State. Indonesia dan Cina perlahan menjadi lahan subur buat perekrutan gerilayawan IS, dengan Malaysia sebagai persinggahan.
Foto: Graham Denholm/Getty Images
Cina
Sebanyak 300 warga Cina telah bergabung dengan ISIS, kata Meng Hongwei, Menteri Ketertiban Umum. Kebanyakan termasuk kelompok etnis minoritas muslim, Uighur. Uniknya, 'relawan' negeri tirai bambu itu berangkat ke Suriah lewat Malaysia. "Mereka menggunakan Malaysia sebagai terminal," ujar Meng.
Foto: Getty Images
Indonesia
Hingga akhir tahun lalu pemerintah di Jakarta mencatat 60 WNI yang diduga kuat hijrah ke Suriah demi ISIS. Baru-baru ini 16 orang dikabarkan menghilang dari rombongan wisata saat berkunjung ke Turki. Mereka pun diyakini sengaja memisahkan diri untuk menyebrang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Foto: Anwar Mustafa/AFP/Getty Images
Pakistan
Negeri di jantung Asia Selatan ini paling banyak menyumbangkan serdadu buat ISIS. Tercatat sebanyak 330 warga Pakistan bergabung dengan Islamic State di Suriah. NATO juga memastikan, ISIS banyak melakukan upaya perekrutan di wilayah kesukuan yang terletak di perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Mereka terutama mendekati klan setempat atau bekas gerilayawan Taliban.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Guez
Afghanistan
Hindukush sejatinya termasuk negara yang dihindari Islamic State lantaran keberadaan Taliban. Namun menurut laporan militer Amerika Serikat, belakangan kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu mulai merambah ke Afghanistan dengan merekrut kelompok pecahan Taliban. Hingga Desember tahun lalu pemerintah di Kabul mencatat 23 warganya hijrah ke Suriah demi ISIS.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Khaliq
Australia
Tahun lalu sebanyak 90 warga negara Australia terbang ke Suriah buat bergabung dengan ISIS, kata Jaksa Agung George Brandis. Secara keseluruhan, kontingen Australia yang bekerja untuk Islamic State berjumlah 250. Canberra berupaya mencegah eksodus warganya dengan memberlakukan undang-undang baru yang melarang warganya berpergian ke wilayah tertentu tanpa izin, antara lain Raqqa, Suriah.
Foto: Graham Denholm/Getty Images
5 foto1 | 5
Buku Kwitansi buat Djittiye
Setidaknya praktik keuangan ala kelompok teror tersebut meninggalkan kesan kuat pada Muhammad Djittiye, pemilik toko kelontong di Timbuktu. Dan komandan yang datang untuk membeli saus Mostar adalah Nabil Alqama, pemimpin Al-Qaida Komando Selatan Islam Maghribi di Afrika.
Djittiye bercerita, Alqama sejak saat itu sering mengunjungi kedainya untuk berbelanja. "Mereka meminta kwitansi untuk semua pembelian," kata pemuda 31 tahun yang mengelola toko di sebuah pasar beralas pasir di jantung Timbuktu itu, "bahkan untuk segelas kopi sekalipun."
Apa yang Mereka Lakukan Setelah Bebas dari ISIS?
Setelah selama ini dijadikan 'tameng manusia' oleh ISIS, warga Manbij, Suriah, rayakan kebebasan, pertengahan Agustus 2016. Para warga ramai-ramai langgar aturan yang sebelumnya diterapkan ISIS.
Foto: Reuters/R. Said
Merayakan kebebasan
Para perempuan merayakan kebebasan setelah koalisi Pasukan Demokratik Suriah SDF membersihkan Manbij, yang sebelumnya dikuasai milisi ISIS. Didukung serangan udara AS, SDF meluncurkan serangan di Manbij dan pedesaan sekitarnya sejak bulan Mei. Setelah gempuran dilancarkan SDF mengatakan kota tersebut telah "dibersihkan dari geng ISIS“ pada pertengahan Agustus 2016.
Foto: Reuters/R. Said
Merokok
Seorang nenek membakar rokok, sebagai tanda 'melanggar' aturan ketat ISIS. Aturan ketat ISIS melarang keras orang-orang merokok.
Foto: Reuters/R. Said
Cukup sudah berjanggut
Para pria saling mencukur janggut. Selama ini ISIS menerapkan beberapa aturan yang wajib dipatuhii penduduk, di antaranya menuntut para pria untuk memelihara janggut.
Foto: Reuters/R. Said
Pelukan erat
Seorang tentara perempuan SDF memeluk erat seorang wanita, selepas kawasan tersebut dibebaskan. Banyak pejuang Kurdi di Suriah yang merupakan perempuan. Pasukan SDF menuding ISIS memanfaatkan warga sebagi tameng hidup.
Foto: Reuters/R. Said
Evakuasi
Seorang anak perempuan tersenyum lebar setelah dievakuasi dari wilayah yang dikuasai milisi ISIS.
Foto: Reuters/R. Said
Patroli
Selama hari-hari terakhir pembebasan, SDF terus membersihkan kota dari penguasaan ISIS.
Foto: Getty Images/AFP/D. Souleiman
Menyelamatkan warga
Pejuang perempuan SDF menggendong seorang bayi setelah evakuasi rakyat dilakukan di kawasan terakhir yang dikuasai ISIS.
Foto: Reuters/R. Said
Lepaskan nikab dan burka
Beberapa perempuan membuka nikab maupun burka yang selama ini dipaksakan oleh ISIS. Bahkan ada pula yang tampak membakar busana-busana berwarna hitam di jalan-jalan.
Foto: picture-alliance/dpa/Kurdistan24
8 foto1 | 8
Suatu hari, Djittiye bertutur, Alqama meminta pegawai toko untuk mencetak lebih banyak buku kwitansi. Ia pun menyanggupi. Buku berwarna hijau itu kini terletak di samping kassa. Belakangan, jika seorang pelanggan datang, Djittiye selalu menawarkan bukti pembelian - tidak seorangpun menerima kecuali sang komandan Al Qaida.
rzn/as (ap,afp,rtr)
Serangan Maut Teror Global 2016
Memasuki bulan ke 7 tahun 2016 tercatat rekor serangan teror terbanyak. Ratusan tewas dan cedera. Serangan teror di Baghdad, Ankara dan Brussel catat korban terbanyak.
Foto: Imago/Science Photo Library
Serangan Truk ke Pasar Natal Berlin
Serangan teror mengguncang Jerman di penghujung 2016. 19 Desember 2016 pukul 20:00 Sebuah truk curian ditabrakkan sengaja ke pasar Natal di tengah kota Berlin. Akibat aksi teror ini 12 orang tewas dan 50 lainnya cedera. Teroris pelakunya Anis Amri (24) warga Tunisia yang disebut berafiliasi dengan ISIS ditembak mati polisi Italia 4 hari kemudian saat buron.
Foto: Reuters/F. Bensch
Serangan Truk Maut di Nice
14 Juli 2016 truk maut dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan orang yang sedang menonton pertunjukan kembang dalam rangka perayaan Hari Nasional Perancis di Nice. Lebih dari 84 orang tewas, termasuk sejumlah besar anak. Pengemudi truk dikenal polisi tetapi tidak dikategorikan mungkin melaksanakan serangan.
Foto: Getty Images/AFP/V. Hache
Pemboman Brussels: 22 Maret
Serangan bom bunuh diri terkoordinasi di bandara Brussels dan stasiun trem Maelbeek dekat markas Uni Eropa di ibukota Belgia, menewaskan sediktnya 34 orang dan melukai lebih 300 lainnya. Para pelakunya anggota jaringan Islamic State-ISIS di Eropa.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Serangan Teror Simultan Arab Saudi: 4 Juli
Tiga serangan bunuhdiri mengguncang tiga kota di Arab Saudi, yakni di Jeddah, Madinah dan Qatif. Laporan resmi menyebut 4 anggota polisi di dekat mesjid Nabawi di Madinah tewas bersama pelaku yang meledakkan ikat pinggang bom. Islamic State diduga keras berada di balik serangan di negara pusat Islam Sunni itui.
Foto: Reuters
Serangan Bom Baghdad: 3 Juli
Sedikitnya 215 orang tewas dan lebih 200 cedera dalam sebuah serangan teror di pusat perbelanjaan Karrada di kawasan pemukiman kaum Syiah di ibukota Irak, Baghdad di penghujung bulan Ramadhan. Teroris Islamic State lagi-lagi dituduh jadi dalang serangan berdarah ini.
Foto: Reuters/Khalid al Mousily
Pembantaian di Dhaka: 2 Juli
Aksi penyanderaan dan pembunuhan terarah yang diakhiri baku tembak dengan aparat keamanan di sebuah cafe di ibukota Bangladesh, Dhaka menewaskan 28 orang. Rinciannya: 20 korban tewas adalah pebisnis asing yang disandera, 2 korban lainnya polisi dan sisanya 6 pelaku teror. ISIS mengaku bertanggung jawab, tapi klaim ini dibantah oleh pemerintah Bangladesh.
Foto: Getty Images/AFP
Bandara Ataturk Istanbul: 28 Juni
Sedikitnya 45 tewas dan ratusan cedera akibat serangan bom bunuh diri simultan yang dilancarkan tiga orang pelaku di bandara Ataturk. Pemerintah di Ankara menuding Islamic State-ISIS sebagai dalang serangan teror kesekian kalinya yang menerpa kota metropolitan Turki berpenduduk terbanyak itu.
Foto: Getty Images/AFP/O. Kose
Bom Bunuh Diri Lahore: 27 Maret
Serangan bom bunuh diri di Lahore, Pakistan yang menyasar taman bermain anak-anak saat perayaan Paskah tewaskan sedikitnya 72 orang dan 200 lainnya cedera. Banyak korban anak-anak dan perempuan Muslim. Taliban nyatakan bertanggung jawab. Motivnya, kebencian terhadap orang yang rayakan libur Paskah.
Foto: picture alliance/dpa/R. Dar
Bom Mobil Ankara: 13 Maret
Ankara kembali berdarah. Sebuah mobil yang dimuati bom meledak di kawasan pusat keramaian ibukota Turki ini. Sedikitnya 37 orang tewas dan 127 cedera. Kelompok separatis Kurdistan Freedom Falcons kembali nyatakan bertanggung jawab atas serangan teror itu.
Foto: Reuters/U. Bektas
Serbuan di Grand-Bassam: 13 Maret
Kelompok bersenjata yang terkait Al Qaida di kawasan Maghreb menyerbu Hotel Etoile du Sud di Grand Bassam, Pantai Gading. Sedikitnya 18 orang tewas dan 33 cedera. Hotel yang diserbu adalah hunian pekerja ahli asing di negara Afrika Barat itu.
Foto: Reuters/L. Gnago
Serangan Bom Mobil Mogadishu: 26 Februari
Pelaku serangan bunuh diri menabrakkan mobil berisi bom ke sebuah Hotel di distrik Hamarweyne, ibukota Somalia, Mogadishu. Setelah itu penyerang bersenjata api menyerbu gedung Hotel. Sedikitnya 15 tewas dan puluhan cedera. Pelakunya: militan afilisi kelompok teror Al Shabab.
Foto: Reuters/F. Omar
Bom Ankara: 17 Februari
Turki kembali diguncang serangan teror. Sebuah konvoi bus militer di ibukota Ankara diserang bom saat jam sibuk di petang hari . Akibatnya 29 tewas, kebanyakan anggota militer, dan 60 lainnya cedera. Kelompok separatis Kurdistan Freedom Falcons nyatakan bertangung jawab atas serangan teror itu.
Foto: Reuters/Ihlas News Agency
Ouagadougou Splendid Hotel: 15 Januari
Sehari setelah serangan Jakarta, serangan teror melanda Ouagadougou, ibukota Burkina Faso. Splendid Hotel yang sebagian besar dihuni warga asing diserang. Sedikitnya 23 orang dari 18 negara tewas dan puluhan cedera. Operasi militer bersama Perancis berhasil membebaskan puluhan sandera. Pelaku serangan: kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaida.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Elsen
Serangan Teror Jakarta: 14 Januari
Hanya terpaut dua hari, sebuah serangan teror mengguncang Jakarta. Beberapa pelaku meledakkan sejumlah bom dan terlibat baku tembak dengan polisi di ibukota Indonesia. Akibat serangan, 8 orang tewas dan 24 cedera. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Serangan Bom Istanbul: 12 Januari
Memasuki tahun 2016, dunia sudah diguncang serangan teror. Sebuah serangan bom bunuh diri di kawasan turis di Istanbul, Turki, tewaskan 13 orang dan lukai puluhan lainnya. Kebanyakan korban tewas adalah turis asing. Pelaku serangan: Nabil Fadli, warga Suriah pendukung Islamic State (ISIS).